Selamat membaca... 😚😚😚
Sesampai di Villa dikelilingi pepohonan yang tinggi, memang ayah Jb memesan Villa yang ada di dalam hutan.
Villa yang bernuansa mewah dengan dua kolam renang yang besar, taman yang luas, lalu dibelakangnya ada kebun buah.
"Villa ini sangat jauh dari kota... Jb apa ayahmu memberikan alamat yang salah?" Tanya Jackson sambil menepuk-nepuk punggung dan bahu-nya yang terasa sakit.
Lantaran dua bocah itu dengan enaknya tidur sambil menyenderkan tubuh mereka dikedua bahu Jackson.
"Memang benar disini... jangan banyak protes.. kalian kesini juga untuk menemani kami berlibur" ujar Jb santai.
"Baiklah... baiklah..." ucap Jackson pasrah.
"Jinyoung... apa kau membawa laptopku?" Tanya Jb.
"Tidak... kita kesini untuk liburan" ujar Jinyoung.
Mendengar itu Jb hanya menghela nafas.
"Kau membawa jurnalku?" Tanya Jb lagi.
"Ah.. aku bawa... aku tahu kau itu cepat bosan..." ujar Jinyoung membuat Jb bernafas lega.
Setelah itu ketujuh pemuda ini memasuk villa besar.
Dan sekarang, tujuh pemuda itu sadang berdiri didepan empat kamar kosong.
"Ada empat kamar... aku dan Jinyoung tidur dikamar pojok kanan" jelas Jb sambil menunjuk kamar paling besar.
"Kalau begitu.. aku dan Youngjae akan menempati kamar pojok kiri" tunjuk Mark pada kamar terakhir.
"Aku dan Yugi akan menempati kamar disamping kamar Mark hyung" ujar Bambam menunjuk kamar ketiga.
Sisanya Jackson yang menempati kamar kedua disamping kamar Jb.
Semua masuk dalam kamar masing-masing, membereskan barang-barang bawaan mereka.
Dikamar Jb Jinyoung.
"Jb..." panggil Jinyoung pada Jb yang sibuk memainkan ponsel.
"Ia?"
"Ini sudah siang... bagaimana dengan makan siang?" Tanya Jinyoung pada Jb.
"Ayah bilang ada ajumma yang akan memasakkan kita makanan... kau ingin makan apa?" Tanya Jb pada Jinyoung.
Jinyoung menggeleng, melihat sikap canggung Jinyoung membuat Jb merasa terganggu.
"Ada apa, heum?" Tanya Jb lembut.
"Maaf karna tidak memberitahukanmu" ujar Jinyoung.
Jb mengerutkan keningnya lalu ia tertawa, membuat Jinyoung menatap-nya dengan pandangan heran.
"Kenapa kau malah tertawa?" Tanya Jinyoung.
"Jarang sekali kau meminta maaf karna masalah sepele..." ujar Jb sambil mengelus perutnya terasa sakit karna tertawa.
Jinyoung mengembungkan pipinya.
"Habis... selama perjalanan kau hanya diam.. aku pikir kau marah" ujar Jinyoung.
"Tidak ada yang marah.. lagipula pak tua itu yang menyuruhmu, kan?" Ujar Jb lagi dan Jinyoung mengangguk.
"Yah sudah..." ujar Jb santai lalu kembali memainkan ponselnya.
Jinyoung kembali membereskan pakaian kedalam lemari.
Dikamar YugBam.
Bambam melihat kaca luar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close Eyes {Tamat}
FanfictionTidak ada lagu yang bisa membaca kehidupan pahitku ini Mata itu terus menatapku dengan kebencian Seakan berkata 'Pergilah dari kehidupanku' Aku juga ingin pergi, menjauh dari pahitnya hidup yang aku alami Tetapi tuhan selalu menghentikanku Seakan m...