Orang Di Masa Lalu

51 3 0
                                    

"Ayolah ca, kita mancing aja pagi ini. Besok aja baru ke perternakannya. Lagian kasian kamunya sendiri. Fachri aja ikut abang"rayu fero

"Kalian mancing aja, ica cuman sebetar. Ica janji kalau sudah puas berkuda langsung nyusul kalian. Sampai ketemu di sana bye semua" pamit ica

"Ca, bunda bilang apa kalau mau pergi" peringat bunda

" iya ica inget" ica langsung menghampiri fachri dan mengambil tangan fachri untuk menyaliminya

" sudahkan. Ica berangkat ya, Assalamualaikum" salam ica

"Walaikum salam" jawab semua hampir berbarengan

=========)))========))))=========
Perternakan ini juga milik keluarga ferdinan. Waktu kecil ica merengek untuk di belikan kuda. Sebagai hadiah ulang tahun ica yang ke 10. Daddy memberikan perternakan ini atas nama ica. Kuda di sini juga kebanyakan yang import ada pula sih yang lokal.

Karena hobby ica berkuda, tidak sulit untuknya menunggangi kuda ber Ras Rusia asli. Kuda ini lebih tinggi dan besar dari pada tubuh mungil Ica. Tapi ica bisa menakhlukan kuda ini dengan mudah.

Ica berkeliling kampung sambil menunggangi kudanya. Banyak yang berubah dari desa ini. Dulu waktu ica menetap di sini, untuk mencari mini market harus ke kota. Tapi sekarang kalau mau belanja tinggal turun ke bawah

Awalnya berjalan lancar, tapi tiba-tiba kuda yang di tunggangi ica mengamuk. Ica sendiri kewalahan menenangi kuda itu sambil terus menjaga keseimbangan agar tidak jatuh. Namun kekuatannya tidak sekuat kuda. Ica terjatuh dari kuda dan mengalamin cidera dipergelangan kakinya.

Seseorang yang baru saja lewat menghentikan motornya dan menolong ica. Wajahnya tertutup oleh helm jadi ica tidak tahu siapa yang menolongnya. Ica hanya tahu kalau dia laki-laki. Setelah menenangkan kuda,cowok itu kembali menghampiri ica lagi.

"Bahaya kalau menunggang di perkampungan, apa lagi banyak jurang kanan kiri. Beruntung kamu jatuh di tempat yang bukan jurang. Lain kali jangan menunggang kuda di perkampungan" oceh lelaki itu.

Omong laki-laki itu benar, seharusnya ica tidak berkuda di jalanan. Apa lagi ini pegunungan yang notabennya banyak jurang.

Laki-laki itu akhirnya membuka helm yang sedari tadi menutupi wajahnya. Astaga, apa yang ada di hadapan ica sekarang. Orang yang dulu menghilang tanpa kabar sekarang berada di hadapannya.

"Oh Tuhan, kenapa di saat ica sudah berusaha melupakan dia hadir kembali. Sia-sia usaha yang ica lakukan" ucap ica dalan hati

"Kamu Natasya, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi"ucap dia penuh syukur

"kamu siapa, dari mana kau tahu namaku"jawab ica pura-pura tidak mengenalnya

"ya Ampun tasya, kamu lupa. Aku Rangga tetanggamu dulu. Kamu beda ya tasya sekarang. Makin cantik" puji Rangga

"Gue inget sekarang, kamu juga beda tambah (ucapannya terhenti)... By the way thanks ya. Kalau nggak ada loe bisa cedera parah gue" ica mengucapkan terima kasih

"santai aja. Coba aku lihat kakimu. Takut  lukanya parah." baru saja di pegang, ica sudah meringis kesakitan. Kaki ica terkilir. Tanpa menunggu persetujuan Ica, rangga sudah membopong ica ke atas motornya dan menuju mbok laras tukang urut di desa ini.

Setibanya di mbok laras. Ica langsung mendapat perawatan. Kaki ica terkilir karena jatuh dari kuda. Ada saraf di kakinya yang terganggu sehingga membuat ica terus meringis kesakitan

Terlebih sakitnya bertambah parah saat di urut. Ica belum pernah di urut. Kalau jatuh atau apa langsung ke dokter bukan ke tukang urut.

Setelah di urut rasa sakit pada kakinya sedikit berkurang. Walaupun tidak hilang sepenuhnya.

"Gimana non, kakinya udah enakan?" tanya mbok laras selesai urut

"Alhamdulillah mbok, rasa sakitnya tidak sesakit tadi. Terima kasih mbok" ucap ica

"Sama-sama. Untung Rangga bawa non ica cepat ke sini. Jadi terkilirnya tidak parah. Untuk beberapa hari ini kaki ica, mbok perban ya. Takut nanti tulangnya kegeser lagi. ica juga tidak boleh berkuda dan berjalan jauh untuk sementara  waktu sampai kakinya membaik " peringat mbok laras menjelaskan larangan yang harus ica jauhi

" iya mbok sebisa mungkin ica lakukan. Oh ya ini buat mbok" ica mengeluarkan uang 200rb dari sakunya

" ini kebanyakan non" ucap mbok laras
"Ambil mbok. Ini untuk mbok sama cucu mbok. Ica pamit ya. Assalamualaikum"

"Terima kasih banyak non, Walaikum salam. hati-hati ya. Inget yang mbok bilang"

"ica inget kok. Makasih ya mbok" ucap ica terakhir sebelum pergi

Rangga mengantar ica kembali ke vila. Suasana vila masih sangat sepi. Semua penghuni belum kembali dari pemancingan. Yang ada hanya bik ida dan yayu(orang bayaran daddy untuk merawat kebersihan vila)

Baru saja sampai ke vila, bik ida langsung panik melihat Ica yang berjalan menggunakan tongkat. Wajar kalau bik ida khawatir. Bagi bik ida, ica sudah seperti anaknya sendiri. Karena dari kecil bik ida yang merawat ica.

"Astagfirullah non ica, non kenapa??? Kok pulang-pulang bisa seperti ini" cerocos bik ida panik

"Ica baik-baik aja bik. Tadi ica jatuh dari kuda. Untung ada Rangga yang nolongin. Oh ya Rang, thanks ya udah nganterin sampe vila"

"Sama-sama ca, gue harus balik soalnya ada yang harus diurus di kantor desa. Titip ica ya bik. Assalamualaikum" pamit rangga

"Waalaikumusalam" jawab ica dan bik ida berbarengan

Setelah memastikan rangga tak terlihat lagi, ica yang di bantu bik ida masuk ke dalam vila. Ica meminta untuk mengantarnya ke kamarnya. Hari ini ica merasa sangat lelah. Terlebih setelah di urut. Badannya butuh berendam air hangat. Dan tertidur sehabis berendam.

Entah sudah berapa jam ica tertidur. Ketika terbangun sudah malam. Ica merasakan seseorang sedang memeluknya saat tidur. Siapa lagi kalau bukan Fachri.

Pelan-pelan ica bangkit dari tidurnya. Namun pergerakan yang ica lakukan membuat fachri terbangun

"Sudah bangun ca, kamu tidak boleh banyak bergerak dulu" ucap fachri.

"Gue mau ke toilet doang kok. Loe tidur aja lagi" bukannya mendengarkan fachri langsung mengendong tubuh mungil ica. Fachri menurunkan ica sangat hati-hati saat tiba di toilet.

"Loe berlebihan ica bisa kok jalan sendiri. Sudahlah. Sekarang loe keluar. Gue mau pipis. Awas klo ngintip" ancam ica

"Astaga ca, kamu amnesia ya. Aku ini suamimu jadi sah-sah aja melihat istrinya buang air" ucap fachri yang menekan kata Suami dan istri

"Dasar mesum. Keluar atau ica siram" gertak ica

"Iya istri kecilku" jawab fachri

" FACHRI.........!!!! KELUAR" emosi ica tak tertahankan lagi

LOVE IS YOU (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang