ARETHA #8

1.5K 160 9
                                    

Dianjurkan membaca part sebelumnya✌

***

Sekali lagi, selamat ulang tahun Kanoa. Semoga panjang umur, kurang-kurangin isengin gue ya. Bahaya kalau nanti terbiasa!

🌸Aretha Derina Sharon

🍂🍂🍂

Aretha memainkan jemari kukunya menunggu Kanoa diujung area gajebo, dekat dengan area parkir. Cuaca mendadak mendung ketika Aretha justru berharap hari cerah karena tidak mungkin ia akan berkendara menggunakan motor dengan keadaan diterpa hujan. Jelas Kanoa bukan tipe orang yang rempong membawa jas hujan kemana-mana. Dan Aretha tentu tidak mau basah kuyup.

"Heh."

Aretha merasa kepalanya ditoel oleh benda lembut berupa jari telunjuk milik seseorang. Aretha menengadah karena seseorang tersebut berada persis dibelakangnya hingga membuat Aretha mendongak. Ia malas menoleh kebelakang.

"Ngapain?" tanya seseorang tersebut yang ternyata adalah Kanoa, cowok itu segera menundukkan kepala Aretha takut gadis itu mengalami sakit leher karena terlalu lama mendongak.

"Menurut lo." Jawab Aretha jutek sambil menaiki langsung jok belakang motor Kanoa.

Kanoa memasang wajah datar, lalu menepuk agak pelan jidat Aretha.

"Apasih lo, sakit ih!" Keluh Aretha mengusap jidatnya sendiri sambil manyun. Sebenarnya pun tidak sesakit itu, tapi entah suara tingginya selalu keluar jika bersama Kanoa. Selalu jengkel.

Kanoa hanya tersenyum sipul lalu mengusap pelan kepala Aretha sambil berusaha menaiki motornya untuk berubah menjadi pengendara.

"Iseng aja." Setelah kata itu, Kanoa menutup kaca helm fullfacenya lantas melesat keluar area kampus dengan batin yang bimbang.

Antara Kanoa harus membawa Aretha pergi atau membawanya pulang ke rumah untuk acara yang Delvian bilang tadi.

Menarik nafas sangat panjang,Kanoa berdehem meski sama sekali deheman itu tidak terdengar. Disaat yang bersamaan juga Aretha menempelkan kepalanya ke punggung belakang Kanoa.

"Gue numpang ya." Ujar Aretha terdengar lirih namun Kanoa masih mendengarnya, gas yang disetel banter kini menjadi memelan. "Ngantuk." Ujar Aretha lagi.

Kanoapun dengan tangan kirinya menarik kedua tangan Aretha dari belakang untuk berpegangan kepadanya. Takut gadis itu jatuh atau terjengkang kebelakang.

"Cepetan sampe rumah. Gua mau numpang tidur." Keluh Aretha menurut untuk memeluk Kanoa dari belakang. Matanya memejam, kepala tanpa helm itu membuat punggung Kanoa menjadi sangat hangat. Terlebih ketika angin kencang menghempasnya dijalanan. Lalu mendadak rintik hujan turun membasahi bumi.

Kanoa menggeram sebentar, menarik nafas panjang, dengan ragu Kanoa melirik tangan yang melingkari tubuhnya. Punggungnya masih hangat, ia sadar Aretha sedang lelah dan cuaca seperti tidak mendukungnya untuk membawa Aretha jalan-jalan berdua.

Kanoa pun akhirnya menerjang hujan sebelum semakin deras, berubah pikiran, cowok itu memutarbalikkan motornya menuju ke suatu tempat dimana harusnya mereka telah sampai sejak tadi,

rumah.

🍂🍂🍂


Aretha mengerang, matanya masih enggan untuk terbuka namun rasa hening membuatnya ragu kalau ia masih berada dijalanan dengan menaiki motor Kanoa.

Mengucek mata, Aretha terkaget karena sudah terbangun di kasur yang sudah jelas adalah kamar Kanoa. Melihati jam dinding yang menunjukkan pukul 7 malam, Aretha segera melompat dari kasur dan membuka pintu kamar Kanoa. Bersamaan dengan itu Kanoa juga membukanya dan membuat keduanya tersentak bersamaan.

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang