Selamat membaca... 😚😚😚
Jb, Yugyeom dan Bambam berlari menghampiri ruang rawat Youngjae.
"Mark!" Panggil Jb dengan bada terburu.
Mark yang setia menggenggam tangan Youngjae, langsung menolehkan kepalanya ketika Jb memanggilnya.
"Ada apa?" Tanya Jb khawatir. Yugyeom dan Bambam menunggu jawaban Mark.
"Youngjae mengamuk dan membuat seorang suster terluka, ia berfikir semua orang akan menyakitinya..." jelas Mark sendu.
Bambam terkejut hanya bisa menatap sedih pada Youngjae yang sedang tertidur.
Yugyeom yang mengetahui kesedihan Bambam hanya bisa mengelus lembut punggung sempit kekasihnya itu.
Tak lama kemudian Mingyu datang dengan nafas tersenggal.
"Apa Youngjae baik-baik saja?" Tanya Mingyu masih dengan nada tersenggal.
Mark menatap kesal pada Mingyu. "Aku memintamu yang memeriksanya dan merawatnya! Kenapa kau malah mengirimkan dokter lain disaat keadaan Youngjae seperti ini?!" Omel Mark.
"Maafkan aku, tetapi pasien yang aku tangani bukan hanya Youngjae dan disaat Youngjae mengamuk aku sedang mengoperasi pasien yang mengalami penyakit tumor" jelas Mingyu, Mark hanya bisa mengerti pekerjaan sahabat plus musuhnya itu.
"Apa kita bisa duduk, aku ingin berbicara sesuatu" ajak Mingyu.
Lalu Mark, Jb, Bambam, dan Yugyeom duduk bersama Mingyu disofa yang memang sudah disiapkan dari Rumah Sakit untuk ruang rawat VIP.
"Setelah mendengar dan aku melihat kembali di CCTV kejadian ini, Phobia Youngjae kembali! Kurasa selama alm. Ibunya menyiksanya mental Youngjae sudah bermasalah hanya ia menahan atau berusaha menenangkan dirinya"
"Lalu setelah bertemu dengan Jaebum yang kembali menyiksanya, ia mulai merasa takut dan mulai tidak bisa menenang-kan dirinya sendiri"
"Dan puncaknya adalah yang sekarang kalian lihat, Youngjae sudah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, ia merasa hidupnya hanya untuk disiksa dan disakiti.." jelas Mingyu panjang lebar.Bambam kembali meneteskan air matanya, ia sangat sedih mendengar penjelasan Mingyu dan ia sedikit terkejut karena ia baru mengetahui penderitaan Youngjae selama ini.
Yugyeom merasa sedih namun tidak ia tunjukan.
Jb menunduk bersalah ketika mengetahui bahwa ia termasuk orang yang membuat Youngjae seperti ini.
"Aku akan membawa Youngjae kembali ke Jepang" sahut Mark, sontak membuat Jb, Bambam, Yugyeom dan Mingyu terkejut.
"Kenapa kau memutuskannya sendiri?! Aku kakaknya!" Ujar Jb dengan suara sedikit meninggi.
"Ini demi kebaikannya! Apa kau akan terus membiarkan Youngjae hidup dalam ketakutan?!" Jawab Mark meninggikan suaranya.
Jb membuang mukanya, masih tidak bisa menerima keputusan sepihak dari Mark namun ia tidak bisa berbuat apa-apa.
Kelimanya terdiam untuk memikirkan keputusan yang terbaik bagi Youngjae.
Namun tak berlangsung lama karena Bambam menggenggam tangan besar Mark.
Mark, Jb dan Mingyu menatap bingung pada Bambam yang tiba-tiba memegang tangan Mark berbeda dengan Yugyeom yang sudah menatap intens Mark.
"Hyung!" Panggil Bambam sambil menatap lekat Mark dengan mata berkaca.
"Ada apa?" Tanya Mark lembut.
"Aku mengenal Youngjae dan sudah berteman dengannya selama empat tahun, bagiku waktu empat tahun sangatlah lama dan berarti. Terkadang aku meyakinkan diriku adalah sahabat yang sangat sempurna untuk Youngjae..." ujar Bambam sejenak menatap Youngjae sambil tersenyum miris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Close Eyes {Tamat}
FanfictionTidak ada lagu yang bisa membaca kehidupan pahitku ini Mata itu terus menatapku dengan kebencian Seakan berkata 'Pergilah dari kehidupanku' Aku juga ingin pergi, menjauh dari pahitnya hidup yang aku alami Tetapi tuhan selalu menghentikanku Seakan m...