Sosok yang buat gue dewasa?
Em... Sahabat gue, Delvian.🌸Aretha Derina Sharon
🍂🍂🍂
Karisa dan Natha yang kebetulan pulang melalui pintu gerbang kampus bagian utara menjadi terkaget saat Aretha mendadak muncul menghadang mobil Natha dengan tangan yang terlipat didada, ekspresinya begitu cuek tanpa takut tertabrak.
Aretha berdiri tegap diposisi itu, dengan tatapan tajam ia menunggu manusia didalam mobil turun.
Natha yang sudah spot jantung hampir menabrak seseorang segera turun dari mobil karena takut Aretha terluka meski jelas Aretha masih berdiri dengan tegap dan baik-baik saja.
"Tha lo, lo ngapain astaga. Lo gakpapa kan?" Kepanikan dari Natha membuat Aretha berdecak dan menurunkan lipatan tangannya.
Gadis itu menaikkan alis lalu membuka ranselnya,dengan cepat tangannya mengambil sebuah botol betadine sisa dan sebuah hansaplash bermotif hewan.
"Nih." Aretha memberikannya pada Natha yang kebingungan. Ditambah Karisa yang ikut turun dari mobil juga nampak tidak mengerti maksud Aretha. "Karisa, sorry tapi gue mau ngomong berdua sama Natha, boleh?"
Karisa langsung mengangguk takut takut. Mata Aretha berubah menajam, membuat Karisa segan dan langsung angkat kaki dari sana.
"Lo beneran gakpapa kan?" Tanya Natha masih khawatir pada keadaan Aretha.
Aretha menghela nafas lelah, "gue baik-baik aja. Gak usah lebay." Ketusnya.
Natha mengangguk lega,"syukurlah. Btw, ini apa?" Cowok itu mengacungkan dua benda yang diberikan Aretha.
"Buat lo, nanti juga lo butuh." Ujar Aretha pergi meninggalkan Natha yang tercengang bingung.
Natha hendak berlari mengejar langkah kaki panjang Aretha, namun silau matahari dari langit seakan menyilaukannya ketika ia mendadak menoleh kekiri dengan otot yang mendadak menegang.
TIIINNN...
Suara klakson motor mencengangkan telinga Natha, juga para pejalan kaki yang berlalu lalang. Beberapa orang menahan teriakan ketika justru Natha terjatuh ke aspal jalan dengan tangan menutupi wajahnya.
Ngreengg.. Ngreengg..
"MINGGIR GOBLOK, INI JALAN, BUKAN TEMPAT TIDUR!" Seseorang berteriak dari dalam helm fullfacenya. Lalu membukanya ketika Karisa menolong Natha untuk bangkit. Hampir saja Natha ditabrak pengendara motor itu.
"Heh, lo yang bener dong kalau nyetir, sengaja ya." Karisa mengomel karena pengendara itu seakan acuh.
"Lo gakpapa kan Nath." Tanya Karisa memeriksa kondisi Natha yang masih baik-baik saja. Namun siku Natha berdarah karena bergesekan dengan aspal.
Natha mengangguk, "anjir jantung gua kayak copot dua kali." Ia melirik si pengendara ugal-ugalan itu dengan lototan tajam.
"Gue bisa bikin jantung lo copot dan gak balik lagi. Mau?" Penawaran cowok didalam helm itupun mampu membuat Natha mengepalkan tangan hendak menghajar,namun Karisa menahannya dengan membawa Natha masuk kedalam mobil.
Meninggalkan sebotol betadine dan sebuah hansaplash dijalan.
Cowok itu membuka helmnya ketika Natha dan Karisa pergi dari halaman kampus. Dia memungut betadine itu, juga hansaplashnya.
"Cupu lo!" Ketus Aretha datang entah dari mana. "Sinih, punya gue." Aretha meminta betadine dan hansaplashnya.
"Gak. Enak aja, gue yang nemu." Cowok itu memasukkan kedua benda itu kedalam ranselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]
Teen FictionMenurut Aretha, cinta itu bulshyit. Tapi kalau sayang itu baru tulus. Ini semua tentang Aretha, ini kisah gadis bengal yang menjadi topik hangat dikalangan Mahasiswa Universitas Angkasa. Dia gadis cantik yang membuat kampus gempar karena parasnya...