ARETHA #23

710 83 42
                                    

Ken. Ken. Ken. Ken !!!
Najis! Kok bucin banget ya gue.

🌸Aretha Derina Sharon


🍂🍂🍂

Kanoa merangkul pundak Aretha sambil tangan yang lain memainkan jemari tangan gadis tersebut. Duduk didepan ruang 501, ruangan rawat Sania. Sambil menunggu Delvian keluar dari sana, mereka berdua sudah seperti sepasang kekasih yang tidak bisa lepas. Lengket seperti perangko.

"Nempel banget sih ih. Kalau diliat mama papa gimana?" Aretha melirik kekiri untuk memastikan Kanoa merasa canggung.

Salah besar, Kanoa malah memerosotkan diri dikursinya dengan santai,rangkulannya memang sudah dilepas namun kepala cowok itu malah memilih untuk bersandar dipundak Aretha. Dengan masih setia memaikan jemari Aretha. Kanoa seperti bicara, bodo amat.

Aretha hanya memutar bola matanya jengah. "Dasar ya lo."

"Itung-itung lo bayar gue karena udah nungguin elo lebih dari 5 taon." Ujar Kanoa akhirnya sambil memejamkan mata. Sepertinya dia masih mengantuk.

Pagi-pagi buta dia berangkat dengan keluarga Aretha untuk menjenguk Sania. Juga menemani sahabatnya yang masih terlihat sedih atas kecelakaan yang menimpa Sania.

"Ish." Aretha langsung menapel dahi Kanoa pelan, membuat Kanoa menginjak kaki Aretha dibawah, masih dengan mata terpejam. Meski sangat pelan, dan dia sedang dalam posisi nyeker. "Adoh!"

Kesal Aretha lagi-lagi dibuat marah oleh Kanoa.

"Heh,ini rumah sakit. KDRT gak dibolehin disini." Seseorang baru saja keluar dari ruang rawat. Ikut duduk disebelah Aretha yang kini sudah mendengus.

Aretha berada ditengah Kanoa dan Delvian.

"Ni nih Ken, ngeselinnya gak udah-udah." Dumel Aretha pada Delvian yang kini terkekeh.

Delvian melirik kekiri, "lah tidur?" Tanyanya melihat bagaimana Kanoa sudah tertidur pulas dipundak Aretha.

Aretha mengangguk, "kasian sih. Dibangunin mama pagi-pagi biar ikut jengukin Tante Sania."

"Terus Arden kemana? Semalem kata ayah dia disini, kok pagi-pagi gak ikut kalian?"

"Oh itu anak ada ujian hari ini, jadi gak bisa bolos kuliah. Jadi pagi-pagi tadi dia langsung pulang lagi ke Jakarta."

Delvian manggut-manggut, "Ken berarti semalem tidur di rumah nenek lo dong?"

Sebelum Aretha menjawab, cowok yang kini bersandar dipundak Aretha segera bergumam. "Kepo babi." Bisiknya hampir tidak terdengar.

Aretha langsung menaikkan sudut bibirnya, berusaha menahan tawa.

"Udah bangun lo?"

Kanoa yang sudah terganggu sejak kedatangan Delvian segera mengangkat kepala, "berisik lo." Kesalnya sambil mengucek mata. Satu tangan yang lain masih tidak mau pisah dari jemari Aretha.

Sadar akan hal itu,Delvianpun berdehem. "Lepas kali Ken. Aretha gak bakal diculik."

Kanoa menatap Delvian menyelidik,"justru gue takut elo yang nyulik Aretha."

ARETHA (A Journal About Love) [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang