Part 21

721 54 25
                                    

Nassar kaget melihat banyak notifikasi di Hpnya, tidak seperti biasa Notifikasi akun sosmednya menyentuh angka 1000an. Nassar sadar banyak yang mention dan tag dirinya disebuah postingan. Nassar lalu membuka postingan itu, hatinya hancur saat melihat postingan para fans.

'Kak @Nassar88 (Ignya bukan yang sebenerenya yaa) tuh lihat @Aulia98 udah punya pacar sama kak @Singer_chakra, udah kak jangan buang-buang waktu resmiin segera sama Kak @Zahraaa_real.'

'Ga percaya ternyata Kak @Nassar88 gimik lagi ya sama kak Aulia sampai nembak di TV lagi, nyatanya @Aulia98 udah punya cowok.'

'Haha, artis penuh gimik @Nassar88, buat naikin pamor tuuh.'

Nassar memilih tak membaca komentar lainnya dan fokus pada foto yang di tag kepadanya. Ia kenal betul tas itu, tas Aulia dan dompet seorang pria. Gantungan couple. Postingan akun sosmed Aulia dan Chakra yang disandingkan para fans. Fans pun saling perang komentar di postingan itu. Hati Nassar perih, apakah selama ini benar apa yang dia pikirkan, Aulia sebenernya sudah memiliki pacar. Tapi kenapa ia berbohong padanya? Jika dia sudah memiliki pacar kenapa dia bilang tidak punya dan seakan memberinya peluang untuk bisa berdiri disamping wanita itu.

Iqbal mengambil ponsel Nassar, Nassar protes namun Iqbal ga peduli. "Ga usah asumsi macem-macem langsung temuin orangnya."

Nassar diam ia tak bisa menyembunyikan ekspresi kekecewaannya.

"Tunggu apalagi?"

"Ini udah bukti kuat, ngapain dia posting sesuatu yang jelas kayak gini."

"Makanya loe tanyain."

"Sejak awal aku salah berharap padanya."

"Tanya yang jelas baru loe boleh bilang gitu. Mana Nassar yang katanya bakal terus mengejar walau ditolak?"

"Aku mau ngejar kalo dihatinya belum ada siapa-siapa, tapi kalo dia udah punya pasangan aku ga ada hak."

Ponsel Nassar kembali berdering lagi dan lagi, Iqbal bersiap mematikan ponsel ketika Nassar langsung merebutnya. Nassar langsung melempar ponsel dengan kesal ketika foto Aul dan Chakra muncul di DM akun sosmednya.

Iqbal memungut ponsel Nassar yang tergeletak di lantai, Iqbal langsung kaget melihat Aulia dan Chakra yang berfoto berdekatan di sebuah taman. Ada senyum Aulia disana.

Iqbal mematung tak berani lagi memberikan saran.

"Tinggalin aku sendiri." Pinta Nassar.

"Oke, tapi loe cek ini tawaran beberapa acara di Jakarta sebelum kita ke Palembang. Loe tandain acara yang mau loe terima." Iqbal menyimpan sebuah map dengan beberapa proposal acara dan segera berlalu.

Dalam kesendirian Nassar terdiam ada air mata yang sedari tadi berusaha ditahannya, air mata kekecewaan. Sebuah kebohongan yang menyakitkan. Nassar melihat cincin couple yang masih melekat di jarinya. Nassar melepaskan cincin itu dari jarinya. "Selesai sudah." Ujarnya pada diri sendiri. Air matanya pun menetes perlahan.

@ @ @

"Ayo kita berhenti, Aul ga bisa main sandiwara kayak gini."

"Ini belum seberapa Aul." Chakra protes.

"Aul mau nanyain langsung sama A Nassar. Masalah Aul percaya atau ngga, Aul bakal denger alasan A Nassar."

"Rencana kita sebentar lagi selesai Aul, kita tunggu reaksi Kak Nassar."

Aulia menggeleng cepat, "Aul harusnya dari awal percaya sama A Nassar. Ayo berhenti sandiwara ini."

Chakra diam kecewa, "Lihat Kak Nassar bilang hari ini dia pulang ke Jakarta dan katanya mau jelasin semuanya sama kamu, tapi mana? Telepon aja ngga ada."

"Aku percaya sama dia. Udah Chakra kita berhenti saja sama kebohongan ini."

"Tapi Aul, aku sebenernya su . ."

"Aul, udah liat TV?" Rina datang tiba-tiba mengganggu percakapan mereka.

"Di TV ada apa?" tanya Aulia.

"Kak Nassar konfrensi pers, ayo liat sini."

Aul langsung beranjak meninggalkan Chakra yang termangu karena tidak selesai melanjutkan kalimatnya.

Aul melihat tayangan itu, air mata Aul langsung menetes ketika melihat pandangan A Nassar fokus pada kamera seakan berbicara padanya 'Wanita yang ada di hatiku cuman kamu. Ku harap kamu mengerti.'. Rina bingung kenapa Aul menangis, dia hanya mematung ditempat dan bingung bersikap. Aul mengeraskan tangisnya,

'Andai saja Aul percaya sama A Nassar ngga meragukan perasaanya.' Ada rasa sedih dan bahagia dihatinya. Ia senang karena A Nassar masih setia dengan perasaannya, A Nassar mencoba menunjukkan cincin yang masih ia pakai dengan mengusap mukanya. Orang lain mungkin tak mengerti tapi Aulia paham jika A Nassar menunjukkan bahwa ia masih setia menunggu jawaban Aulia dengan tetap memakai cincin itu. Di sisi lain Aulia sedih karena ia tak mampu menumpuk kepercayaan pada A Nassar sehingga ia harus berpura-pura dengan Chakra dan bagaimana jika A Nassar sudah mengetahuinya. Aulia terus menangis. Rina memeluk sambil menepuk pelan punggung sahabatnya itu, sedangkan Chakra melihat pemandangan itu dengan perasaan kecewa.

@ @ @

"Yakin mau acc acara yang ini? Kalo di TV itu lagi kemungkinan bakal ada Aulia dan Zahra di satu tempat. Nanti loe harus gimana?"

"Gapapa aku kesana sebagai juri, ga ada hubungannya sama pengisi acara."

"Loe mau mastiin semuanya kan? Loe sebenernya penasaran kan?"

"Aku ga peduli, Aku kesana cuman bertugas jadi juri."

Suara ponsel terdengar . .

Nassar melihat ada nama Pak Indra disana.

"Hallo, sar?"

"Iya Pak?"

"Aku mohon maaf nih sama gimik permintaan sponsor."

"Semuanya udah kejadian pak mau gimana lagi."

"Untuk album kamu juga, kali ini sponsor minta kamu buat datang ke studio bareng sama Zahra."

"Lho?" Nassar ingin protes.

"Bantu publikasi, acara yang kamu jadi Juri itu Zahra juga jadi bintang tamu. Kamu bareng sama dia ya ke studio."

"Ga bisa sendiri aja, pak?"

"Maaf ssar, aku cuman bisa minta tplong karena ini demi album kamu juga. Kita udah tandatangan kontrak ga bisa ga ngikut mereka. Nilai kontraknya juga gede."

"Iya deh Pak, ga papa. Sekarang udah ga ada yang mesti saya jaga."

"Maksudnya?" tanya Pak Indra heran.

"Makasih ya Pak." Nassar memilih tak menjawab. Mereka lalu melakukan sedikit percakapan dan akhirnya panggilan terputus.

"Yakin loe, ssar?"

Nassar mengangguk.

@ @ @

Sudah beberapa kali Aulia melakukan panggilan tapi tak ada yang menjawab dan tak jarang nada sibuk terdengar.

"Besok kan kalo ga salah Kak Nassar jadi juri di acara yang kamu jadi bintang tamu." Ujar Fitri.

"Masa?" Aulia buru-buru melihat rundown acara dan melihat ada nama Nassar sebagai pengisi acara.

"Besok temuin langsung, jangan ragu bilang semuanya. Kalian tuh cuman butuh ketemu dan menyelesaikan semuanya. Jangan main asumsi aja." Rina menambahkan.

Aulia mengiyakan dan memilih tak melakukan lagi panggilan pada Nassar. Aulia memandangi kotak cincin yang diberikan Nassar. Pikirannya melayang.

bersambung . . .

Note: Kalo lihat dari jumlah readers kayaknya pada suka FF yang ini ya.. hehe.. selamat baca, vote n komen jangan lupa juga follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18, dan blog mimin di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Makasih ^^

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now