Fitri dan Rina buru-buru melipat koran ketika Aulia datang.
"Udah dateng, Aul?" Ujar Rina sedikit gagap.
"Lho? Kok kalian kaget kayak liat hantu?"
"Siapa? Kita? Ngga kok." Sanggah Fitri tak kalah gagap.
"Itu apaan?" tanya Aulia sambil menunjuk koran yang dilipat Rina.
"Ini . . . ini koran." Jawab Rina dengan wajah pucat.
"Buat dijadiin alas duduk." Tambah Fitri sambil merebut koran dari tangan Rina dan langsung mendudukinya.
"Sejak kapan kita pake alas duduk di ruang latihan? Disini kan bersih, kita aja ga pake alas kaki."
Fitri dan Rina berpandangan.
"Itu karena Fitri masuk angin."
"Sakit tulang ekor." Ujar Fitri dan Rina ga kompak.
"Iya sakit tulang ekor."
"Masuk angin." Kembali ga kompak.
Aulia memiringkan kepalanya menangkap sesuatu yang tidak biasa.
Fitri dan Rina kompak nyengir, "Maksud kita Fitri tuh masuk angin sampai sakit tulang ekornya." Jelas Rina.
Fitri ngangguk-ngangguk membenarkan kata-kata Rina.
"Terus kenapa ga pake bantal? Atau selimut?"
"Soalnya jauh." Kata Rina beralasan.
"Yaudah aku ambilin kalo gitu." Aulia beranjak buat ngambilin selimut.
Fitri dan Rina membuang nafas lega, untung mereka punya Aulia yang polos dan ga peka. Begitu Aulia beranjak. Fitri langsung ngacir sambil bawa koran ke luar ruang latihan.
"Lha? Fitrinya mana?" Tanya Aulia ketika dia sudah membawakan selimut.
"Dia sakit perut." Jawab Rina sambil garuk-garuk kepala.
"Korannya? Aku belum baca lho."
"Itu anu, apa ya . . oh iya di bawa Fitri takut habis tisunya."
Aulia semakin heran dan Rina cuman senyum hambar.
@ @ @
"Kalian nyembunyiin sesuatu ya?" tanya Aulia penuh selidik.
"Eng . . . engga . . kok." Jawab Fitri dan Rina bersamaan.
Mereka lagi makan siang di kantin agensi, suara TV sayup-sayup terdengar.
'Rahasia besar akhirnya terungkap. Artis papan atas Nassar ternyata selama ini telah memiliki kekasih dan mereka telah menyembunyikan hubungannya dari jepretan kamera.'
Rina yang melihat remot TV tak jauh dari tempatnya langsung mematikan TV dengan cekatan. Tapi sayang terlambat Aulia menyadari berita tersebut, ia merebut remot dari tangan Rina dan langsung menyalakan kembali TV dan menambah volume lebih keras agar ia bisa mendengan dengan jelas.
'Nassar ternyata berpacaran dengan Zahra seorang penyanyi baru di dunia entertainment dan menjadi model video klip di album terbaru nya. Hal ini terungkap saat kamera menangkap momen mereka saat makan malam beberapa hari yang lalu. Sampai saat ini berita telah tersebar, pihak Zahra telah menjawab bahwa ia meminta doa yang terbaik untuknya sedangkan pihak Nassar belum memberikan statement apapun.'
Aulia diam, ia tidak melanjutkan makannya. Fitri dan Rina menyesal tidak bisa menghindarkan Aulia dari mengetahui berita itu.
"Aku balik latihan yaa." Kata Aulia beranjak dari tempatnya.
"Kamu belum selesai makan." Kata Fitri.
"Aku tiba-tiba sakit perut. Aku duluan kalian makan aja." Aulia segera berlalu.
Rina berdiri mau mengejar tapi tangan Fitri menahannya, "biarin dia sendiri dulu." Rina urung dan kembali duduk di kursi kantin. Tiba-tiba mereka kehilangan nafsu makannya.
Aulia berlari begitu keluar dari kantin, dia mencari toilet terdekat. Aulia tidak tahu kenapa hatinya sangat sakit mendengar berita tersebut. Air matanya mendesak untuk keluar. Begitu dia menutup pintu toilet, air mata itu berjatuhan tidak mampu lagi ia tahan.
Sudah lebih dari satu minggu Nassar tidak berkunjung ke gedung latihan, Aulia tahu karena A Nassar memiliki kesibukan. Mereka masih berkomunikasi via WA, bahkan tak jarang A Nassar meneleponnya larut malam hanya sekedar melaporkan kegiatannya. A Nassar sedang promo di beberapa kota untuk launching album terbaru. Namun sudah beberapa hari, A Nassar tidak chat atau menelepon. Aulia penasaran ingin chat duluan tapi hatinya ragu atau mungkin egonya tinggi untuk memulai percakapan lebih dahulu. Lalu hari ini ia mendapat kabar seperti itu, hatinya sakit. Tapi Aulia bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia peduli? Ia kan bukan seseorang yang memiliki hubungan spesial dengan A Nassar, maka pantaskah dia marah? Kesal? Kecewa?
Aulia mengusap air matanya, menenangkan dirinya dengan mencuci muka. Begitu keluar dari toilet wajah kedua sahabatnya sudah menunggu dengan senyuman yang menyejukkan. Fitri dan Rina tidak berkata apa-apa, mereka hanya memeluk Aulia seakan tahu apa yang dirasakan sahabatnya itu.
@ @ @
"Kenapa beritanya jadi kayak gitu?" Nassar marah-marah sama Iqbal.
Iqbal cuman diam dan berusaha menjelaskan kalo berita itu cuman strategi bisnis agar memuluskan promo album terbarunya. "Permintaan sponsor, Sar! Mau gimana lagi?"
"Pak Indra gimana? Dia bukannya udah janji ga akan libatin aku sama gimik lagi?"
"Aku udah bilang ini bukan kemauan Pak Indra, permintaan sponsor."
Nassar duduk dikursi dengan emosi. Ia lalu meneguk air putih mencoba untuk tenang. Nassar mengambil ponselnya melakukan dial tapi nada sambung tidak besambut suara penerima. Nassar agak kesal dia melempar ponselnya asal. Iqbal geleng-geleng kepala dan memilih pergi agar artisnya bisa sedikit tenang.
Nassar memandangi cincin yang masih dikenakannya di jari manis, pikirannya melayang pada sosok gadis pujaanya. Nassar bertanya-tanya apakah Aulia sudah tahu berita itu dan apa reaksinya. Tiba-tiba Nassar berpikir, Mengapa dia takut tentang apa yang dipikirkan Aulia sedangkan ia juga tidak tahu apakah dia ada di hati gadis cantik itu, mungkin saja Aulia hanya tersenyum dan tak peduli dengan berita tersebut. Nassar menutup mukanya dengan telapak tangan dan menyandarkan kepalanya di bahu sofa.
'Astagfirullah . . .' ujarnya berkali-kali.
@ @ @
"Kamu ga papa?" tanya Chakra saat mengantarkan Aulia pulang ke asrama. Fitri dan Rina bersikukuh agar Aulia pulang dan beristirahat tidak usah menunggu giliran mereka latihan. Mereka juga meminta Chakra untuk mengantarkannya, Chakra tentu saja senang mendapat tawaran itu.
"Aku emang kenapa?" Aulia balik bertanya.
"Aku tadi baca berita Kak Nassar di koran." Jawab Chakra hati-hati.
Aulia tersenyum walau ia tak bisa menyembunyikan kepedihan di hatinya, "Aku gak papa kok, aku sama A Nassar ga ada hubungan apa-apa. Bagaimana aku punya hak buat kecewa dan marah."
"Tapi kamu kecewa kan? Marah kan?" tanya Chakra lagi.
Aulia diam memilih tak menjawab.
"Aku ga akan maafin siapapun yang nyakitin kamu." Kata Chakra geram.
"Aku gapapa, Chakra."
"Aul, dengerin aku. Kamu mau jadi pacar aku?"
bersambung . . .
note: anyepnya nalia ikut meng-anyepkan semangat menulis qu . . hahaha . . Jangan lupa vote n komen, follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18, dan blog mimin di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/
YOU ARE READING
Beautiful Love
FanfictionNassar seorang artis yang terkenal playboy, bukan tanpa alasan dia bisa di cap seperti itu. Sebuah kisah cinta di masa lalu yang telah membuatnya kecewa dan tidak percaya lagi akan adanya cinta sejati. Aulia, seorang siswa di akademi menyanyi. Dia...