Season 2 : 6

802 92 28
                                    

Selamat membaca... 😙😙😙























"Jadi selama ini Mark dijepang?" Tanya Jb sambil menyantap daging bakar.

"Eum... jadi kau tidak perlu kwatir adikmu aman dengan Mark" jelas Jackson.

Perkataan Jackson membuat Jb sedikit ragu.

"Apa kau yakin adikku aman? Dia meninggalkan adikku.. aku kwatir pada Youngjae dari kemarin malam dia tidak menghubungiku" ujar Jb dengan nada cemas.

"Percayalah pada Mark, Youngjae baik-baik saja" ujar Jinyoung menenangkan Jb.

Jinyoung kembali mengobrol dengan Jackson sedangkan Jb masih diam memikirkan Youngjae.



Dijepang, kediaman Choi.

"Hyung!" Pekik Youngjae saat merasakan telapakan tangan dingin Mark sudah menjalar masuk kedalam kaosnya.

"Bukankah kau ingin tahu hal buruk apa yang akan terjadi jika aku sudah meminum minuman keras?" Goda Mark lalu mencium kening Youngjae lalu turun mengigit pelan leher Youngjae.

"Lepaskan hyung!" Ronta Youngjae berusaha menjauhkan dirinya dari Mark.

Mark tidak peduli, ia terus saja mengecup leher putih Youngjae tidak lupa tangannya yang tidak berhenti memainkan tubuh Youngjae yang masih berbalut pakaian.

Tangan Mark berhasil.menggelitiki perut Youngjae saat Mark menggoda dengan sentuha lembuh menurun kebawah.

"Kumohon.. jangan hyung!" Pinta Youngjae lirih.

"Aku tidak akan berhenti" ujar Mark santai.

"Hyu-mmm

Saat ingin berteriak, Mark membungkam-nya dengan bibir tipis Mark.

Lidah Mark bermain didalam mulut Youngjae mengabsen setiap inci dalam mulut Youngjae.

Mata Youngjae terbelalak berubah menjadi sendu saat merasakan sikap Mark yang kasar terhadapnya.

Ini bukan Mark hyung yang aku kenal dulu.. aku tidak kenal siapa pria menakutkan ini! gumam Youngjae dalam hati.

Dengan berani Youngjae membalas ciuman Mark, lalu lidahnya bermain dengan lidah Mark dan...

Krauk!

Mark melepaskan ciuman itu, dirasanya perih dan darah segar keluar dari mulutnya.

"Shit! Kau menggigit lidah ku!" Umpat Mark sambil menahan perih dilidahnya.

Youngjae dapat merasakan darah Mark yang tidak sengaja ia telan.

"Huh! Salah sendiri pak tua! Diumurmu yang sekarang kau tidak bisa mengendalikan airkohol!" Omel Youngjae, Mark sedikit tertegun.

"Kau benar! Aku hanya bermain-main, lagi pula aku tidak mungkin mau melakukan hal itu denganmu" ujar Mark dengan nada meremehkan.

Mark beranjak keluar dari kamar dan mengambil kunci mobinya, meninggalkan Youngjae.

Tubuh Youngjae bergetar hebat, walaupun dibilang bermain-main tapi ini merupakan hal serius bagi Youngjae.

Youngjae baru menyadari ada hal yang lebih menakutkan dari siksaan ibunya dulu, dan Youngjae baru menyadari orang yang ia sayang yang membuatnya ketakutan.

Jb bergerak gelisah dalam tidurnya, tangan kekarnya sengaja ia bentangkan kesamping ingin memeluk seseorang.

Eh!

Close Eyes {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang