Hallo Readers, sampai titik ini aku sangat berterima kasih kepada kalian yang udah ngikutin cerita Aretha dari awal. Bahkan mungkin, dari perjalan si Kembar "The Bad Twins" gak bisa dideskripsikanlah pokoknya! Kalian luar biasa.❤️
Jadi, di Bab ini dan selanjutnya. Aku tidak akan lagi menulis apa yang Aretha fikirkan seperti yang ditulis di Bab Bab sebelumnya 'diawal bab'
Aku ingin menulis dengan mengalir tanpa ada bocoran soal suara hati atau apapun lagi.Anggap saja Aretha sedang protes soal,-
"Suara hati gue cuma gue yang bisa denger dan cuma diri gue sendiri yang tau. Jadi jangan sok tau soal apa yang gue fikirin! Plis, cukup ceritain aja gak usah pake baca pikiran gue! Oke Thor??"
Oke. Sepertinya Mood Aretha tidak pernah baik, atau mungkin aku yang sedang menahan amarah padanya?
Maksudku pada cerita Aretha! Haha.Entah kenapa, aku banyak hiatus dicerita ini. Karena kufikir, aku menciptakan sosok Aretha dengan terlalu sempurna? Atau mungkin malah gagal? Aku tidak mengerti, tapi mungkin karena aku terlalu pesimis untuk menyelesaikannya. Sungguh, akhir-akhir ini aku sedang tidak ada ide!
Terkadang, penulis mengalami ini. Krisis ide! Ada yang setuju?
Kalau tidak. Kalian termasuk penulis hebat. Aku mau belajar ke kalian. Sungguh!Hemmm.. sepertinya aku hanya butuh penyemangat. Ya! Aku sudah menemukannya, kalian adalah semangatku menulis.
Yap. Basa basiku sudah cukup dan sudah terlalu banyak.
Mari lanjut membaca bagaimana keadaan Aretha setelah ditinggal pergi oleh Kanoa.🌸🌸🌸
Aretha terbangun dari mimpi buruk. Baru saja dia mengigau seolah Kanoa memutuskan hubungan dengannya dan memilih pergi bersama Karisa. Gadis itu beranjak duduk dikasur dengan mengerjapkan mata beberapa kali. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya agar tersadar dari mimpi buruknya barusan.
Aretha melihat ponselnya yang kosong tanpa notif. Dia melirik jam, pukul setengah 3 pagi. Dan gadis itu terbangun terlalu dini.
"Ken,-" Aretha meraup wajahnya lalu membenamkannya dibawah bantal. "Drama banget sih gue." Gadis itu segera memencet tombol call untuk hanya sekedar ingin bicara pada Kanoa.
Tidak aktif.
Aretha mengerjapkan lagi matanya beberapa kali. Fikiran positifnya beruntung melindungi emosinya yang seakan ingin meledak ketika justru mimpi itu ingin meradang lagi di otaknya. Gadis itu segera menepis pikiran buruknya dan kembali tidur.
Tidak butuh waktu lama, detik jam bergerak dengan cepat. Aretha berhasil tertidur dan kembali bangun di jam 7 pagi.
Hari ini Aretha PMS. Pagi-pagi sudah ribut teriak ke Vanda, mamanya, untuk hanya sekedar minta stok pembalut.
"Mama nanti kalau ke supermarket aku nitip ya. Yang ada sayapnya." Aretha kembali teriak sambil buru-buru lari ke kamar mandi yang ada di kamarnya.
"Pantes aja gue mimpi buruk semalem. Belum apa-apa udah pingin nonjok orang." Gerutu Aretha membasuh tubuhnya dengan air hangat yang disiapkan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]
Teen FictionMenurut Aretha, cinta itu bulshyit. Tapi kalau sayang itu baru tulus. Ini semua tentang Aretha, ini kisah gadis bengal yang menjadi topik hangat dikalangan Mahasiswa Universitas Angkasa. Dia gadis cantik yang membuat kampus gempar karena parasnya...