Part 6

639 49 6
                                    

Nassar menarik tangan Aulia, hingga Aulia menghentikan lankah kakinya. Nassar maju kehadapan Aulia.

"Lihat aku! Apa aku keliahatan sedang bersandiwara?"

Aulia menatap Nassar takut-takut.

"Aulia,  Aa langsung ke agensi begitu mendarat di Jakarta. Apa Aa bakal melakukan itu semua kalo untuk sebuah sandiwara? Sebuah cerita yang dibuat perusahaan?"

Aulia tersentak mendengar penjelasan Nassar.

"Lihat kita dimana? Kita diparkiran. Sebuah tempat yang aman dari pandangan orang luar. Kalo ini sandiwara bukannya Aa harus membuat kamera infotainment untuk bisa menangkap momen ini?"

Aulia kembali diam.

"Aa gak nyangka kamu mikir AA serendah itu. Oke Aa pulang, maafin Aa udah ganggu Aulia. Selamat latihan." Nassar berjalan ke mobilnya dengan perasaan sedih. Aulia terpaku di tempatnya, bingung dengan kejadian yang dialaminya.

@ @ @

"Ngelamun." Rina memukulkan kertas berisi lirik ke badan Aulia.

"He . ." Aulia tersenyum.

"Mikirin apa? Kak Nassar tadi pagi kesini ya?"

"Kok tua? Eh kok tau?"

"Noh! Si kembang udah nemplok aja di ruang latihan. Kalo ga ada oleh-oleh sih ya palingan kurir lagi yang anterin tapi kalo liat ada oleh-oleh kayaknya orangnya sendiri yang anterin.

"Aulia bingung deh, Rin!"

"Kamu mulai BAPER ya? Wajar sih cewek dikasih perhatian mana ada sih yang ga BAPER. Ya, walau ceweknya se polos dirimu dan ga peka akhirnya BAPER juga."

"Tadi Kak Nassar bilang kalo dia ngga lagi sandiwara bukan settingan perusahaan."

"Percaya?"

"Entah deh."

"Tunggu aja, Aul. Lihat apa yang bakal dilakuin Kak Nassar buat buktiin ke kamu."

"Aulia harus gimana?"

"Biasa aja, sebisa mungkin netral."

Aulia mengangguk mantap.

@ @ @

"Cie patah hati! Loe sih keseringan iya-in pengennya perusahaan. Loe nya ga dipercaya sama cewek, disebut playboy dan ceweknya banyak ke ge-er an. Giliran loe serius ga ditanggepin."

"Terus aku harus gimana, Bal!"

"Bal . . bal . .. emang gue bala-bala." Seloroh Iqbal.

Nassar ga senyum menanggapin candaan Iqbal.

"Loe laki bukan?"

"Sembarangan! Laki lah."

"Buktiin! Kalo loe mau sama dia dan serius. Kalo loe ga bisa buktiin yaudah cuz ga usah ganggu dia lagi. Yang kemaren di deketin sama agensi juga masih suka hubungin loe kan? Udah sikat aja yang ada."

"Sikat, dikirain mau cuci karpet kali ah pake sikat."

Iqbal tertawa renyah.

"Buktiinnya gimana?"

"Loe mulai jaga jarak sama cewek-cewek yang dideketin agensi sama loe. Selebihnya ya perhatiin dia lebih daripada cewek lainnya, Ya pake jurus pe de ka te lah."

"Aku mah ga pernah pe de ka te sama cewek."

"Kalo sama Manda? Uppss, sorry gue kelepasan lagi."

Nassar melotot sambil gebukin syal dia ke badan Iqbal.

@ @ @

"Kamu suka ya sama kak Nassar?" Ifan nanya hati-hati.

"Kok nanya nya gitu? Memang kenapa?"

"Nanya aja, biar jelas. Dan aku bisa nata hati aku lagi."

"Hatinya kenapa? Jangan bilang Ifan suka yaa?"

DEG, Ifan kaget kalo perasaannya sudah terbaca sama Aulia.

"Eh itu, sebenernya . ." Ifan gagap tiba-tiba.

"Ifan suka sama Kak Nassar ya? Ngefans? Jadi ga mau orang lain ada yang deket. Duh, fan jadi fans jangan jadi yang fanatik, kasian."

"Eh . ." Ifan Cengo diceramahin Aulia. Dia garuk-garuk kepala yang ga gatal.

"Tenang aja, Aulia sama Kak Nassar cuman senior sama junior kok. Sama kayak hubungan kamu dan Kak Nassar."

"Kamu suka ngga sama dia?" Ifan nanya lagi butuh kepastian.

"Tuh, aku udah dipanggil giliran tes vocal sampai ketemu yaa."

@ @ @

"Aul!" Sebuah suara terdengar persis sebelum Aulia mau masuk asrama.

Aulia menoleh ke arah sumber suara. "Kak Nassar?"

"Aku bakal berusaha buktiin kalo kali ini aku ngga sandiwara sama kamu!"

"Kak Nassar ngapain disini?"

"Nungguin kamu cuman mau bilang yang tadi. Aku pulang ya?"

"Bentar kak!" Aulia mengambil sebungkus tisu dari kantongnya dan mengeluarkan beberapa lembar. Aulia lalu mengusap keringat Nassar di dahinya.

Nassar memandangi wajah Aulia yang dekat dengan wajahnya. "Makasih ya, dek."

Aulia mengangguk.

"Semoga ini jadi salah satu bukti, aku ngga mainin kamu. Aku baru aja kelar show dan mampir sini." Nassar tersenyum. "Aku pulang ya, dek! Assalamualaikum." Nassar langsung masuk mobilnya.

"Waalaikumslam," Jawab Aulia dan memandangi mobil Nassar hingga menghilang dari pandangannya.

Time skip

"Gimana kalau aku malah balik suka sama Kak Nassar." Ujar Aulia. Fitri dan Rani langsung kek semut dapet gula, mengerubungi Aulia.

"Kamu suka beneran sama Kak Nassar?" Fitri nanya tak percaya.

"Sudah ku duga." Timpal Rina yang sudah menyadari hal itu.

"Aulia ga tahu sebenernya perasaan Aulia gimana. Dan udah lama banget semenjak Aulia masuk akademi Aulia sudah bertekad mengesampingkan rasa suka dengan siapapun."

"Aku dukung kalo Kak Nassar serius." Ujar Rina sambil menepuk bahu Aulia.

"Aku takut kamu cuman dimainin, Aul." Fitri menambahkan. "But sebagai sahabat aku dukung kamu sepenuhnya." Fitri lalu merangkul Aulia dan Rina.

"Makasih yaa." Ada air mata disudut mata Aulia.

bersambung . .

Ditunggu vote dan komennya, dan yang suka sama NALIA (Nassar dan Aulia) boleh mampir ke blog mimin yang berisi diary mereka, ya bisa dibilang rangkuman kejadian tiap malam di LIDA plus kehaluan mimin.. cek yaa . .

https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now