"Assalamualaikum" salam ica setiap kali memasuki rumah
"Wa alaikum salam, baru sampe ca" jawab fachri
"Menurut loe??" ica balik bertanya heran
"Hehehe... Sorry. Ganti baju gih biar makan bareng" ucap fachri. Tanpa membalas ucapan fachri, ica langsung masuk ke kamar untuk mandi dan sholat
Seusai sholat terdengar suara kegaduhan dari bawah. Buru-buru ica bergegas mencari sumber suara.
"Astagfirullah, lo lagi ngapain sih sampe kacau kayak gini" ucap ica setelah tiba di tempat tujuan. Asap mengepul di atas penggorengan. Dengan sigap ica mematikan kompor.
"Sorry semua kacau. Tadinya aku mau masakin kamu tapi ikan yang aku masak gosong" fachri meratapi ikannya yang sudah hitam gosong
"Malang sekali nasibmu ikan. Kucing pun tak berani memakanmu" ucap ica asal dan terdengar fachri tertawa geli.
"Sekarang loe duduk aja. Biar gue yg ambil alih" ica memulai memainkan jari-jari lincahnya untuk memasak
30 menit sudah berlalu, ayam kecap yang dimasak ica hampir matang. Selagi menunggu masakan matang, ica mencuci piring dan panci kotor di pantri.
Saat sedang mencuci, tiba-tiba fachri memeluk pinggang ica dan meletakan dagunya di atas bahu ica. Posisi ini sulit ica artikan buat kalian."Aku lapar, kapan masakannya jadi?" ucap fachri dengan posisi yg sama
"Sebentar lagi, lebih baik loe duduk aja di kursi nanti gue anterin setelah semua selesai" ucap ica melanjutkan cuci piringnya
"Ca..." suara fachri terdengar lembut dan manja
"Ya" sahut ica
" Maaf sudah buatmu kecewa dan khawatir" terdengar suara penyesalan fachri karena meninggalkannya kemaren
Ica merubah posisinya jadi menghadap fachri dan tersenyum manis kepadanya. "Yang terjadi sudah berlalu, Semua pasti terjadi karena ucapan gue tempo hari. Gue minta maaf karena ucapan gue kasar ke loe. Tapi lain kali jangan pernah pulang larut dalam keadaan mabuk ya"
"Siap komandan. Masakannya udah matang belum sih. Laper tau" fachri tersenyum. Untuk pertama kalinya ica melihat senyum fachri. Senyumnya begitu manis. Menampilkan deretan gigi putih dan lesung pipi ketika dia tersenyum.
Di meja makan pun tidak seperti biasanya fachri bermanja pada ica. Seperti saat ini. Dia mau makan dari tangan ica.
"Jangan manja, cepat habiskan makananmu" perintah ica
"Nggak mau. Maunya makan dari tangan istri" ucap fachri. Ica hanya menggeleng melihat ke lakuannya
"Mendekat cepat" lagi-lagi ica memerintah. Ica menyuapi fachri seperti bayi.
Seusai makan ica kembali ke kamar sedangkan fachri di ruang kerjanya. Mata ica masih terjaga. Ia sudah berusaha memejamkan matanya namun sayang itu gagal. Ica berniat membaca novel yang kemarin dia beli bersama flower.
Pintu kamar terbuka, munculah fachri dari balik pintu. "Belum tidur ca?" tanya fachri
"Nggak bisa tidur" jawab ica
Fachri menghampiri ica. Dia ambil alih buku yg sedang ica baca kemudian di taronya di atas meja. Mau tidak mau ica merebahkan tubuhnya. Rasanya sulit sekali jika insomia ica kambuh. Fachri membalikan tubuh ica yang sebelumnya membelakanginya menjadi menghadapnya.
"Mendekat" perintah fachri
" Nggak nanti loe macem-macem" jawab ica
" kalaupun macem-macem sah-sah aja. Kamu lupa kalo aku punya hak sebagai suami. Jadi sekarang aku minta kamu mendekat" ucap fachri kembali
Ica mendekat, bahkan sangat dekat. Fachri membawa ica dalam pelukannya. Tangannya. Aroma mint melekat di hidung ica. Aroma yang menenangkan. "Subhanallah, Kau beri aku suami yang memiliki paras yang tampan dan baik seperti fachri. Aku mencintainya ya Allah, dan aku pun berharap dia mencintaiku juga" ucap ica dalam hati. Tidak berapa lama kantuk ica menerjang. Dan ica pun tertidur
"Terima kasih karena Engkau menghadirkan bidadari yang sangat cantik dan baik seperti ica. Anugrahi cinta dalam pernikahan kami. Amin Ya Robb Allamin" doa fachri dalam hati sebelum kesadarannya mulai hilang. Dikecupnya kening ica lama.
=================∆∆∆∆============
Yeyeeaye... Kelar juga 2 part dari semalem. Selagi nunggu gue akan kasih cerita baru. Ditunggu ya readers untuk ceritanya.Buat cerita yang ini gue masih belum kasih konflik besarnya. Penasaran kan. Ditunggu ya. Insha Allah akan di lanjut ceritanya. Ok thanks buat yg udah baca. Gue butuh komentarnya dong. Soalnya gue masih awam dalam menulis
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU (Tahap Revisi)
RomanceIkhlaskan aku bahagia bersamanya seperti halnya aku mengikhlaskan kamu untuk bahagia bersama dia. Aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memilikimu.