Part 22

825 63 25
                                    

Nassar langsung disambut kamera wartawan ketika menginjakkan kaki di studio saat keluar dari van-nya. Nassar tersenyum ke arah kamera, ia lalu mengulurkan tangannya. Seorang wanita keluar dari van Nassar dan tersenyum sumringah.

"Apa Nassar dan Zahra sudah akan go public? Bagaimana tanggapannya?" Beberapa wartawan langsung menghujani Nassar dan Zahra dengan pertanyaan. Nassar memilih tak menjawab, Zahra juga hanya tersenyum. Wartawan bergerak mengikuti langkah mereka memasuki gedung salah satu stasiun televisi ternama.

Begitu masuk ke dalam studio, Zahra dan Nassar langsung berpisah. Zahra naik ke lantai dua untuk bersiap dan Nassar di lantai satu. Tidak ada percakapan selain Nassar mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya.

Nassar standby menjadi juri bersama beberapa senior dangdut lainnya. Sedangkan bintang tamu bersiap di belakang panggung. Aulia belum memiliki kesempatan mendekati Nassar, ia memandang Nassar dari kejauhan. Nassar sadar, mata mereka saling bertemu ketika Chakra yang baru saja siap juga di belakang panggung melingkarkan tangannya ke bahu Aulia. Nassar langsung memalingkan muka padahal Aulia seketika itu juga menepis tangan Chakra.

Chakra sadar kekeliurannya, "Maaf Aul."

Aulia mendelik kesal tanpa berkata apapun.

Juri melakukan tugas untuk menilai para peserta, sedangkan bintang tamu hanya bisa menunggu giliran tampil sambil melihat situasi di panggung dari sebuah TV LED yang disediakan di sana.

Zahra tampil lebih dahulu sebagai bintang tamu, Zahra dengan percaya diri mendekati kursi Juri Nassar dan meminta Nassar untuk joget bersama, Nassar ikut bergoyang santai mengikuti irama nyanyian Zahra.

"Anterin dong, kak!" ujar Zahra begitu selesai menyanyi.

"Oke, cantik." Jawab Nassar tersenyum sopan.

Zahra langsung melingkarkan tangannya di lengan Nassar. Host keluar dan menggoda Nassar dan Zahra yang melenggang pergi menuju belakang panggung. Nassar dan Zahra tertawa geli saat menuju belakang panggung, mereka menertawakan akting mereka di depan kamera.

Aulia memandangi situasi dari TV, ia berdiri begitu sadar Zahra dan Nassar sudah melangkah ke belakang panggung. Nassar tak menyadari keberadaan Aulia dan masih terkekeh dengan akting mereka di depan kamera tadi. Mata Aulia langsung menuju ke arah tangan Nassar yang sedang memegang microphone, hati Aulia sakit saat melihat cincin couple itu sudah tidak ada di jari Nassar. Aulia melihat jari Nassar yang lain, ada cincin yang lain tapi bukan cincin couple mereka. Kata-kata Nassar dahulu terngiang di telinganya "Kapanpun kamu lihat cincin ini masih aku pakai, berarti aku masih setia menunggu jawabanmu. Tapi kalo suatu hari aku ga pakai cincin ini lagi berarti aku sudah merelakanmu dan tak menunggu lagi."

Tawa Nassar langsung terhenti ketika menyadari keberadaan Aulia, Nassar hanya diam dan mengacuhkan Aulia. Dia hanya tersenyum getir dan kembali berjalan mengantarkan Zahra ke ruangannya. Chakra datang karena tak tahan melihat situasi itu.

"Sayang . . ." Panggil Chakra, sengaja sedikit keras agar Nassar mendengarnya.

Aulia tak menjawab, pandangannya mengikuti langkah Nassar yang menjauh dengan mata berkaca-kaca. Sedangkan Nassar menahan perih dihatinya saat mendengar Chakra memanggil Aulia dengan sebutan 'sayang'. (Jadi inget lagu Via Vallen ya...^^)

@ @ @

"Aulia stand by!" Pinta kru.

"Siap kak." Jawab Aulia dengan suara parau. Ia masih sibuk mengelap air matanya yang tak mau berhenti.

"Gak papa?" Chakra menyodorkan tisu kesekian kalinya.

"Iya gak papa." Aulia menerima sodoran tisu dan mengelap air matanya, ia menghembuskan nafas berharap sesak dihatinya segera sirna. Aulia meminum air mineral, dan memandangi dirinya di pantulan cermin. Aulia meneteskan beberapa tetes obat mata berharap sedikit menyembunyikan matanya yang merah akibat menangis.

"Maaf ya, aku ga tahan lihat Kak Nassar mesra sama Zahra dipikiranku cuman satu yaitu membuat Kak Nassar juga cemburu jadi manggil kamu 'sayang' tapi Kak Nassar malah ga ada tanggapan dan cepet pergi gitu aja." Ujar Chakra memberikan pembelaan.

"Udah ga usah dibahas." Aulia langsung berdiri di balik tirai panggung.

Aulia mengucapkan doa agar performanya maksimal tanpa kendala. Aulia memandangi cincin couple dari Nassar yang dipakainya sedari pagi. Aulia tahu sudah terlambat karena ia melihat Nassar sudah tidak memakai cincin couple itu, tapi Aulia ingin menunjukkan setidaknya sekali bahwa sejak lama ia juga memiliki perasaan yang sama seperti perasaan Nassar kepadanya.

"Masuk Aul." Perintah Staff.

Musik mengalun dan Aulia melangkah masuk ke panggung. Ia langsung menyanyikan lirik lagunya.

Mencintai dirimu (Aulia menunjuk Nassar yang tengah duduk di kursi juri)

Hal paling menakutkan yang kulakukan

Ku takut kehilanganmu

Ku takut engkau bosan

Ku takut ditinggalkan
Kau segalanya dalam hidupku

Sungguh tanpamu aku bagai tak bernyawa

Kumohon kepadamu

Cintailah diriku

Sepenuh hatimu Sayang
Kupasrahkan cinta dalam hidupku

Hanya kepadamu
Berikan aku hatimu

Berikan aku cintamu

Jangan biarkan aku tersesat

Dalam kerinduan
Engkaulah detak jantungku

Mengalir dalam nadiku

Engkau jawaban doa doaku

Tuhan membawamu

Menjadi takdirku (Aul tak mampu menahan tangisnya, namun ia tetap berusaha untuk menyelsaikan liriknya)
Kupasrahkan cinta dalam hidupku

Hanya kepadamu
Berikan aku hatimu

Berikan aku cintamu

Jangan biarkan aku tersesat

Dalam kerinduan
Engkaulah detak jantungku

Mengalir dalam nadiku

Engkau jawaban doa doaku

Tuhan membawamu

Menjadi Takdirku

Aulia menyelesaikan nyanyiannya dengan baik walau sedikit terisak. Nassar langsung berdiri ketika menyadari sesuatu, ia tak percaya dan beberapa kali melirik monitor LED besar yang berada tak jauh dari posisinya. Nassar melihat cincin couple itu melingkar di jari manis Aulia. Ia memastikan berulang, karena cameraman melakukan zoom pada wajah Aulia yang sedang mengusap air matanya. Aulia membungkuk sebagai ucapan terimakasih dan berbalik meninggalkan stage.

Tayangan live itu belum pindah ke tayangan komersial, tapi Nassar berlari melewati panggung menuju belakang panggung. Host julid mengabarkan pada pemirsa bahwa Nassar mungkin sakit perut karena tak mendapat jawaban ketika host bertanya ia akan kemana.

Tak sulit bagi Nassar menemukan sosok Aulia yang berjalan lambat karena masih tenggelam dalam tangisnya. Aulia hendak melepas cincin di jari manisnya ketika sebuah suara menghentikannya.

bersambung . . .

Happy 3k readers, makasih atas dukungannya . . . terutama yang berbaik hati vote n komentar. ^^ terus dukung mimin buat semangat nulis ya . . . 

follow ig mimin juga untuk update terbaru : @beauty_rainbow18, dan blog mimin di https://shipperworldbeautyrainbow.blogspot.com/

Beautiful LoveWhere stories live. Discover now