"Jawaban soal-soal yang dikasih Ms.Tiffany bisa dicari di buku perpustakaan. Rumus bahasa inggris disana lengkap." Ucap Mina, selaku sekretaris kelas. Gadis bersurai sebahu itu menarik napas kemudian mengetuk beberapa kali papan tulis di kelas sebagai pertanda agar semua teman-temannya memerhatikannya. "Udah itu aja. Sampai jam sepuluh ya!"Sesuai dugaan Jiho, anak-anak di kelasnya langsung menghambur ke perpustakaan. Mungkin beberapa di antara mereka yang sedang sibuk mencari jawaban cuma numpang ngadem dan tidur-tiduran sambil memanfaatkan wifi perpustakaan yang berhasil didapat dengan cara menyogok anak guru.
Gadis itu berjalan berdampingan dengan Sujeong yang menggandeng lengannya. Sesekali Sujeong mengoceh soal Ibunya yang selalu mengomeli pipi roti milik Sujeong.
"Mama gue bilang, badan gue kurusin dikit kek. Pipinya tirusin dikit lah. Iya, mak gue masih cantik. But this is me! Gue udah kurus. Keliatan endut soalnya pipi gue tembem! Iya kan, Hoji?"
"Iya."
Kemudian Sujeong mengerucutkan bibirnya.
"Liat aja tuh! Tahun depan perut gue jadi sekecil pinggangnya Naeun Apink! Lihat aja!"
Jiho hanya menggelengkan kepalanya. "Lo tuh udah kurus, ya mau apa lagi yang dikurusin, Sujeong?"
"Liat nih pipi gue! Pinggang gue juga lebih besar dari lo!" Ucapnya sambil berusaha menarik tali sepatunya yang tidak sengaja terikat mati. "Hoji-Hoji. Sini bantuin gue nyopot tali sepatu."
Jiho menghela nafasnya, kemudian berjongkok dan membantu Sujeong untuk melepaskan ikatan tali sepatunya. "Kalah lo sama anak SD."
Kemudian dalam satu tarikan, tali sepatu Sujeong kembali seperti semula. "Dah ini." Kata Jiho sambil mendorong kaki Sujeong. "Jeong?" Panggil Jiho.
Gadis berambut panjang itu hanya menghela nafasnya lelah, saat melihat bahwa Sujeong tengah memperhatikan sosok laki-laki yang sedang tertawa di perpustakaan. Jelas Jiho mengenali siapa cowok itu. Ia masih memiliki hubungan darah dengannya.
"Yaampun. Itu kak Taehyung. Huhu." ucap Sujeong kemudian berjalan cepat memasuki perpustakaan, meninggalkan Jiho yang memutar bola matanya.
Jiho berjalan ke dalam perpustakaan, tepatnya ke tempat buku-buku pelajaran yang menumpuk disana. Ia mengambil salah satu buku bahasa Inggris yang memang sering digunakan dalam pelajaran untuk mencari jawaban yang lebih detail dan lengkap.
Bukannya buku Jiho dan kawan-kawannya yang sekarang tidak lengkap. Tapi memang faktanya, buku yang ada di perpustakaan itu lebih memuat informasi yang lebih baik. Tadinya buku itu mau dipinjamkan ke kelasnya. Namun karena jumlahnya yang sangat terbatas, hal tersebut diurungkan.
Jiho berjalan menuju tumpukkan buku yang ditunjuk oleh Winwin. Ia mengobrak-abrik isi kardus itu kemudian menghela nafasnya. Bukunya sudah habis.
"Nyari ini?"
Jiho mengerjapkan matanya. Kemudian melihat asal suara.
Kalau gak salah, Alvaro Jaehyun?
"Eum, ya." Jawab Jiho kalem. "Lo udah make?"
Jaehyun mengangguk. "Pake aja."
"Yaudah. Gue duluan."
Namun langkah Jiho tertahan ketika Jaehyun memanggil namanya.
"Jiho Adriana,"
Jiho menoleh pada laki-laki itu.
"Apa?"
"How are you?"
Jiho mengangkat alisnya. Sebelumnya tidak ada orang yang pernah menanyakan kabar padanya dengan sesopan itu. Apalagi Jaehyun menyebut nama lengkapnya.
"Pretty well. How about you?"
Thanks yang udah mau dateng:")
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling Nightmare
Fanfiction𝘸𝘩𝘢𝘵 𝘢 𝘥𝘢𝘻𝘻𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘪𝘨𝘩𝘵𝘮𝘢𝘳𝘦 𝘪𝘯 𝘩𝘪𝘴 𝘦𝘺𝘦𝘴 [lagi di revisi ya] Was: #1 in Jaeho #1 in 97liner #1 in Jiho #1 in omg #1 in kimjiho Thank you🙏🏻