Chaeyeon melepas mukenahnya, meninggalkan kaos hitam dan celana longgar selutut. Ia mengambil rambutnya dan mengikatnya jadi satu.
Hhh, lo pada bayangin dah. Cantik bener.
Chaeyeon mengambil sebungkus Yupi yang ia sembunyikan di dalam lemarinya, kemudian duduk di tempat tidur dan mengecek notifikasi di ponselnya.
Tadi, saat pulang sekolah, Chaeyeon mendengar cerita dari Yuju kalau Jaehyun menyanyikan sebuah lagu saat pengambilan nilai SBK. Lagu Tayo, yang harusnya dinyanyikan oleh adik sepupunya. Tapi tak apa, di Instagram banyak kok yang ngecover lagu Tayo versi akustik.
Tapi, hal lain yang diceritakan Yuju lebih menarik. Yaitu tentang apa maksud Jaehyun menyanyikan lagu tersebut. Katanya Jaehyun, lagu Tayo tersebut ditujukan pada seseorang yang membalas sapaannya dengan 'hei tayo, hei tayo' tadi malam. Katanya juga, semoga besok bisa satu bis saat study tour.
Rose yang mendengar cerita Yuju langsung heboh sendiri. Gak mau kalah, Rose memanasi Chaeyeon agar segera mencari tahu siapa orang yang dimaksud Jaehyun.
"Tapi emang beneran lo masih suka sama dia?" Tanya Yuju tadi siang.
Bahkan Chaeyeon tidak mengerti perasaannya. Perasaan itu sudah lama hilang, namun ada sedikit rasa dalam dirinya untuk membangun kembali rasa itu. Chaeyeon jadi bingung.
Iseng, Chaeyeon membuka aplikasi Line dan mengetik nama Jaehyun di pencarian kontak. Foto profil yang ia gunakan masih sama. Foto dimana Jaehyun mengenakan jas hitam berdiri disamping salah satu temannya. Saat itu kelulusan SMP. Itu kontak lama, sebelum Jaehyun mengganti akun Line-nya.
Chaeyeon memang sudah menambahkan kontak Jaehyun yang baru, tapi Chaeyeon tidak pernah membukanya. Percakapannya hanya sedikit. Sangat sedikit. Lagipula, untuk apa membacanya lagi? Memangnya mereka masih bercakap-cakap hingga larut malam seperti dulu?
Gadis itu menekan percakapan bersama Jaehyun. Terakhir itu saat dimana mereka melakukan masa MPLS. Dimana Jaehyun menanyakan Chaeyeon kelas mana yang ia dapat. Sehabis itu kosong.
Ketika Chaeyeon ingin menekan home, sebuah panggilan Line masuk kedalam ponselnya. Sebuah nama yang baru saja dibicarakan tadi.
Jaehyun.
"Eh, beneran ini?" Chaeyeon mendekatkan ponselnya ke wajah. Tanpa pikir panjang, Chaeyeon memilih untuk menjawab panggilan itu.
Namun, ketika ibu jari Chaeyeon hanya menyisakan beberapa senti dari layar ponselnya, panggilan itu mati. Ia mendengus sebal.
Chaeyeon mengangguk dan tersenyum. Kemudian meninggalkan ponselnya di tempat tidur dan menyusul Jihoon menuju ruang makan.
Dan juga meninggalkan pesan dari orang yang meneleponnya tadi.
Jaehyun: Sorry-sorry. Jaehyun: kepencet.
-
"Gimana sekolahnya?" Tanya Papa Chaeyeon, kemudian melahap sesendok nasi.
"Manda ditembak sama kakak kelas, namanya Lucas." Jujur Yireon Amanda, adik Chaeyeon yang masih menduduki kelas 8. "Tapi Manda tolak. Soalnya kak Lucas jelek. Tukang ngupil.
Okay. Yireon emang hebad, tapi kelewat polos.
Papa tertawa, diikuti acungan jempol dari Mama. Ya sadar sih, anak-anaknya emang cantik.
"Kalau Kakak?"
Chaeyeon berdehem pelan, "nggak ada apa-apa sih." Jawabnya. "Gak ada masalah."
"Kakak lagi deket sama cowok?" Tanya Yireon dengan tatapan ingin tahu.
Chaeyeon menggigit bibir bawahnya. "Nggak." Ia menggeleng.
"Kakak kan cantik. Kenapa gak deket sama cowok?"
Chaeyeon menghela nafasnya. Yireon terlampau ingin tahu.
"Kamu juga cantik. Kenapa gak deket sama cowok?"
Yireon cengengesan.
Untung Chaeyeon gak keceplosan kalau dia lagi kangen sama Jaehyun
-
Udah makan? Gimana sekolahnya? Gue up lagi kan?
Untuk kalian, semoga kalian tidak membenci orang yang salah.
Tapi bisa aja, orang yang kalian benci emang pantas buat dibenci.
Salam dari our cecan!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
And her sissy too!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
