ARETHA #42

340 59 10
                                    

Happy Reading🖤
Sambil nunggu jam makan siang.
Update dulu ah hehehe

Aretha disini ...

Aretha disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸

Aretha berakhir duduk di kursi ini lagi, ya, kini dia sedang berada di ruangan Pak Khasan. Setelah tadi pagi dia melihat Karisa masuk, memang cukup mengagetkan, betapa beraninya gadis itu padahal dia sekelas dengan Natha. Tapi Aretha jelas mengacuhkan keberadaan Karisa seperti biasa. Tidak mau terlalu terlihat mengkhawatirkannya meski dia jadi ikut waspada atas keberadaan Karisa.

Aretha masih menunggu, sambil jemarinya dimainkan asal. "Ya pak, ada apa ya?"

Pak Khasan datang dan duduk didepannya, dilihat seperti itu Aretha jadi mengernyitkan dahi.

"Kamu sudah tau Karisa hari ini masuk?"

Aretha mengangguk, tentu saja dia tau.

"Tolong, bantu saya jaga Karisa." Ucap Pak Khasan setengah memohon.

Aretha tidak sengaja berdecak, "kalau bapak sekhawatir itu sama anak Bapak. Kenapa anda tidak lapor polisi aja. Biar tidak ada lagi manusia bahaya seperti Natha. Saya permisi."

Lengan Aretha langsung ditahan pergi oleh Pak Khasan. "Kamu tau alasan saya."

Aretha kembali berdecak, "Ck. Kalau begitu anda yang egois." Gadis itu menghentakkan tangan Dosennya yang menahannya.

Saat Aretha sudah membuka pintu ruangan untuk keluar dari sana. Pak Khasan kembali membuka suara, dan kali ini membuat dirinya setengah murka.

"Saya juga mendapat permintaan yang sama dari Karisa." Tunduk Pak Khasan.

"Hah!" Aretha menoleh dengan sarkartis. "Tolong jelaskan agar saya mengerti."

Ya, sebetulnya Aretha tau alasan Pak Khasan tidak melaporkan Natha ke polisi. Karena keluarga Natha mengajak berdamai, tentu saja dengan uang yang ditawarkan keluarga itu. Setelah mendengarnya tempo hari pun Aretha masih tidak mengerti dan kasian pada Karisa karena gadis itu memiliki seorang ayah yang tidak masuk diakal dan sangat egois.

Aretha sampai kehabisan akal untuk memikirkan cara agar Natha jerah. Sudah berapa korban yang dihabisi kelompok Natha. Aretha sudah frustasi karena itu. Dan sekarang, apa Dosennya bilang? Ini adalah salah satu permintaan Karisa?

"Duduklah, sepertinya saya harus jujur padamu." Ujar Pak Khasan berhasil membuat Aretha terpaksa duduk.

Aretha menyimak, tentu dengan tangan mengepal dibawah meja.

"Setelah kamu datang pertama kali ke ruangan saya, saya sadar, saya sudah egois. Karisa anak saya sendiri, dia sudah kehilangan harta paling berharganya. Tapi saya malah dengan busuknya seperti mudah berdamai dan menerima uang." Pak Khasan membenamkan wajahnya dikedua tangan yang ditumpu di meja.

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang