Part 16

650 51 12
                                    

"Repot banget sih loe?"

"Harus pas lah, masa yang aku kasih ngga pas sama dianya?"

"Loe bukannya udah pernah ngasih cincin sama dia?"

"Kan aku ditolak jadi aku ga tau cincinnya cukup atau ngga."

"Terus loe mau beliin lagi?"

"Buktiin keseriusan ga boleh setengah-setengah."

"Mau tau legenda ngga?"

"Aku ga percaya sama hal kayak gitu." Jawab Nassar.

"Ini bukan legenda sembarangan. Maksudnya bukan ngarah ke syirik. Ya asik-asikan aja."

"Apaan emangnya?"

"Katanya cewek yang jodoh sama kita, jari manisnya cocok sama jari kelingking cowoknya."

"Masa?" tanggap Nassar ga percaya.

"Beneran deh."

"Ya coba deh. Mas coba yang itu mas!" Nassar menunjuk satu set cincin couple di toko berlian langganannya.

"Loe beli couple sekarang?"

"Kan aku bilang kemaren aku buru-buru belinya, jadi sekarang aku beli cincin pasangan."

Petugas toko menyodorkan cincin tersebut. Nassar segera mencoba cincin tersebut di jari manisnya dan mencoba cincin lain di jari kelingkingnya. "Pas banget. Mas yang ini. Aku ambil deh. Bungkus yang cantik ya mas!"

"Kredit apa cash, mas?" tanya petugas.

"Cash aja." Nassar segera menyerahkan kartu debitnya.

"Lagi banyak duit ya loe?"

"Ada aja, banyak sih ngga." Elak Nassar.

"Gue sih seneng loe banyak job gue juga kecipratan."

"Masalah tempat gimana?"

"Beres, ntar aku kirimin alamat sekalian maps nya. Jadinya jam 8 malem kan?"

"Yupz."

@ @ @

A Nassar Calling . . .

'Assalamualaikum . .' jawab Aul.

'Waalaikumsalam, dek kamu udah baikan?'

'Alhamdulillah A, seharian aku ngga kemana-mana diam di asrama. Besok aku mulai latihan lagi.'

'Jangan maksain ya, makan yang teratur, istirahat yang cukup.'

'Iya, insyaAllah.'

'Besok selesai latihan jam berapa, dek?'

'Besok sampai jam 6 sore, A. Aul kayaknya mau latihan vocal sama dance siangnya.'

'Habis itu kamu ada agenda lagi ngga?'

'Ngga ada, A. Kayaknya langsung balik ke asrama.

'Besok aku jemput jam 7 malem ya di asrama?'

'Mau kemana, A? Aul kan ada jam malem cuman bisa sampai jam 9 malem kalo ada agenda pribadi.'

'Oke, gak papa nanti aku yang izin langsung sama big Boss. Sampai jam 10 aja.'

'Mau kemana sih, A?'

'Gak ada sih, jalan-jalan aja sama makan. Biar ga stress. Oke ngga?'

'Boleh deh.'

'Yaudah sampai ketemu besok malem ya. Assalamualaikum . . .'

'Waalaikumsalam.'

Aul menutup teleponnya.

"Kak Nassar?" tanya Rina.

Aul mengangguk.

"Cie pacar perhatian cie." Goda Fitri.

"Pacar apa sih, adek kakak." Tegas Aul.

"Iyain aja biar cepet." Tanggap Rina sambil ngakak.

"Beneran cuman mau sampai adek kakak?"

Aul terdiam sejenak dan tampak berpikir.

"Nyesel kan?" goda Fitri lagi.

"Kak Nassar bilang apa?"

"Ngajakin makan malam besok." Jawab Aul.

"Wuih, candle light dinner nih kayaknya." Fitri terus menggoda Aul sampai pipi Aul bersemu merah.

"Kamu kalo memang ga ada hati sama Kak Nassar mending jaga jarak deh. Aku kasihan sama Kak Nassar dia kayak tulus gitu sama kamu, Aul." Rina menasehati sambil mendekati sahabatnya itu.

"Bener tuh Rin, jangan sampai kita dianggap PHP." Fitri menimpali.

"Memang Aul kelihatannya gimana? Aul biasa aja kok ke semua orang sama aja."

"Kamu sih keliatan kayak ngasih harapan. Itu menurut aku lho ya." Jawab Rina.

"Harusnya gimana?" tanya Aul lagi.

"Kalo kamu suka sama Kak Nassar ya kamu sambut dong cinta dia. Kalo kamu ga suka kamu yang jaga jarak."

"Itu aja pilihannya?"

"Kamu maunya gimana? Jangan bilang mau dapet perhatiannya tapi ga mau terima cintanya?" Selidik Fitri.

"Bukan ga mau terima, tapi Aul masih banyak yang dipikirin. Aul masih baru menginjak karir. Usia Aul baru 20 tahun. Aul ke Jakarta bukan buat cari jodoh tapi nyari prestasi buat membanggakan orang tua, kalo bisa mengubah ekonomi keluarga juga."

"Jadi kalo tanpa pikiran itu, kamu mau terima?"

Aulia diam lagi.

"Aku sebenernya ada feel kamu juga ada rasa sama Kak Nassar." Tebak Rina.

"Aul ga tau tapi Aul terharu liat kebaikan dia saat Aul pingsan, dan perlakuan dia saat Aul ada di rumah sakit. Aul ngerasa nyaman ada di samping A Nassar."

"Itu cinta, Aul. Udah terima aja sih."

"Aul mau fokus sama karir."

"Jadi kamu maunya gimana? Jangan sampai kamu menyalahgunakan ketulusan Kak Nassar." Rina protes.

"Aul bingung." balas Aul.

"Udah-udah." Fitri menengahi situasi sambil memeluk Aul. Aul meneteskan air mata dalam pelukan Fitri.

bersambung . . .

Note:

Semakin nyungseb semakin kita berhalu, haha.. 'Jodoh tak kan keman, bila Tuhan menakdirkan pasti diberi jalan.' Aseek . .

Aq kok jadi pengen buat cerita lain ya, pengen nya bikin cerita yang sedih dimana mereka deeply love each other pengen bikin kehaluan saat mereka bener-bener saling cinta banget  dibumbui sama cerita melow. Setuju ngga? (Pasti setuju dong! *maksa ^^)

Jangan lupa vote n komen ya, saran, masukan, n kritik . . aq tunggu . .

Jangan lupa follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18, dan blog mimin di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now