Happy Reading!❤️
Ini hadiah buat kalian (2x post)
Yang sudah selalu nunggu dan minta cerita ini di UP!!
Sayang kalian. *jijik ya 😂
Abaikan hehe😘🌸🌸🌸
Aretha menjambak rambutnya sendiri dengan brutal, dia menatap kedepan dengan paras mengerikan. Makanan enak didepannya terabaikan karena Aretha sama sekali tidak tertarik untuk menyendoknya.
Didepanya sudah ada Vanda yang bergidik ngeri melihat ekspresi anaknya.
"Reval anakmu kenapa?" Tanya Vanda pada suaminya yang kali ini melihat raut wajah Aretha yang duduk disampingnya.
"Kamu kenapa?" Tanya papanya curiga. "Ada yang ganggu kamu?"
"Atau kamu yang ganggu anak orang." Tambah mamanya heboh.
Aretha langsung kembali ke dunia nyata, rambutnya dilepaskan lalu segera menggeleng.
"Kamu kenapa? Papa tanya loh masa dikacangin." Reval merajuk menatap anaknya penuh tanya. Antara khawatir atau ngeledek.
"Papa mama pernah LDR gak sih?" Tanya Aretha tiba-tiba membuat Vanda menggeleng sambil terkekeh.
"Pernah." Ujar Reval sambil melirik istrinya yang mungkin sudah lupa.
Vanda mengernyit, "kapan? Ngaco kamu."
Aretha melihat kedepan, kearah mamanya yang bingung, lalu segera menoleh kesamping kearah papanya. Gak heran sih kalau mamanya pelupa.
"Kenapa kamu tiba-tiba nanya gitu?" Papanya memergoki Aretha mendengus.
"Oh, mama tau nih. Kamu lagi LDR ya sama Ken." Kekeh mamanya meledek.
"Ck. Mamah! Gak lihat orang sedih ya." Kesal Aretha. "Dia itu gak bisa dihubungi, ini udah mau satu bulan. Ken ilang kemana sih!"
Reval menggelengkan kepala pelan, "dasar anak muda." Papanya menyudahi makan lalu segera pergi dari meja makan setelah sebelumnya memberi wejangan singkat. "Jangan terlalu banyak kepikiran cowok, belajarmu tekuni."
Sedangkan mamanya masih setia mendengarkan keluhan anaknya. "Kamu itu kalau kangen tinggal telfon neneknya Ken. Tanya dia ada dimana, kok repot."
Aretha melirik, "emang mama punya nomernya oma?"
Vanda tertawa geli, "yaampun anak mama lagi kasmaran banget ya sama Ken."
"Mamah.." Aretha cemberut.
"Iya iya nanti mama kirim ke Hpmu." Vanda segera pergi kelaci dekat ruang makan untuk mengambil ponselnya lalu segera memberikan nomor neneknya Kanoa sesuai janjinya tadi.
Di kamar, Aretha bingung harus menelfonnya atau tidak. Masalahnya dia gengsi, kesannya dia kangen banget sama Kanoa. Padahal dia sedang kesal.
"Kangen juga sih." Manyun Aretha menatap layar Ponselnya. "Telfon gak ya?" Aretha kesal sendiri, dia kembali menjambak rambutnya sambil terduduk sila dikasur.
"Bodo ah." Aretha memencet tombol call.
"Hallo."
"Hallo." Suara khas Oma terdengar, Aretha segera berdehem setelah gugup sebentar.
"Oma. Ini Aretha, masih ingat?"
"Ohya Aretha, cucunya Sharon kesayanganku. Apa kabar kamu nak?" Suara lembut Oma membuat Aretha luluh dan tersenyum. Tidak bohong, dia juga kangen Oma. Dulu waktu SMP dia sering ke rumah oma bersama sahabat-sahabatnya untuk bermain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]
Fiksi RemajaMenurut Aretha, cinta itu bulshyit. Tapi kalau sayang itu baru tulus. Ini semua tentang Aretha, ini kisah gadis bengal yang menjadi topik hangat dikalangan Mahasiswa Universitas Angkasa. Dia gadis cantik yang membuat kampus gempar karena parasnya...