Aulia makan dengan lahap karena lelah latihan, sedangkan Nassar hanya diam sambil memandangi gadis di hadapannya itu.
"Aa cepet makan." Ujar Aulia yang jadi ga enak diliatin terus.
"Udah kenyang cukup liat kamu."
"Emang Aulia makanan?" Protes Aulia.
"Daripada lapar aku lebih kangen jadi mending lihat wajah kamu, nanti kalo aku makan waktu liat wajah kamu jadi berkurang." Tegas Nassar.
Aulia menyerah dan memilih fokus pada makanan dihadapannya. Nassar akhirnya ikut menyuapkan makanan ke mulutnya dan kembali memandangi Aulia.
Aulia lama-lama jengah juga, ia merebut piring Nassar dan menyuapkannya pada pria di hadapannya.
"Kamu baik banget."
"Aa gombal kebiasaan." Aulia cemberut.
Nassar senyum penuh arti, "Nikah yuk!"
"HA?" Aulia kaget.
@ @ @
Flash back On
Nassar segera berjalan menuju toilet setelah pamit dengan Aulia dan Rina serta Fitri. Ia berbalik beberapa kali untuk melihat Aulia, Aulia memberi isyarat untuk segera pergi dan jangan lagi melihat kebelakang karena takut Nassar menabrak atau jatuh. Nassar menurut dan tersenyum ia juga memberi isyarat dengan bibirnya jika ia akan segera kembali.
Nassar berbelok menuju toilet, namun seorang wanita yang terburu-buru menabraknya. Tas wanita itu jatuh, Nassar sigap bersimpuh untuk memungut barang-barang yang berhamburan dari wanita itu.
"Gak papa, mba?" tanya Nassar sambil menyerahkan barang yang dipungutnya.
"Gak pa pa . . ma . . ss.." Wanita tersebut kaget ketika mata mereka bertemu. Nassar tak kalah kaget.
"Manda?" Tanya Nassar ga percaya.
"Mas Nassar." Ujar wanita itu pelan.
Nassar kesulitan menerjemahkan perasaannya ketika melihat sosok Manda di hadapannya. Sosok wanita yang dulu pernah mengisi seluruh hatinya, menemani hari-harinya yang sepi. Nassar bingung apakah dia benci pada wanita itu atau masih menyimpan rasa.
"Kamu baik?" tanya Nassar mencoba membuka pembicaraan.
"Aku . . . baik." Jawab Manda dengan suara pelan.
"Aku ga tau kamu di Indonesia, aku kira kamu pergi ke . . ."
"Aku baru balik seminggu yang lalu."
"Oh. Kamu udah nikah?" tanya Nassar to the point karena ia tahu lewat sahabat Manda jika Manda sudah memiliki kekasih dan memilih kabur bersama semua uang yang pernah diberikan Nassar dulu.
Manda menggeleng cepat, "Mas sendiri?"
"Belum." Jawab Nassar.
"Banyak yang harus aku bicarain sama mas."
"Maaf aku buru-buru. Jaga diri kamu." Ujar Nassar berusaha mengakhiri pembicaraan.
Manda memegang lengan Nassar mencoba menghentikan langkahnya. Nassar buru-buru melepaskan pegangan itu. Manda mengambil sesuatu dari tasnya dan menyerahkan kartu nama di genggaman Nassar. "Ku mohon beri waktu aku bicara, hubungi aku saat mas ngga sibuk." Pinta Manda lalu ia pergi setelah memberikan senyuman yang sulit diterjemahkan Nassar.
Nassar segera masuk kamar mandi dan mencuci mukanya dengan air dingin. Ia merasa aneh ketika melihat sosok Manda. Bukankah harusnya ia membencinya? Setelah pengkhianatan yang Manda lakukan? Namun apa makna getaran hatinya ketika melihat sosok itu? Nassar kembali membasuh mukanya dan ia kemudian menyeka dengan saputangan. Tiba-tiba ia teringat Aulia. Nassar segera berlari keluar untuk menemui wanita itu.
Flashback Off
@ @ @
Aulia hampir tersedak karena Nassar tiba-tiba bicara tentang pernikahan. Ia segera mengambil jus yang ada di depannya dan menyeruput beberapa kali.
"Aa bisa ngga kalo bercanda jangan kelewatan." Ujar Aulia ketika kerongkongannya telah lega.
"Aku ga bercanda. Aku kan udah bilang kalo aku jalanin sebuah hubungan aku pasti serius."
"Aul ngerti tapi terlalu cepat, A. Kita baru jalan beberapa minggu. Aa belum kenal Aul, keluarga Aul, sikap asli Aul."
"Kamu ga mau nikah sama aku ya?" Nassar kecewa.
"A, maaf tapi aulia masih punya banyak cita-cita untuk digapai. Jika Aa maksa untuk Nikah maka Aul cuman bisa bilang tunggu, kalo Aa ga bisa nunggu Aul bakal mundur."
Nassar terdiam, kekecewaan memenuhi dadanya.
Suasana diam sejenak. Aul lalu memulai topik lain dengan sedikit ragu, "A, Aul boleh nanya ngga?"
"Apa?"
"Waktu kita makan bersama di restoran Pizza bareng Rina dan Fitri. Aa kenapa? Ga enak badan?"
Nassar terkejut mendengar pertanyaan itu tiba-tiba dari Aulia.
"Aku ketemu sama Manda." Jawab Nassar sedikit ragu.
"Manda?" Aul bertanya karena ia tak mengenal nama itu.
"Wanita yang dulu ada dihatiku."
DEG, hati Aul berdesir, tiba-tiba memorinya menemukan siapa Manda yang baru saja diucapkan Nassar. Manda adalah wanita yang muncul di banyak berita saat Aul mencari tahu mantan pacar Nassar dulu. Aulia ingat ia menemukan nama lain selain nama Zahra, ada nama Manda. Namun artikel tentang Manda adalah artikel lama saat Nassar belum seterkenal sekarang.
"Terus gimana?" Aulia berusaha menahan gejolak hatinya dan bertanya kembali pada Nassar.
"Iya kita ngobrol sebentar."
Aulia diam.
"Aku sebenernya kaget liat dia, soalnya setauku dia ada di Luar negeri. Dia wanita yang pergi mengkhianatiku dan meninggalkan luka yang sangat dalam. Sangat dalam sampai aku tak pernah lagi jatuh cinta sampai ketemu kamu."
Aulia kembali diam, ia tak berniat menggoda Nassar dengan kata 'gombal' seperti biasa karena kali ini Nassar benar-benar serius.
"Kamu tahu Dek? Aku kaget ketika aku ketemu dia. Bukan saja karena dia ada di Indonesia tapi ternyata aku sama sekali tak membencinya."
Aulia berusaha mencerna kata-kata Nassar ketika suara ponsel terdengar. Sebuah panggilan dari Fitri.
"Sebentar, A." Aulia lalu menganggat teleponnya. "Hallo Assalamualaikum?"
'Waalaikumsalam. . . Aul gawat.'
'Kenapa?'
'Chakra masuk rumah sakit dia pingsan di asrama cowok.'
'Apa? Oke Aul balik sekarang.'
Aulia langsung berdiri dari kursinya, "A, Maaf Aulia harus pulang."
"Kenapa?"
"Chakra masuk rumah sakit."
"Yaudah aku anterin."
"Ga usah, aul naik taksi aja." Tolak Aul. Ia segera membereskan barang-barangnya. Aulia lalu bergerak bersiap pergi.
"Haruskah kamu perg?." Nassar menahan langkah Aulia dengan memegang tangannya.
Aulia mengangguk. Ia lalu segera berlalu meninggalkan Nassar yang masih bingung dengan perasaan kecewa dihatinya.
bersambung . .
Note:
Oke, kayaknya bakal berlanjut partnya. Beberapa part lagi deh ya. . . Jangan2 nanti sampai 100 part nya . . sampai bosen n gda yang baca. Jangn lupa vote n komen ya . .
Selanjutnya curhatan mimin, yang ini skip aja ga usah di baca.
Seneng banget NALIA bisa satu panggung lagi di pantura, mereka tetap keliatan serasi, kocak dan sweet. Walau ga bisa berharap banyak, mimin cuman bisa berdoa mudah-mudahan mereka ada jodohnya. Ya, kalau ga ada semoga tetap berhubungan baik.
Ntah gimik atau apapun kita nikmatin aja yang terjadi di TV, jangan mudah terprovokasi dengan fans siapapun dan jangan hina menghina, cukup diam saja. Semakin kita menghina bakal menjadi-jadi juga hinaan ke Aa Nassar.
YOU ARE READING
Beautiful Love
FanfictionNassar seorang artis yang terkenal playboy, bukan tanpa alasan dia bisa di cap seperti itu. Sebuah kisah cinta di masa lalu yang telah membuatnya kecewa dan tidak percaya lagi akan adanya cinta sejati. Aulia, seorang siswa di akademi menyanyi. Dia...