[TRAILER]
sebelumnya maaf karena trailernya masih pake username lama hehe
Hari itu, cuaca mendung. Langit terlihat begitu gelap, meskipun belum waktunya matahari untuk beristirahat.
Gadis bersurai panjang itu menatap langit mendung yang menemaninya di sepanjang harinya.
Ia menyentuh pagar pembatas balkon kamarnya, dan menenggelamkan wajahnya diantara kedua lengannya. Tak peduli seberapa dinginnya pagar besi itu.
Ia kembali mengangkat kepalanya ketika merasa rintik hujan mulai menyentuh kulitnya.
Setiap kali ia melihat hujan, ia ingat akan hari itu.
"Eomma! Appa!"
Ia mencari keberadaan kedua orangtuanya. Ruang tengah, kamar tidur, taman belakang rumah, mereka tidak ada disana.
Sampai ia mendengar suara rintihan yang samar-samar terdengar melalui telinganya. Ia mengikuti arah suara itu. Semakin ia mendekat, ia semakin yakin, itu adalah suara ibunya.
Ia berhenti di depan pintu yang jarang sekali ia datangi. Kamar kosong yang hanya diisi barang-barang yang tak terpakai.
Perlahan, ia memberanikan diri untuk membuka pintu.
"Eomma?"
Tak ada tanda-tanda ibunya, lantas ia membuka pintu itu semakin lebar. Suasana cukup gelap, ia harus memicingkan matanya untuk melihat lebih jelas.
"Eomma? Eomma dimana?"
"Heera-ya, keluarlah nak."
"Eomma?! Eomma dimana sih? Aku tidak bisa melihat eomma."
Gadis kecil itu berusaha mencari keberadaan ibunya di sekeliling ruangan itu. Sampai akhirnya, ia melihat sedikit cahaya yang masuk melalui ventilasi udara.
Tepat setelah ia melihat ke arah cahaya itu, ia melihat siluet hitam yang baru saja bergerak.
"Eomma?"
"Pergi! Anak sialan!"
"Appa? Kalian dimana?"
Ia berjalan semakin mendekat ke arah kedua orang tuanya. Namun nasib buruk menimpanya, tepat setelah ia terhempas ke lantai dengan keras.
"Kau bisa bahasa manusia atau tidak?!"
Ayahnya menendangnya dengan keras. Sempat ia dengar, ibunya meneriakkan namanya. Namun yang ia tahu, setelah teriakan itu, ibunya mendapat satu pukulan keras dipunggungnya.
Gadis itu bangkit, dan mendekati ibunya yang terlihat begitu buruk. Tangan yang diikat ke belakang, dan bekas luka yang terlihat jelas di sekujur tubuh ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAUMA | kth ✔️
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Kebencian itu terus tumbuh menjadi rasa takut. Ketakutan yang akan terus menakutinya. Heera Darelly Song, ia tak tahu apa yang akan terjadi dalam hidupnya ditahun-tahun kedepan. Ia tak yakin ada perubahan yang akan ia alami. Ia tak per...