Happy Reading❤️
Maaf ya telat update 😭😭
Kemarin habis jadi barista dadakan di caffee temen. Haha.
Cekidot.
|Mengejar Aretha|🌸🌸🌸
Kanoa menelfon Aretha sudah yang ke-5 kalinya, tapi gadis itu sepertinya sengaja tidak mengangkat. Pagi-pagi sekali dia menelfon Delvian untuk TA, untung dosennya tidak killer, jadi Delvian menuruti permintaan Kanoa.
"Kalau gak gara-gara lo ngejar Aretha sih. Gue ogah ngabsenin lo."
Telfon sudah ditutup beberapa menit yang lalu. Kanoa tidak memperdulikan Delvian mengoceh. Tentu saja fokusnya hari ini adalah untuk mengejar Aretha.
"Sorry, lihat yang namanya Aretha gak?" Tanya Kanoa pada salah satu mahasiswi yang sedang mejeng dipinggiran gedung. Ya, tentu saja Kanoa sedang beramah tamah dengan terpaksa karena harus menemukan Aretha.
Kampus ini terlalu besar untuk ia kelilingi sendiri, satu fakultas saja sudah membuat Kanoa bergidik ngeri karena ramai sekali yang berlalu lalang.
Gadis yang ditanyai Kanoa segera menampakkan senyum sumringah, "wah, selain Alatas kayaknya gue nemu cogan baru nih." Gumamnya semangat.
Kanoa hanya mengernyit, sama sekali tidak mau tau siapa itu yang disebut Alatas. "Sorry," sepertinya Kanoa salah orang untuk bertanya.
"Tunggu Kak. Gue tau dimana Aretha. Anak baru yang jutek itu kan?" Hadang gadis itu masih terus tersenyum sambil memastikan.
Kanoa menaikkan alis, semoga Aretha yang dimaksud adalah Aretha-nya. "Ya. Bisa anter gue."
🌸🌸🌸
Aretha melirik jam ditangannya, sebentar lagi kelasnya akan selesai dan dia akan pulang lalu istirahat. Badannya pegal-pegal dan mood-nya sudah buruk. Jangan tanya kenapa, sudah bisa ditebak kalau teman-teman sekelasnya membuatnya pusing.
"Tha, kok bisa cantik banget sih?
"Jutek banget Tha mukanya. Main sama gue yuk nanti ke mall."
"Tha, sabtu malam minggu gue ke rumah lo dong. Mau nyamperin camer. Haha."
"Hahaha. Tha jangan galak-galak dong."
Alhamdulillah. Batin Aretha segera keluar kelas menyisakan bisikan-bisikan rusuh seperti biasanya.
"Astaga!" Aretha melotot karena dia baru saja menabrak seseorang. Tatapannya meluru pada mata gelap itu, lantas berdecak tidak percaya meluapkan kekesalannya seperti biasa. "Minggir lo."
Lelaki itu diam ditempat sambil tersenyum hangat, "Hai Tha, sorry tapi kayaknya lo bakal ketemu gue seharian."
"Brengsek." Ketus Aretha. Lagi-lagi sebutan itu. Dan sudah jelas siapa yang datang.
Aretha menuju kantin karena lapar, ramai dan tidak menemukan tempat kosong. Gadis itu segera keluar kampus saat sebelumnya dihadang oleh Kanoa. Iya, itu dia yang entah bagaimana ceritanya bisa menemukan keberadaan Aretha di kampus seluas ini.
"Makan bareng gue aja." Tawar Kanoa lagi-lagi menunjukkan senyuman ceria, wajahnya sudah ditundukkan kebawah agar bisa sejajar dengan Aretha.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]
Ficção AdolescenteMenurut Aretha, cinta itu bulshyit. Tapi kalau sayang itu baru tulus. Ini semua tentang Aretha, ini kisah gadis bengal yang menjadi topik hangat dikalangan Mahasiswa Universitas Angkasa. Dia gadis cantik yang membuat kampus gempar karena parasnya...