I'm come back, Happy reading semua
"Sya, mereka pada kemana?" tanya Bela seusai dari toilet. Pulang sekolah mereka melanjutkan rencananya untuk shopping. Mereka memilih pusat perbelanjaan di daerah pondok indah. Lokasi tersebut dianggap lebih dekat dari sekolah.
"Mereka udah duluan. Lagian loe lama banget sih di toilet. Loe BAB atau tidur sih lama banget, sampe kering gue nungguin loe."Omel ica
"Sorry tadi antri. Udah gitu tissu dalam toilet habis otomatis gue pindah toilet" jelas bela
"Ngelebihin miss perfect, Gue aja nggak segitunya banget. udah ayo Selfia sama cici pasti dah nungguin kita" ajak ica
Saat sedang berjalan menuju salah satu restoran jepang di mall ini, ica tidak sengaja melihat seseorang yang sangat ia kenal. Wanita itu sedang menggandeng lengan Fachri. Mereka memasuki restoran yang sama dengan ica dan kawan-kawannya. Posisi ica berada di belakang fachri sehingga fachri tidak menyadari keberadaan ica. Sampai tiba-tiba....
"Permisi kak, Kalian menghalangi jalan kami" ucap ica yang sudah berada di dekat mereka
"Ca...?" panggil fachri
"Kamu kenal sayang" ucap perempuan itu. Wanita ini cantik dan berpakaian sangat seksi. Siapapun yang melihatnya pasti akan tergoda. Seperti halnya saat ini. Dengan bangga fachri membiarkan wanita itu menggandeng lengannya
"Mungkin anda salah orang. Lain kali kalau bermesraan jangan di tempat umum. Karena itu mengganggu orang lain." peringat ica kepada pasangan didepannya
"Anak kemaren sore udah berani nasihatin gue. Suka-suka gue dong, siapa loe berani-beraninya ceramah di depan gue" ucap wanita itu angkuh
"Maafin ucapan teman saya, Kami permisi" Ucap bela menyudahi pertengkaran ini
"Anda cantik, tapi saya kasihan sama anda kok mau jalan sama suami orang" ucap ica sebelum benar-benar meninggalkan mereka
"What's Suami orang???" ucap wanita itu kaget
Pertengkaran tadi membuat mood ica menurun. mendadak ica meminta pulang kepada ketiga sahabatnya. Sepanjang perjalanan pulang, ica selalu teringat kejadian tadi di mall. Ica heran kepada dirinya sendiri mengapa ia merasa kesal dengan kejadian tadi. Ica tidak mungkin cemburu.
"Sya, Apa loe baik-baik aja?" tanya cici
"Tau loe tasya, ada apa sih tiba-tiba loe ngajakin kita pulang dan sekarang loe malah diem gitu. Cerita sya?" tanya Selfia
"I'm oke guys, sorry rencana nonton kita gagal gara-gara gue" Ucap ica meyakini mereka bahwa dia baik-baik saja
"Loe yakin Sya, Muka loe pucet tuh. kita anter ke dokter ya" ajak bela
"Nggak apa-apa kok guys. Gue cuman butuh istirahat aja. bye the way thanks ya udah nganterin gue sampe rumah" ucap ica yang sudah turun dari mobil cici
"Guys gue turun dirumah ica aja ya. Lagian kasihan kalian harus putar ablik nganterin gue. Nanti gue minta jemput bang andi aja" ucap bela yang ikutan turun bersama ica
Setelah memastikan mobil itu sudah jauh, barulah ica dan bela masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu sudah ada bunda, dady, ayah dan ibu mertua. Besok pagi daddy dan bunda berangkat ke Rusia. Malam ini kami diminta untuk berkumpul untuk acara keluarga.
"Assalamualaikum" ucap ica dan bela berbarengan
"Walaikum salam" Jawab mereka kompak
"Ada bela juga, masuk sini nak" ajak bunda
"Kok rame bund, Bela kayaknya pulang aja ya" ucap bela
"Loh kok pulang. Ini acara keluarga doang kok. Besok kan Bunda sama daddynya ica berangkat ke Rusia. Macem acara perpisahan gitu" Ucap bunda dengan ramah
"Fachri mana ca?" Tanya ibu
ingin rasanya Ica teriak (anak Ibu sedang jalan dengan pacarnya) namun itu semua hanya suara hati yang tak tersampaikan "Fachri masih ada meeting bu, Jadi ica pulang bareng bela deh" ucap ica berbohong
"Oh gitu, yasudah kamu sama bela ke atas ganti baju. Nanti klo udah makan malam Bunda panggil. Bela nginep aja ya. soalnya nanti malem ada acara barbeque" Ucap Bunda
"Loe hutang cerita sama gue" ucap Bela berbisik ketelingan Ica
"Tapi Bela nggak bawa baju ganti" jawab bela
"Biasanya juga loe pake baju gue. Udah nginep loe" ujar bela
"Yasudah deh kalau dipaksa" ucap Bela dramatis
Ica dan bela menuju ke kamar yang terletak di lantai dua. Setibanya di dalam kamar, langsung keduanya mengempaskan tubuh mereka ke atas kasur. Rasa lelah teramat mengandrungi tubuh mereka sampai mereka enggan untuk beranjak dari kasur.
"Sekarang loe cerita siapa fachri dan siapa orang tua yang loe sebut ayah dan ibu?" tanya bela mengintrogasi ica
"Janji, hanya loe yang tahu ya. soalnya gue belum siap cerita ke cici sama Silfi. tahu sendiri mulut mereka kayak ember bocor" jawab ica
" Iya I'm Promise" janji bela kepada ica
" Mereka mertua gue, dan Fachri yang tadi kita labrak di mall. Dia itu suami gue. Lebih tepatnya kita dijodohkan dan dipaksa menikah" jelas ica secara detail
"What's?????? Loe bercanda ca?" ucap bela tak percaya
"Seandainya pernikahan itu lelucon pasti dah gue akhiri. Tapi kenyataannya berbeda" keluh ica
"Kapan acara pernikahan loe dilangsungkan. Kok loe baru cerita sekarang. Loe juga gila, kita ini masih sekolah. Gimana kalau berita pernikahan loe sampe terdengar di sekolah. Terancam dikeluarkan loe"
"Iya gue tahu, makanya cuman loe yang gue percaya. Janji jangan sampe mereka tahu. Pernikahan berlangsung waktu liburan kemaren" jawab ica
"Nasi sudah menjadi bubur sya. Sekarang ya loe harus ikhlas dengan pernikahan ini. Gue yakin dengan pernikahan loe bisa ngeluapain Rangga" tutur Bela
"Seandainya saja bel. Loe tahu, gue ketemu sama Rangga. Setelah sekian lama gue bisa ketemu dia"
"Sumpah otak gue makin nggak karuan. Terus gimana setelah loe ketemu dia" Bela memijat keningnya yang mulai terasa sakit
"Nothing special, dia nolong gue waktu jatuh dari kuda. Dia semakin dewasa dan taman. dan sekarang loe tahu bel, Dia berhasil mewujudkan impiannya membangun desa melati lebih baik lagi. Loe pasti pusing dengerin cerita gue. ok intinya dia kepala desa di Desa Melati dan gue ketemu dia waktu liburan kemaren" cerita ica
"Gue mau tanya, Apa loe masih mencintai Rangga setelah selama ini dia pergi ninggalin loe gitu aja. Dan setelah dia datang, Loe mau balik lagi ke dia. Heran gue dari dulu sama loe. Apa istimewanya Dia sampe buat loe susah move on gini. Inget ca, loe udah nikah. Hati dan cinta loe hanya milik suami loe" peringat bela
"Gue tahu, tapi gue belum bisa cinta bahkan sayang sama suami gue. Gue juga sudah mengikhlaskan Rangga. Karena gue tahu semakin gue mencoba menjauh semakin sulit buat gue lupain dia. Dia pernah menjadi bagian dari hati ini, itu sebabnya waktu yang akan buat gue lupain dia dan waktu juga yang bawa gue untuk mencintai fachri"
"Setuju, Curhatnya lanjut ntar malem ya. Sekarang gue mau mandi, Pinjem baju ya Tasya yang ngakunya cantik" canda bela
"Kamse, ambil gih di lemari. kalau dah selesai bangunin gue" jawab ica
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU (Tahap Revisi)
RomanceIkhlaskan aku bahagia bersamanya seperti halnya aku mengikhlaskan kamu untuk bahagia bersama dia. Aku mencintaimu tapi aku tidak bisa memilikimu.