Part 8

599 47 4
                                    


Semua tegang tak terkecuali Aulia. Dia minum air putih beberapa kali sambil mengeluarkan nada sebagai pemanasan untuk pita suaranya. Sebelum maju ke stage­, Aulia, Rina, dan Fitri menyempatkan untuk berdoa bersama mereka memegang tangan masing-masing untuk saling menguatkan.

"Pokoknya kita lakuin kayak pas latihan." Ujar Fitri.

"Kita lakukan yang terbaik." Tambah Rina.

"Hasil tidak akan mengkhianati proses." Tambah Aulia.

Mereka lalu berpelukan dan berjalan menuju stage dengan langkah lebih ringan. 'bismillah' ujar mereka di dalam hati masing-masing.

Di luar ketiga wanita cantik itu ada seseorang lagi yang merasakan ketegangan yang sama. Nassar terus dan terus mengingatkan dancer agar tidak salah dan bergerak kompak. Iqbal beberapa kali mengingatkan agar percaya sama mereka karena mereka profesional. Nassar beberapa kali mengecek kesiapan bunga dan balon berbentuk hati.

"Itu apaan?" tanya Iqbal melihat Nassar membawa sebuah kotak cincin berwarna merah.

"Cincin."

"Gila loe, horang kaya. Loe mau nembak atau mau ngelamar?"

"Buat buktiin keseriusan lah."

"Sini, gue liat!" Iqbal merebut kotak cincin itu dan membukanya. Terlihatlah sebuah cincin berlian yang bersinar.

"Kok diem? Aneh banget ya cincinnya?" Tanya Nassar melihat reaksi Iqbal.

"Loe? Beneran deh gue salut. Ini berapa duit? Ini berlian kan?"

"Lha emang kanapa? Aku ga pernah setengah-setengah kalo sayang."

Iqbal terdiam, benar juga saat bersama Manda dulu. Nassar masih bisa dibilang artis baru tapi ia memberikan semua hasil kerja kerasnya buat Manda sampai-sampai ketika Nassar dikhianati ia hampir tidak memiliki apapun.

"Gue berharap loe berhasil kali ini. Kalo sampai gagal lagi gue takut loe ga bisa jatuh cinta lagi."

"Doain ya. Sebagai cowok ya aku harus bisa terima dia nolak atau nerima. Aku udah pikiran kata-kata kamu. Aku ngga boleh terlalu berharap."

Iqbal menepuk-nepuk bahu Nassar, "Sukses ya, Bro! Jangan menyerah."

@ @ @

Aulia menyanyikan lagu 'Bagai ranting yang kering dengan powerfull semua produser yang hadir berdiri untuk Aulia. Aulia sampai menangis mendapat respon begitu positif. Setelah bernyanyi host lalu meminta Aulia untuk mempromosikan dirinya dengan menceritakan asal dan kesehariannya.

"Aulia berasal dari Pontianak. Lulusan SMA, insya Allah kalo ada biaya Aulia ingin melanjutkan kuliah. Aulia ingin menyampaikan cerita lewat lagu. Aulia masih banyak kekurangan dan terus belajar sampai saat ini."

Tepuk tangan pun bergemuruh. Aulia kembali menitikkan air mata.

"Kamu tahu ngga kamu punya penggemar rahasia?" tanya host jahil.

"Siapa ya?" Aulia bingung sendiri.

"Walau ini adalah stage perkenalan kamu di industri hiburan tapi kamu udah punya fans lho!" kata host lagi.

Aulia dibuat bingung.

"Mau tahu siapa?"

Aulia mengangguk.

"Kita sambut ini dia fans dari Aulia!" teriak Host.

Seketika panggung gelap. Pintu stage terbuka dan muncullah Nassar dengan pakaian hitamnya. Dia berdandan rapih. Dia pun bernyanyi.

Sejak jumpa dia

Di suatu pesta

Apa yang ku rasa

Padamu hai dara

Lama ku mendamba

Gejolak asmara

Kini ku merasa

Padamu hai dara

Senyummu sungguh menawan

Wajahmu ayu rupawan

Kemana mata memandang

Hanyalah dirimu yang selalu terbayang

Aulia

Kau sungguh jelita

Aulia

Tak dapat ku lupa

Aulia

Padamu aku benar-benar cinta

Nyanyin Nassar diiringi teriakan penonton. Maklum saja Nassar adalah artis yang sudah terkenal, kemunculannya mengagetkan banyak orang.

Musik mengalun, perlahan Nassar mendekati Aulia. Dia mengambil bunga dan cincin yang sudah disiapin Iqbal di sisi stage.

"Aulia, aku tahu kamu belum terlalu mengenal aku. Aku juga berlum terlalu mengenal mu. Namun sejak bertemu denganmu aku sudah tertarik dengan mu.Tak ada lagi wanita yang bisa membuatku berpaling. Hanya wajahmu yang selalu mengisi ingatanku"

Aulia terpaku bingung dengan situasi yang terjadi. Nassar lalu berlutut dan membuka kotak cincinnya.

"Aulia maukah kau menjadi perempuan spesial di hatiku? Yang akan menemaniku selamanya?"

Aulia kaget dia sampai menutup mulutnya, ada raut haru di wajah Aulia. Peonton berteriak histeris. Aulia bingung harus menjawab apa.

"TERIMA TERIMA TERIMA." Suara gemuruh penonton bersahut-sahutan.

"Ayok jawab." Pinta Nassar masih dalam posisi berlutut.

Aulia mendekatkan mic pada mulutnya. "Ini maksudnya apa, kak?"

"Kalo cowok udah berlutut bawa mawar sama cincin. Kamu ngertilah maksudnya apa."

"Aulia . ." Aulia bingung harus menjawab apa.

"Mau ngga nerima aku apa adanya? Dan akupun akan menerima kamu apa adanya."

"Aulia bingung kak. Boleh kasih waktu Aulia jawabnya?"

"Berapa lama?"

"Ga pasti juga."

Nassar sedikit kecewa mendengar jawaban Aulia. Ia lalu berdiri dan menyerahkan bunga itu agar diterima Aulia. "Aku tunggu." Jawabnya lugas.

bersambung . . .

Jangan lupa vote dan komennya . . Pasti inget FF ini terinspirasi pas momen apa.. wkwkwk . . #salamkompakNLV

Kunjungin blog mimin tentang keseharian Nassar and aulia di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Jangan lupa follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now