Merindukanmu

40 0 0
                                    

Assalamualaikum semua. Mohon maaf baru bisa update lagi. Maafkan penulis ya guys. Terima kasih yang sudah suka sama cerita ini. Jika ada typo yang masih bertebaran harap maklum ya. Tidak terasa ya sudah di penghujung cerita. TErima kasih sudah membaca sejauh ini. Udah lah Yuk baca part terakhir ini. Happy reading ALL 

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dua pekan sudah berlalu, namun tanda-tanda ica sadar dari komanya belum terlihat. Selama dua minggu juga fachri tak sedetikpun meninggalkannya. Baginya ica lebih penting daripada semua pekerjaanya. 

"Nak, bangun. Kamu pasti lelah menjaga ica setiap hari. Lihat tubuhmu bagai mayat hidup. Pulang dan istirahatlah biar bunda dan dady yang jaga ica" ucap bunda

"Fachri akan tetap bersama ica" tolak fachri

"Tapi nanti jika ica bangun dan melihat kondisimu seperti ini pasti ica akan sedih. Kamu tahu ica seperti apa kan. Pulang, biar bunda yang jaga" bujuk bunda

"Baiklah. Tapi jika ada apa-apa segera hubungi fachri ya bun. Fachri pamit. Assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Setibanya di rumah Fachri langsung membersihkan diri. Rasa kantuk menghampirinya dikala ia selesai mandi. Semenjak ica koma, fachri tidak meninggalkan ica walau hanya sedetik kecuali jika ada meeting penting yang tidak bisa diwakilkan. Semua pekerjaannya di pindah alihkan ke rumah sakit. Waktu tidurnya tidak lebih dari 2 jam setiap harinya. Entah mengapa hari ini semua rasa kantuknya terbalaskan. Ia terbangun tepat pukul 4 sore dan itu artinya ia sudah 5 jam tertidur. 

Fachri bangkit dari tidurnya dan segera membersihkan diri dan menunaikan kewajibannya sebagai muslim. Setelah semua usai, barulah ia berangkat menuju rumah sakit. Sebelum tiba ia menyempatkan diri untuk membeli makanan untuk dirinya dan juga bunda yang menjaga ica. 

Ketika berada di depan ruang rawat ica. Fachri sempat berpapasan dengan dokter yang baru saja selesai mengecek keadaan ica. 

"Sore dok, Bagaimana perkembangan terbaru tentang ica?" tanya Fachri dan dokter itu hanya membalasnya dengan senyuman dan meninggalkan dirinya yang masih bingung dengan senyuman dokter itu. Tanpa menunda waktu fachri memasuki ruangan ica dirawat.

"ASSALAMUALAIKUM" 

"WAALAIKUM SALAM" jawab mereka serempak

Di ruangan sudah ada Mami, Papi, Bunda, Daddy, Cici, Bela, Selfia dan juga Rangga. Fachri melupakan sosok yang sedang menatapnya sambil menggendong putranya.

Sedetik

Dua Detik

Tiga Detik

"Ica? Kamu sudah sadar sayang?" ucapnya dan langsung menubruk sosok yang selama dua pekan ia rindukan

"Astaga nak. Liat tempat kali kalau mau cium dan peluk. Dikira kami patung" canda Mami

"Bener tuh tan. Kasian kita yang jombo" Timpal Selfia

"Itu sih lo. Gue sih nggak. Iya kan yank"Ledek Bela

"Mentang-mentang ada Rangga. Wuuuuu..... Coba aja ada Bian nggak jones dah gue. Punya pacar rasa jomblo"keluh Selfia

Semua yang mendengar perdebatan mereka hanya tertawa. Bian adalah sosok pria yang menaklukan hati seorang Selfia setahun lalu. Mereka dipertemukan di acara OSPEK kampus. Bian adalah ketua Senat yang dingin, ganteng dan juga pintar berbanding terbalik dengan silfia. Ini yang namany kuasa Allah. Yang kita tidak prediksi bisa jadi dia jodoh kita. Sama halnya Ica dan Fachri. Awalnya memang perjodohan tapi keduanya bahagia dengan kehidupan mereka.

LOVE IS YOU (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang