Kita tidak pernah menduga apa yang terjadi 1 jam kemudian. Di sinilah aku bersama keheningan. Menatap lurus di balik jendela. Ditemani gerimis yang membasahi bumi. coffee latte panas sudah dingin sejak tadi. Setelah pertemuan tak sengaja tadi membuat hati dan perasaan seorang Bella Nasution sangat kacau.
RANGGA, nama yang mampu menggoyahkan benteng pertahanan yang bella bangun. Seseorang yang ia sangat cintai sekaligus dia benci. Dialah penyebab hubunganku dengan ica kacau. Seandainya cinta itu tak pernah ada, mungkin bella tidak akan semenyesal sekarang.
Hubungan ica dengan bela mungkin sudah dikatakan baik, namun di hati bela masih ada rasa bersalah kepada sahabatnya.
#flashback
Bela baru saja memasuki sebuah cafe bernama Cafe Love. Suasana kafe sangat ramai pengunjung dikarenakan di luar sedang hujan deras. Bela menyelusuri matanya mencari meja kosong. Namun nihil semua terisi eh tapi tungu. Bela melihat satu meja yang hanya ada seorang laki-laki yang sibuk dengan laptopnya. Bela memutuskan untuk menumpang di meja bernomor 06.
"Sorry, boleh saya duduk di sini. Semua kursi dan meja penuh. dan hanya tempat ini yang kosong" ucap bela
"hmmm"
Kalau saja ada meja kosong di kafe ini pantang bagi Bela memohon seperti ini. Dan apa barusan, panjang kali lebar ia bicara hanya dijawab dengan gumaman. Laki-laki itu bahkan tak melihat dirinya dan asik dengan laptopnya.
MAMA CALLING
"assalamualaikum mah"
(waalaikum salam, kamu di mana?)
"Bela di kafe dekat apartemen mah, tadi hujan.
sedangkan bela lupa bawa jas ujan. Makanya bela mampir neduh deh"
(oh, mama kira kamu kenapa-kenapa sayang. Hati-hati.
kalau sudah sampai apartemen kabarin. Assalamualaikum)
"Iya mah, Waalaikum salam"
*Rangga POV*
"Bela di kafe dekat apartemen mah, tadi hujan. sedangkan bela lupa bawa jas ujan. Makanya bela mampir neduh deh"
Suara itu tidak asing di telingaku. Nama yang sempat hadir dihatiku. Satu nama yang membuat seorang bernama Rangga Putra masih menjomblo hingga saat ini. Entah mengapa mendengar namanya saja mampu membuat hatiku bahagia.
Aku mengangkat kepalaku yang sedari tadi menunduk menatap layar kecil di depanku beralih menatap seseorang yang sedang menelpon.
Betapa terkejutnya aku ketika melihat apa yang dihadapanku. Bela, ya dia benar bela. Seseorang yang pergi begitu saja setelah mengatakan putus.
"Bela!!" ucapku pelan namun bisa terdengar olehnya
"Rangga!!!" ia pun tak kalah terkejutnya denganku
Wajah yang selalu aku rindukan. Bela masih tetap sama, cantik dan manis. Namun ada yang menambah kadar kecantikannya yaitu BELA BERHIJAB. "Subhanallah" ucapku dalam hati
"A_Apa kabar?" tanyaku gugup
"Alhamdulillah baik, kamu?" jawabnya dan bertanya balik
"Seperti yang kamu lihat sekarang" jawab Rangga dengan senyum
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU (Tahap Revisi)
RomanceIkhlaskan aku bahagia bersamanya seperti halnya aku mengikhlaskan kamu untuk bahagia bersama dia. Aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memilikimu.