Happy Reading🖤
🌸🌸🌸
Aretha hampir mengintip, Kanoa berdecak sambil ikut menutup kedua mata pacarnya dengan satu tangan.
"Jangan ngintip Tha." Ujar Kanoa lalu mengeluarkan sesuatu dari ranselnya. Mendapat benda yang dibutuhkan, Kanoa segera memutar tubuh Aretha untuk membelakanginya.
"Lo ngapain sih." Kepo Aretha. Dia masih memejamkan mata sesuai perintah pacarnya.
Kanoa tersenyum ditempatnya, sambil tangannya dengan cepat mengalungkan sebuah liontin berbentuk bulatan kecil, permata berwarna biru di leher pacarnya. "Sudah." Ujarnya masih menyungging senyum sambil mengusap kepala Aretha pelan.
Aretha berbalik dan membuka matanya, dia menunduk memegang liontin yang diberi Kanoa. Aretha tersenyum kaku kemudian menatap Kanoa dengan tatapan terima kasih. "Lo nyolong dimana Ken?" Ledek Aretha. Pasalnya baru ini dia mendapatkan kejutan kecil dari pacarnya, romantis sih, tapi sedikit memaksa.
Asal tau saja, Kanoa memberikannya di parkiran motor yang sepi. Padahal jelas-jelas tadi mereka sedang makan di caffee, kenapa tidak disana saja. Kadang Kanoa memang tidak bisa diprediksi.
Kanoa berdecak, dia menggembungkan kedua pipi Aretha karena gemas, "belilah sayang, masa nyolong di toko perhiasan. Bisa ditangkep dong akunya. Emang kamu rela?" Lotot Kanoa namun sekilas menyungging senyuman.
Kini dahi Aretha berkerut sempurna, pipinya sudah ditekan Kanoa dalam sampai bibir gadis itu seperti megerucut. Aretha tidak bisa bicara sampai akhirnya Kanoa melepas dekapan itu lalu memeluk pacarnya.
"Mulai sekarang, kita manggil aku kamu ya." Ucap Kanoa lembut, dia tersenyum tulus dari balik punggung Aretha.
Aretha terkekeh lalu mengangguk sambil membalas pelukan Kanoa "Bilang aja biar gue gak marah karena lo manggil Karisa aku kamu. Yakan?"
Kanoa segera melepaskan pelukannya dengan paksa, padahal Aretha baru akan menikmati hangatnya pelukan itu. Huh! Memang Kanoa ini super menyebalkan.
"A-k-u," eja Kanoa memonyongkan mulutnya.
Aretha menahan tawa, kemudian mengangguk. "Aku." Ucapnya agak kaku membuat Kanoa tersenyum lebar.
"Jangan marah lagi ya."
"Pertanyaan gue,-" hendak salah sebut Aretha langsung meralat, "pertanyaan aku belum kamu jawab."
Kanoa mengangguk, dia tentu akan menjawabnya dengan senang hati. "Tapi kita pergi dulu dari sini. Ketemu Delvian."
"Ngapain?"
"Ya biar aku gak ngulangin lagi. Ini soal Karisa dan Delvian juga harus tau.
"Perlu? Kan urusan lo sama gue doang."
Pletak!
Dahi Aretha yang tak berdosa kini langsung diketuk agak keras oleh Kanoa."Aku!" Ulang Kanoa meralat.
Aretha membalas tampolan itu lebih keras, "ish! Iya iya aku." Kesalnya.
"Ribet banget sih." Cicit Aretha sambil memasang helm yang diberikan Kanoa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]
Teen FictionMenurut Aretha, cinta itu bulshyit. Tapi kalau sayang itu baru tulus. Ini semua tentang Aretha, ini kisah gadis bengal yang menjadi topik hangat dikalangan Mahasiswa Universitas Angkasa. Dia gadis cantik yang membuat kampus gempar karena parasnya...