30. New Mission

1.3K 216 60
                                    


Jaehyun

Sebentar, gue tiduran dulu.

Fyuh.

Jiho itu sebenernya kocak. Selera humornya rendah. Dia anak yang canggungan, dan hebatnya lagi, dia bisa mengontrol ekspresi canggungnya.

Jangan bilangin dia kalau gue suka ngescroll down twitternya.

Habis ngobatin gue, Jiho langsung berdiri dan pergi keluar UKS. Mukanya merah kayak kepiting.

But she's too beautiful to be like a crab. She looks like a rose.

Ew, cringe.

Anehnya, gue malah ketawa. Iya, gue ketawa. Gue hebat. Karena gue orang pertama yang bisa bikin Jiho yang galak jadi kayak gitu.

Mungkin emang banyak yang gak suka sama Jiho. Mungkin karena dia galak. Dia jutek. Dia dianggap angkuh, padahal nggak. Jiho selucu itu.

Iya gue mau ngaku.

Kalau kayaknya gue suka sama Jiho.

Aneh karena keliatannya gue gak deket sama dia. Padahal, gue suka merhatiin dia dari jauh. Dan Jiho terlalu gak peka.

"WOY ANJER JAEHYUN?!"

Dan tiba-tiba, pintu UKS terbuka. Masuklah tiga curut yang udah gue tunggu-tunggu dari tadi.

"NJIR LO CAKAR-CAKARAN SAMA TEN?!" Teriak Eunwoo, sambil ngangkat muka gue. "HAHAHAHA INI STIKER MAH PLESTERNYA ANAK SD DEKET RUMAH GUE, NYET."

"Berisik." Gue memalingkan muka. Ngeri kalau ngeliat Eunwoo dari deket. Suka dikira homo. Pokoknya tiap ada mereka, selalu gak pernah beres.

"Dari siapa tuh?" Tanya Mingyu kemudian meminum es tehnya.

"Jiho."

"Eyaaaaak~"

"Dibilang diem."

"Muka lo kayak anak kecil yang masih pake baju putih-biru terus suka sama kakak OSIS sekolahnya."

"Diem, plastik."

"Lo juga plastik, dodol."

Nah kan apa gue bilang. Gak ada yang pernah beres kalau deket mereka.

UKS masih dipenuhi sama tawa dari curut rawa-rawa, sampai akhirnya pintu UKS kembali terbuka. Ada cewek dengan rambut panjang disana. Ngeliatin kita dengan pandangan aneh. Tentu bukan hantu.

"Balik ke kelas. Sekarang." Katanya, kemudian mengetuk pintu dengan kencang. Gue gak kenal ini cewek. Tapi dari cara dia bicara, cewek ini tegas. Dan setahu gue, dia ini murid yang tertib dalam KBM walaupun dia bukan OSIS. Gue sering ngeliat dia keliling lorong buat ngecekin siapa aja yang lagi bolos pelajaran.

Eunwoo, Mingyu, Jungkook, malah cengar-cengir. Mereka lemah sama cewek.

Cewek itu masih berdiri di ambang pintu, mungkin nungguin gue yang lagi beres-beres. Setelahnya, gue langsung mendekati pintu untuk keluar.

"Permisi." Kata gue.

Tau apa?

Cewek itu malah ngeliatin gue. Bukan tatapan tajam. Bukan ngancem juga. Lebih ke sendu.

"Ekhm, permisi." Ulang gue.

Dan dia mengedipkan matanya berulang-ulang. Kemudian kembali ngeliatin gue dengan tatapan tajamnya. "Jangan berduaan sama cewek di UKS. Gak baik."

"Gimana?"

Tanpa menjawab, dia membelakangi gue, dan ninggalin gue sendirian.

Sebelum dia benar-benar pergi, gue sempet denger isakan yang tentunya berasal dari cewek tersebut.

Ingetin gue buat nanya ke tiga curut rawa, siapa cewek itu.

-

"Jiho Adriana. Kemana aja?"

Sumpah, mungkin aja jantung Jiho udah kepeleset kalau dia gak sadar, kalau di depannya itu Roa, bukan Ibu Kepsek. Udah, jangan bikin jantungnya olahraga terus. Kasian.

Roa mendekatkan wajahnya ke arah Jiho. Ia berdecak dan menggelengkan kepalanya. "Merah banget buk, mukanya. Liat setan?"

Jiho menggeleng. Pacuan jantungnya kembali menormal.

"Oh, Jaehyun?"

Jeger.

"Diem ah! Jaehyun mulu. Jaehyun lagi."

"Kan cuma nanya. Yang lo pikirin Jaehyun doang ya?"

"Udah gue bilang diem."

"Tapi lo bareng Jaehyun kan tadi di UKS."

Jiho menghela nafasnya, dan mengangguk pelan. "Jangan bilangin siapa-siapa."

Kemudian Sujeong yang baru datang, menggeleng. "Hai, anak batuku. Gimana mau ngasih tahu, orang udah banyak yang pada tahu?"

"Apa, gimana?"

"Beberapa orang ngeliat lo sama Jaehyun di UKS. Ya udah. Tinggal terima gosip."

Jiho melihat ke arah beberapa orang yang melewatinya. Dan dia baru menyadari, jika mulut adalah sarana terkuat sebuah koneksi.

Jiho mengernyitkan dahinya ketika mendengar sebuah bisikan -entah obrolan atau apa- yang tidak pantas disebut sebuah bisikan karena ia masih dapat mendengarnya.

"Kayaknya Kak Jaehyun yang suka sama kak Jiho."

"Kenapa?"

"Keliatan kok, kalau kak Jaehyun yang suka sama kak Jihonya. Kak Jiho itu galak. Kayak batu juga. Masa dia juga ngejer?"

"Kalau kak Jihonya juga suka?"

"Berdasarkan novel yang sering gue baca, biasanya cewek kayak kak Jiho juga bakalan luluh. Namanya juga cewek."

Ow, syit.

Jiho yang tadinya mau marah, malah mikir.

Dia ini sebenernya luluh sama Jaehyun gak sih?

Kalau luluh, ntar jatuhnya kayak novel yang dibaca sama adek kelasnya tadi.

Oke, jadi misinya sekarang. Jangan luluh. Biar gak sama kayak di novel-novel.

Tapi tahu gak, ada orang di seberang sana yang lagi doa. Biar Jiho juga suka balik sama dia.

Gak usah dikasih tahu. Kalian juga tahu.

-

WOY ANJEEEER GUE BALIK HUHU KANGEN GAK? RAMEIN LAH?!

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang