ARETHA #21

564 66 19
                                    

Berantem dihari pertama jadian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berantem dihari pertama jadian. Suka gini ga? Atau cuma gue doang yang sensian.

🌸Aretha Derina Sharon

🍂🍂🍂

Gara-gara semalam, Aretha jadi tidak bisa tidur. Alarm Hp diatas nakasnya sudah berbunyi beberapa kali namun gadis itu tidak bergeming. Matanya masih menerawang kedinding kamarnya sambil masih tersenyum. Sudah gila, rasanya Aretha betul-betul sudah gila karena seorang Kanoa, ah sebut saja sedang BUCIN.

Tidak lama kemudian, Hpnya kembali berbunyi, bukan karena alarm tapi ada seseorang yang sedang ia fikirkan menelfon. Langsung saja Aretha mengangkatnya dengan semangat. Mengambil posisi duduk sambil memeluk gulingnya, Aretha berdehem.

"Pagi sayang." Ujar seorang lelaki ceria disebrang telfon.

Aretha melotot dan langsung menjauhkan Hpnya dari telinga, ia meneliti lagi nama yang ada dilayar Hpnya. Betul, nama yang ada dilayarnya adalah nama Kanoa, namun suaranya kenapa berbeda? entah karena Aretha tidak biasa mendengar panggilan 'sayang' atau karena Kanoa sudah berubah.

"Apasih Ken, masih pagi juga." ketus Aretha meski sesungguhnya dia sedang tersenyum sipul dibalik telephone.

Kanoa terdengar tertawa kecil disebrang sana, "udah mandi belum lo?"

"belom. Gak bisa tidur gue." Aretha mengucek mata lantas beranjak ke almari dengan kaca besar dihadapannya. Melihat betapa berantakannya gadis itu, ia segera menyisir rambutnya asal dengan jemari tangan.

"Cie, mikirin gua ya. Hayo.." Tegas Kanoa membuat Aretha berdecih.

"Geer banget dih. Udah ah, emang lo gak ada kuliah pagi-pagi dah nelponin gue."

"Ada, nih gue udah di kampus, lagi nungguin Delvian. Btw, nanti malem temenin yuk Tha."

Aretha berhasil menyisir rambutnya dengan jemari meski beberapa helai rontok ke lantai, gadis itu segera membuka almari baju lalu memilih baju ganti untuknya setelah mandi nanti. "Kemana?" Sambil berfikir, ia akhirnya memilih kaos oblong hitam dan celana pendek selutut.

"Emm.. jalan-jalan sambil cari makan, atau ngapain kek pokoknya pergi."

Aretha terkekeh dan lagi-lagi tersenyum, Kanoa memang berubah menjadi orang berbeda. Oh bukan, bukan berbeda yang seperti itu. Tapi, jadi lebih bawel dan terkesan manja. "Iya terserah elu deh, pokoknya jemput. Udah sana kuliah lo yang bener."

"Hehe, oke sayang. Sampe ketemu nanti."

Telphone dimatikan oleh Kanoa, Aretha lagi-lagi terkekeh "gemes juga." Ujarnya lalu melempar Hpnya kekasur.

🍂🍂🍂

Aretha memberikan garam secukupnya ke adonan telur milik mamanya. Beberapa kali ia bertanya apakah itu sudah cukup atau malah keasinan. Vanda, sang ibu hanya manggut-manggut sembari menggoreng ikan. Dia tau anak gadisnya terpaksa berada didapur karena tidak ada lagi yang akan membantu mamanya memasak kecuali dirinya. Bibi yang biasa mengurus rumah sedang cuti. Jadi mau tidak mau Aretha yang membantu.

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang