"Debut stage?" Aulia, Rina, dan Fitri teriak hampir barengan.
Om Pras mengangguk mantap, "Agensi kita udah siapin showcase mini buat kalian. Yah bisa dibilang panggung debut kalian."
Mata Aulia, Rina, dan Fitri berbinar-binar. "Serius kan Om? Kita bisa masuk TV?" Rina ga percaya.
"Yupz, seminggu dari sekarang. Makanya kalian harus lebih kerja keras latihannya. Jangan malas."
Mereka mengangguk mantap.
"Siapin lagu yang mau kalian nyanyiin, masing-masing dua lagu. Kalian harus bawain satu lagu mellow dan satu lagu beat. Beberapa produser rekaman bakal datang tunjukin kemampuan terbaik kalian."
"Siap." Ujar mereka berbarengan.
Setelah ditinggal Om Pras, Fitri, Rina, dan Aulia sibuk muter-muter lagu yang akan mereka bawain. Tak jarang mereka saling merekomendasikan lagu yang cocok dibawain rekannya.
"Aul mau bawa lagu apa?" tanya Fitri.
"Yang mellow kayaknya udah pasti 'bagai ranting yang kering' kalau yang beat masih bingung. Kayaknya lagu 'baca' deh."
"Kurang cocok, nadanya cowok. Walau bisa kamu bawain lagian itu kurang nge-beat deh kayaknya." Saran Rina.
"Ini aja gimana? 'Masa Lalu.'?" Tawar Fitri.
"Cocok tuh, Aul." Rina mengaminkan.
"Oke deh, ntar dicobain."
Saat Break Siang . . .
"Ini punya siapa?" Aulia menanyakan pemilik roti dan kopi yang berada di bangku nya.
"Ga tau." Jawab Rina dan Fitri kompak.
"Mungkin punya Ifan atau Chakra ngga ya?"
"Lha? Mereka perasaan gada batang hidungnya kesini."
Aulia lalu membuka bungkusan itu, ada logo kopi mahal di plastiknya. Ada sebuah sticker note yang menempel di kemasan.
'Semangat persiapan debutnya yaa. Aku selalu ada buat doain kamu' –Nassar-
Aulia lalu membalik gelas kopinya dan ada nama Aulia disana.
"Ciee . . so sweet..." Goda Fitri yang udah ada di samping Aulia.
Aulia hanya tersenyum simpul.
"Aku punya ide deh, gimana kalo kamu tanya aja sama artis yang terakhir di deketin sama Kak Nassar. Namanya Zahra deh kalo ga salah. Kamu tanya sama dia apa memang Kak Nassar perhatiannya sama kayak perhatian yang dikasih sama kamu? Kamu juga kan bisa tanya sama dia gimana sebenernya Kak Nassar itu."
"Aulia kan ga kenal, Fit!" Ucap Aulia.
"Gampang, ntar aku bantuin cari kontaknya. Lagian Kak Zahra kan masih artis baru di agensi yang sama lagi. Orang-orang bilang orangnya baik kok mudah bergaul."
Aulia tediam sesaat. "Oke deh."
"Nah gitu dong!"
@ @ @
"Nah, ini baru laki." Iqbal menggoda Nassar yang masih sibuk menceklis beberapa list barang yang dia butuhkan.
"Berisik ah, bantuin aku aja napa."
"Ketulusan itu harus dibuktikan dengan kerja keras. Gue bantuin ngecek aja deh semuanya oke atau ngga."
Nassar lalu nyampertin Iqbal buat memastikan rencananya berjalan mulus.
Ketika Nassar tahu kalau agensi bakal bikin acara showcase mini buat debut para artis cewek baru, tiba-tiba aja Nassar kepikiran buat bikin kejutan untuk Aulia. Bukan sekedar kejutan tapi Nassar ingin membuktikan keseriusannya. Nassar berencana nembak sang pujaan hati di depan penonton, produser dan seluruh masyarakat yang menonton.
"Aku pengen kerjasama ma dancer nanti kan aku nyanyi. Terus pas selesai dancernya pada ngangkat papan dengan huruf yang ada tulisannya A U L I A I (Love) U, nah setelah itu dari atas turun balon bentuknya hati, terus aku siapin juga buket bunga spesial buat dia. Gimana? Berlebihan ngga?" (Siapa yang inget momen ini? ^^)
"Ngga sih." Iqbal ngakak, "Loe kayak remaja yang baru pertama kali nembak cewek."
"Memangnya kenapa? Semua kan harus direncanain."
"Iya deh iya, by the way loe tahu ngga berapa usia ntu anak?"
"Tau lah, aku kan cek biodatanya di agensi. Tahun ini dia 20 tahun kan?"
"Loe berapa taun?"
"Tiga puluh." Jawab Nassar mantap.
"Baguslah kalau loe sadar, setau gue loe gakan pernah setengah-setengah menjalanin hubungan. Pun saat loe bareng sama mand . . maksud gue cewek sebelumnya. Gue harap loe bisa mempertimbangkan semuanya dari sudut pandang dianya."
"Memang kalo cewek diajak serius ngga mau ya? Bukannya mereka butu komitmen?"
"Dia masih muda, ssar. Mungkin dia ga kepikiran sama hal namanya hubungan serius atau pernikahan."
"Undang-undang bukannya mengesahkan pernikahan usia 18 tahun kan buat wanita?"
"Yaah, loe bahas undang-undang. Dianya ga mau gimana? Beda cerita kalau dia orang biasa. Dia kan baru masuk entertain mungkin dia punya banyak target dan ngga mau keganggu dengan bumbu cinta."
"Aku bakal gagal ya?"
"Loe mau nyerah? Katanya laki! Terserah, tapi menurut gue mending loe coba biar ga ada penyesalan. Gue cuman ingetin loe biar tetep mempertimbangkan apa yang terjadi. Kalau loe ditolak loe harus siap biar loe ga terlalu sakit hati."
Nassar mengangguk.
"Good luck pokoknya."
Nassar mengangguk lagi, ada keraguan yang mulai mengisi hatinya.
bersambung . . .
Jangan lupa vote dan komennya . .
Kunjungin blog mimin tentang keseharian Nassar and aulia di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/
Jangan lupa follow ig mimin juga untuk update terbaru :
YOU ARE READING
Beautiful Love
FanfictionNassar seorang artis yang terkenal playboy, bukan tanpa alasan dia bisa di cap seperti itu. Sebuah kisah cinta di masa lalu yang telah membuatnya kecewa dan tidak percaya lagi akan adanya cinta sejati. Aulia, seorang siswa di akademi menyanyi. Dia...