ARETHA #22

501 62 13
                                    

Demi Tuhan ajarin gue gimana caranya ngadepin pacar bekas sahabat? Plis. Gue pusing.

Tapi, sayang.

🌸Aretha Derina Sharon

🍂🍂🍂

Sejak pertengkaran itu, Aretha kembali tidak bisa tidur. Dia sedang menginap di rumah neneknya, bersama mamanya. Sedang Papanya bergantian menjaga Sania juga Delvian di rumah sakit.

Lagi-lagi gara-gara Kanoa. Kalau kemarin dia tidak bisa tidur karena memikirkan betapa dia jatuh cinta dengan Kanoa. Kali ini dia sedang memikirkan betapa menjengkelkannya seorang Kanoa ketika berubah menjadi pacar.

Sahabat jadi Pacar?

Hebat sekali efeknya, dari sahabat terus jadi pacar. Bisa sebeda itu rasanya. Seperti mengenal Kanoa dengan sosok yang berbeda. Atau malah Aretha yang kurang peka? Masa sih.

"Masa Ken cemburu sama Delvian? Buat apa coba? Terus kenapa juga!" Aretha menelungkupkan wajahnya kebantal lantas membolak balikkan tubuhnya dengan malas.

Lalu tidak lama,kepalanya diangkat keatas, "Oh atau karena kita gak jadi jalan? Ah masa karena itu. Gak mungkin." Aretha kembali menggelengkan kepalanya lalu masuk lagi kedalam tumpukan bantal.

Gadis itu sangat ingin menelfon Kanoa untuk mengajak baikan. Tapi tentu saja dia gengsi. Aretha kan gak salah, begitu fikirnya.

"Tunggu dulu!" Aretha langsung duduk bersila dikasurnya lantas menelfon nomor seseorang disana.

Tentu saja untuk mendapatkan ide agar bisa baikan dengan Kanoa.

Thut.. Thut..
"Hallo."

"NDA! GUE KANGEN.." Teriak Aretha sungguh hanya basa basi.

"Basi! Kenapa lo nelpon gue malem-malem?"

Aretha berdecak, tau saja Amanda. "Itu mau tanya. Emm.." Aretha mendadak ragu, ia belum siap dihujat oleh Amanda karena telah berpacaran dengan Kanoa, setelah semua pertengkaran yang terjadi diantara mereka.

"Apasih. Kenapa, lo berantem sama Ken?"

Aretha langsung menjauhkan Hpnya dari telinga, sambil berbisik mengumpat. "Anjir, cenayang!" Ujarnya.

"Err.. Pasti Ken marah sama lo kan? Pasti lo yang cari gara-gara kan? Kesel gue tuh sama kalian. Heran gak pernah a,-"

"Bacot deh Nda. Gue belum cerita lo udah ceramah." Kesal Aretha memotong kalimat Amanda disebrang telphone. 

"Heh juminten. Gue ini lagi kesel ya sama lo!"

Aretha mengernyitkan dahi, tidak mengerti kenapa jadi Amanda yang marah dan kesal terhadapnya. Padahal mereka belum pernah bertemu lagi sejak kelulusan SMA dan berbalas chatpun jarang, apalagi telphone. "Kok jadi lo yang kesel sih?"

"Ya lo pikir aja. Gara-gara lo, Arden jadi pergi ke Bandung ninggalin kuliahnya. Padahal kan dia lagi banyak tugas Tha, kalau dia sampe gak lulus di satu matkul lo tanggung jawab ya!"

Ocehan Amanda berhasil membuat Aretha memijit kepalanya. Gadis itu memutar otak, sampai akhirnya paham kemana arah pembicaraan Amanda.

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang