ARETHA #10

1.5K 151 11
                                    

Aneh? Perasaan apa ini?
Dag. Dug. Dig. Dug. Dag. Dig. Dug.

🌸Aretha Derina Sharon

🍂🍂🍂

"Jadi?" Aretha menikmati jus mangganya sembari mendengarkan Kanoa bercerita soal Karisa.

Yap, dari beberapa hari lalu nama gadis itu memang menjadi momok yang ingin dibahas, namun entah waktu yang selalu tidak tepat dan tidak memihak. Baru sekaranglah Kanoa bisa bercerita bebas pada Aretha soal gadis itu.

Gadis sok akrab, yang seingat Kanoa bahkan Aretha, sungguh menyebalkan.

Kanoa meregangkan tangannya lalu dengan tanpa permisi ia meletakkan kepalanya dipangkuan Aretha seakan bodo amat dengan reaksi gadis itu.

"Ken, lo,-" sebelum Aretha mengoceh, mulut gadis itu langsung disergap dengan jemari Kanoa.

"Plis, numpang bentar, gue capek habis benerin gorden lo." Kanoa bertahan pada posisinya, disusul helaan nafas panjang dari Aretha yang kini meletakkan gelas jusnya di meja.

Oke, just karena Kanoa udah berbaik hati benerin gorden kamarnya. Gak lebih!

Omong-omong, mereka sedang berada dikursi taman belakang rumah Aretha. Ditemani matahari yang mulai tenggelam.

Senjanya indah, mungkin, jika bersama orang yang tepat.

Nyatanya, Aretha sedang bersama lelaki menyebalkan.

Namun setelah difikir-fikir, melihat Kanoa memejamkan mata rasanya mendadak hati Aretha menghangat, diamnya membuat senyum Aretha merekah meski sangat kecil. Diamnya membuat rasa kesalnya pada Kanoa lenyap seketika. Diamnya, membuat Aretha jadi menyukai memandang wajah Kanoa. Kanoa, cowok yang selalu berhasil membuatnya kesal, atau memang Kanoa selalu sengaja membuat Aretha menjadi tidak nyaman. 

Entahlah, yang jelas Kanoa adalah salah satu sahabat terbaiknya. Cuma dia satu-satunya yang mengerti sikap asli Aretha, dan cara menanggapinya selalu apa yang Aretha inginkan.

"Tha, lo masih dengerin gue kan?" Mulut Kanoa kembali bicara, Arethapun tergagap dan langsung melihat kembali ke langit jingga didepannya.

"Masihlah,- jadi gimana lanjutannya tadi? Lo bales chatnya Karisa?" Pertanyaan itu membuat Kanoa membuka mata.

"Ya menurut lo aja gimana."

Aretha nampak berfikir, "kalau gue jadi elo sih, gak bakal gue bales."

"Kenapa gitu?" Kanoa mendongak menatap Aretha, sambil tersenyum, Kanoa hendak ingin melayangkan aksi jahilnya kembali. "Lo cemburu?"

Mengernyit, Aretha lantas menoleh kebawah sambil menepuk pelan jidat Kanoa. "Cemburu pala lo!" Kesalnya.

"Ahh, sakit Tha." Kanoa mendengus.

"Gue serius Ken, lo tau kan gue gak suka orang sok akrab." Jelas Aretha lagi. Kembali memandangi sang senja.

Kanoa terkekeh, "iya, iya. Ya sama, gue juga kayak lo. Chatnya gak gue bales. Lagian males kali Tha, dia siapa coba."

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang