Season 2 : 17

809 102 18
                                    

Selamat membaca... 😘😘😘















Setelah membeli beberapa kebutuhan dan barang yang ingin Youngjae beli, Youngjae berjalan keluar toko dan langsung bergegas memasuki taksi yang berhenti tepat didepan toko.

“Ke alamat XXX , ya pak” ujar Youngjae.

“Baik Tuan” jawab supir taksi.

Youngjae tersenyum ramah, namun senyuman-nya buyar mengganti raut kebingungan.

Saat orang asing yang Youngjae tidak ketahui masuk kedalam taksi yang  ia tumpangi.

“Anda siapa? Akh!!!” pekik Youngjae saat orang asing itu memukul leher belakang-nya.

Setelah Youngjae tidak sadarkan diri, Orang asing itu dan supir taksi membawanya pergi meninggalkan toko.







“Kalau begitu saya permisi Pak” Pamit Jiyeon, Jb hanya menjawab dengan anggukan.

Setelah kepergian Jiyeon, Jb tersenyum tersipu dengan ucapannya sendiri.

Drrt... Drrt...

Jinyoung menelponnya, kembali Jb tersenyum senang.

“Halo! Pergilah kerestoran yang biasa kita pergi, ada hal yang ingin aku bicarakan sekarang, ini sangat penting” Sahut Jb tanpa membiarkan disebrang sana berbicara.

“Eum... Maaf! Apa Tuan kerabat dari pemilik ponsel ini?” tanya ragu suara lembut itu, membuat Jb merubah rautnya menjadi dingin.

“Iya! Maaf ini dengan siapa? Aku ingin berbicara penting pada pemilik ponsel ini!” ujar Jb ketus.

“Kami dari pihak rumah sakit hanya ingin mengatakan, bahwa pemilik ponsel ini mengalami kecelakan, sekarang pasien sedang diobati” jelas wanita disebrang sana mampu membuat jantung Jb berhenti berdetak.

“Jinyoung” lirih Jb, kalut. “Tolong kirimkan alamat rumah sakit” pinta Jb.

“Bertempat di Rumah Sakit XXX” sahut perawat itu.

“Baik, saya akan segera kesana” ujar Jb terburu, melangkah pergi meninggalkan kantor dengan terburu.

Sesampainya di Rumah Sakit, Jb segera menuju IGD untuk menanyakan keadaan Jinyoung.

“Dok!” panggil Jb saat melihat pria tua dengan jas putih keluar dari ruangan itu.

“Apa tuan kerabat dari pasien kecelakaan mobil pagi ini?” tanya Dokter itu.

“Iya Dok, apa keadaannya baik-baik saja?” tanya Jb kwatir.

“Luka bagian keningnya sudah kami obati, pasien mengalami gegar otak ringan, saat ini pasien sedang beristirahat” jelas Dokter itu, membuat Jb bernafas lega.

“Sepertinya salah satu mobil yang menabrak mobilnya dengan kecepatan penuh hingga membuatnya terluka parah, sedangkan sang penabrak tidak ditemukan dilokasi kejadian.. hanya pasien yang ada dilokasi kejadian” jelas Dokter itu, membuat Jb mengerutkan keningnya.

“Maksud Dokter ada seseorang yang sengaja menabrakan mobilnya pada mobil sahabatku?” tanya Jb.

“Ya! Pihak polisi sedang memeriksa lokasi kejadian” jawab Dokter.

“Tapi sahabatku tidak sendiri, dia bersama supir keluarga kami... Bagaimana keadaannya?” tanya Jb, sontak membuat Dokter itu mengerutkan keningnya.

“Maksud tuan, sahabat anda dengan seorang supir?” tanya Dokter itu, Jb megangguk.

“Berarti sahabat anda yang menghilang, karena pasien yang sedang dirawat adalah supir anda” jawab Dokter itu.

Close Eyes {Tamat}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang