Teror

150 5 0
                                    

"Dari secret admirer lagi" tanya Bela

" Susah  ya yang punya pengagum rahasia" ledek Silfia

"Mau dong di kirimin Bunga sama Boneka?" Cici

"Berhentilah berandai-andai. Tugas kalian cari tahu siapa yang mengirim ini setiap pagi. Bagaimana penyelidikan kalian? " ucapku sambil meletakan kembali bunga dan boneka ke dalam laci meja

"Belum ada petunjuk ca, sepertinya secret admirer loe bermain rapi. sampai tidak ada petunjuk sedikit pun tentangnya." Selfia mencoba menjelaskan bahwa penyelidikannya belum menemukan titik hasil. Siapa sebenarnya yang menerorku setiap hari.

Percakapan kami terhenti karena kedatangan Bu Sri selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selfi dan Cici kembali ke kelas mereka masing-masing. Kami tidak satu kelas. Cici berada di kelas 11 IPA 2 sedangkan Selfia di kelas Bahasa. Beruntung Bela satu kelas dengan Ica. Jam pertama dimulai dengan pembahasan kelompok drama. Minggu lalu bu Sri menugaskan untuk membuat kelompok drama yang terdiri dari 7 orang setiap kelompok. kelompok kami terdiri dari Ica, Bela, Danu, Sari, Bayu, Adi, dan Randy. Bu Sri memerintahkan kami untuk mendiskusikan tentang tema apa yang diambil, peran-peran yang ada dalam cerita, dan sebagainya. 

Membosankan, satu kata yang keluar dari mulut ica. Bagaimana tidak kami kelas IPA tapi harus mempelajari bahasa indonesia. Jadi buat apa ada kelas IPA,IPS, dan Bahasa. jika anak IPA juga mempelajari sejarah indonesia, dan bahasa. 2 jam terlewatkan dengan diskusi tidak membuahkan hasil. Menentukan cerita saja masih bingung. 

Mata pelajaran berikutnya adalah Kimia. Mata pelajaran yang menjadi favoritku. selain Guru yang mengajar ganteng, Kimia sangat menarik. kita bisa bereksperimen. Pak Galih, guru magang yang masih melanjutkan kuliah akhirnya di salah satu universitas terkenal di bandung. Usianya baru 25 tahun. Namun sangat di sayangkan dia baru saja menikah dengan pacarnya bulan lalu. 

"Ca, baca WA grup sekarang. kelakuan temen kita nggak jauh curhatanya tentang cowok" Bela meminta ica untuk mengecek hpnya. Seperti biasa Selfia bercerita tentang cowoknya. Padahal belum lama dia jadian dengan Hadi tapi sudah putus saja. Galau jauh dari hidupnya. Hari ini putus dengan si A tapi besok sudah jadian dengan B. Daftar mantannya sudah tidak dihitung jari. 

"Males, nanti klo ketemu juga cerita. kayak baru kenal Silfia aja. Hari ini putus dengan hadi besok sudah gandeng gebetan baru." Tutur Ica

Ica dan Bela mengabaikan pesan yang terus menerus berbunyi dari grup Flower'genk yang tidak lain percakapan antara Selfia dan cici. Tidak lama kemudian, bel istirahat berbunyi. Satu persatu meninggalkan laboraturium dan menuju kantin. Di meja yang menjadi tempat favorit flower cs sudah dihuni oleh Selfia. Baru saja ingin meletakan bokong di atas kursi, selfia sudah ngedumel nggak karuan. 

"Kalian lama banget sih, sampai jamuran gue di kantin. Udah gitu gue chat di grup nggak di bales. teman macam apa kalian" selfia terus menerus mengomel 

"Selfia cantik, tadi kita lagi praktek di lab. Tau sendiri kan aturan kalau di pelajaran kimia. DILARANG MEMAINKAN HP" Bela mengucap sangat jelas pada kata dilarang memainkan hp

"Tau loe, ngedumelnya simpen dulu. gue laper mau pesan makanan dulu" Sela ica yang meninggalkan kursi dan berjalan menuju salah satu stand makanan yang menjual aneka makanan seperti bakso dan mie ayam. 

"Mang Yudi, bakso seperti biasa dua ya mang" ucapku menyebutkan menu pesanan

"Ok, neng ica sesuai pesanan. tidak pake saos, tidak pake daun seledri, dan yang satu baksonya saja" mang yudi mengucapkan secara detail mengenai pesanan yang ica pesan

"Mang yudi sampe hafal ya. hahaha" Ica tertawa

Setelah memesan Ica kembali ke meja kantin yang dimana dihuni Bela dan Selfia. Cici? Jangan tanya di mana dia. Jawabanya sudah pasti di lapangan basket. Minggu depan ada kompetisi basket antar sekolah. Oleh karena itu Cici lebih sering menghabiskan waktunya untuk latihan basket.

Diantara kami hanya Cici yang aktif dalam ekstrakurikuler basket. Sedangkan Ica aktif dalam akademik.  Hampir setiap tahun dikirim sekolah untuk mewakili olimpiade Sains. Dan Alhamdulillah Ica juara pertama setiap tahunnya.

Selfia dia aktif di luar sekolah. Karirnya sebagai model tak lepas dari tubuh indahnya bak gitar spanyol. Wajahnya terpampang di berbagai majalah terkenal. Tidak heran jika dia sering gonta-ganti pasangan.

"Biasa juga putus besoknya dah gandeng pacar baru. Tumben ini seorang selfia Margaret galau. gue nggak salah lihat nie" Ledek ica yang sudah mengambil duduk di samping Selfia

"Ica, loe mah gitu. Tapi loe bener, ngapain gue galauin cowok yang nggak jelas. stok cowok gue kan masih banyak" Ucap Selfia bangga

"Astagfirullah sel, nggak boleh tinggi hati. Nanti kena karma loe. orang yang sering bergonta ganti pasangan suatu saat akan jatuh cinta pada orang yang sulit untuk loe raih" bela menasihati Selfia

"Tuh dengerin mama bela curhat dong" Ica memperagakan salah satu acara di stasiun televisi

"Neng-neng cantik pesanannya dah dateng nie" Ucap mang yudi sambil meletakan pesanan di atas meja dan setelah selesai dia kembali ke standnya

"Makasih ya mang yudi" ucap Bela

"Sama-sama non " ucap mang yudi sebelum meninggalkan meja kami

"Cici mana?" tanya Selfia

"Gue dateng, kangen loe sama gue" suara Cici mengelegar di kantin dan menjadi pusat perhatian

"Tuh mulut nggak bisa apa klo nggak pake toa" Ucap Ica kesal

"Yaelah loe pada kayak baru kenal gue aja" Cici tanpa berdosa sudah mengambil alih jus jeruk milik ica dan meminumnya hingga habis

"CICI KEBIASAAN DAH, itu kan minuman gue" Ica ngedumel karena minumannya sudah lenyap ke tenggorokan Cici sedangkan bela dan Selfia hanya geleng kepala melihat perdebatan kami

"Sorry, tapi sebagai gantinya gue kasih info yang baru gue dapet tentang secret admirer yang sering neror loe ca" Ucapan Cici mampu membuat Ica, Bela dan selfia menganga tak percaya

"Jadi loe dah tahu siapa peneror itu" sambar Bela

"Iya, cepet katakan ci. Siapa yang ngirim bunga, coklat atau bunga di kolong meja gue" tanya Selfia antusia

"Namanya Fajri dia anak kelas 12" ucap cici santai

"Yang namanya fajri kelas 12 banyak. Nama lengkapnya loe tau?" tanya Ica kembali

"Gue aja nggak tau siapa orangnya. tapi gue cari tau nanti sama temen gue tentang dia" jawab cici

"Kayaknya gue tau. Dia sahabatnya Beni mantan gue" jawab Selfia 

Obrolan kami terhenti dengan suara bel yang mengema di setiap sudut sekolah. satu persatu murid meninggalkan kantin dan memasuki kelas masing-masing termasuk Flower cs. Ica mencoba mengingat-ingat ucapan Selfia di kantin tadi. Fazri, namanya tidak asing tapi sulit untuk menjelaskan siapa dia. kalian tahu daya ingat Ica sangat buruk jika mengingat tentang orang. 

Jika kalian bertanya siapa saja teman ica di smp. Hanya Bela yang dia ingat itupun karena bela satu sekolah lagi dengan ica di SMA. Tapi, Ica hanya melupakan nama tidak dengan wajahnya. mungkin jika ica bertemu dengan Fajri bisa mengingat seperti apa dia.

LOVE IS YOU (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang