Part 20

772 57 25
                                    

"Hah?" Aulia heran dengan pertanyaan Chakra.

"Pacar boongan." Jawab Chakra lagi menahan pedih di hatinya.

"Pacar boongan? Buat?" Aul kembali bertanya.

"Membuktikan kalo Kak Nassar cemburu atau ngga. Apakah dia bener-bener sayang sama kamu atau cuman mainin aja."

"Apaan sih."

"Kalo Kak Nassar ga cemburu, jadi buat balas dendam aja dan nunjukin kalo kamu juga udah punya pacar."

Aulia berpikir sejenak.

"Pura-pura aja kok, kita jalan berdua update akun sosmed, ramaikan berita dan lihat reaksi Kak Nassar. Gimana? Kamu penasaran kan gimana reaksi dia?"

"Kamu ga papa jadi aku manfaatin?"

"Kita kan sahabat." Jawab Chakra santai. "Jadi mau?"

Aulia mengangguk walau ragu.

Chakra hampir saja menjerit dan bersorak namun ia sadar Aulia bukan menerimanya sebagai pacar sunggguhan hanya sebagai pacar bohongan.

"Untuk yang pertama, kamu pakai ini." Chakra mengeluarkan gantungan kunci lalu memasangkan di tas Aulia.

"Buat apaan?" tanya Aulia ga paham.

Chakra lalu memasangkan gantungan kunci yang lain di dompetnya. "Ini gantungan couple biasa dipakai buat orang yang pacaran. Sini pinjem HP."

Aulia mengeluarkan Hpnya, Chakra lalu memfoto gantungan tersebut dan mempostingnya di akun sosmed Aulia. Dia juga melakukan hal yang sama untuk akun sosmed dirinya. "Dengan ini kita kelihatan kayak pacaran. Gimana kalo besok kita jalan?"

"Besok? Ga bisa besok Aul ada latihan. Kalo lusa mungkin bisa."

"Yaudah lusa kita jalan ke taman deket sini aja. Kita foto-foto dan upload di sosmed. Semakin sering kita nunjukin semakin cepet berita kita pacaran sampai di telinga Kak Nassar dan kita bakal tahu reaksinya."

"Tapi Aul juga belum denger dari mulut A Nassar sendiri tentang kebenaran beritanya."

"Makanya kita bersandiwara. Kita harus tahu perasaan sebenernya dari Kak Nassar."

Aul diam mulai meragu.

@ @ @

Nassar melihat ponselnya lagi dan lagi, sudah lebih dari lima kali dia melakukan panggilan kepada Aulia, tapi belum dijawab. Karena kesibukan yang padat Nassar baru bisa menghubungi Aulia tapi ia kecewa karena Aulia tak mengangkat panggilannya. Jika saja Nassar ada di Jakarta ia tak akan segelisah ini, ia bisa saja langsung datang ke gedung latihan atau langsung ke asrama tapi karena ia sedang di luar kota yang bisa dia lakukan hanya melakukan panggilan.

"Sar, maaf." Iqbal menyela Nassar dengan perasaan bersalah.

"Kenapa?" Nassar berusaha berbicara setenang mungkin.

"Agensi udah bicara gantiin loe ke wartawan soal skandal pacaran itu."

"Mereka jawab apa? Kok mereka main jawab aja ga pake komunikasi sama aku?"

"Agensi ngga mengiyakan atau menolak berita itu, agensi cuman bilang untuk masyarakat agar mendoakan."

"Itu mah kaya meng-iya kan." Nassar protes.

"Agensi gak bisa ngapa-ngapain soalnya ini permintaan sponsor biar album loe yang sekarang langsung booming. Strategi marketing. Agensi kita udah tanda tangan jadi ga ada alasan untuk menolak cara mereka."

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now