32. Jaehyun Panik

1K 157 30
                                    


Perempuan dengan poni tipis yang menutupi seluruh dahinya itu menjerit tertahan ketika membuka ponselnya di depan gerbang. Rambutnya yang digerai begitu saja ikut bergoyang ketika tubuhnya melompat-lompat bahagia. Gadis itu menutup mulutnya dengan tangan. Menatap pesan pada ponselnya yang baru saja ia baca pagi ini.

Dengan langkah cepat, ia berlari menuju kelasnya. Mengabaikan fakta jika beberapa orang menatapnya dengan tatapan aneh. Ah yang penting ia menemukan sahabatnya terlebih dahulu!

Kakinya menapak sempurna pada deretan loker, ketika ia menemukan Jiho disana yang sedang menatap berdiri di hadapan lokernya. Tanpa aba-aba, Sujeong memeluk tubuh Jiho dengan erat, kemudian membuat gerakan yang menggelitik pinggang gadis tersebut.

"SUJEONG!" Jerit Jiho. "Ih geli!"

Yang dibentak terkekeh. Ia menyentuh pundak Jiho pelan, kemudian menampilkan senyum yang membuat kedua matanya menyipit. Namun Jiho kembali dengan ekspresi datarnya. Menatap gadis itu dengan pandangan 'apasih bgst.'

"Apatuh makan bakso tapi pengennya mendoan tapi baksonya enak?" Tanya gadis Sabrina itu. Ia mengangkat ponselnya, kemudian tersenyum. Sujeong menunjukkan pesan dari Jiho yang ia kirim kemarin sore.

Jiho
|gue lagi makan bakso
|tapi kok pengennya mendoan ya...
|tapi baksonya enak kok.

Sujeong
|makan sama siapa?
|tumben lo makan bakso.
|biasanya pesen mie ayam pangsit rebus.
|ih mau juga😭

Jiho
|kalau gue bilang,
|gue makan sama Jaehyun gimana?

Jiho mengerjabkan matanya. Memasang wajah datar, namun gadis itu tidak dapat menyembunyikan wajahnya yang merona. Ia baru menyadari jika setelah ia membalas pesan Sujeong, sahabatnya itu tidak lagi aktif sampai pagi ini. Dan kemudian, ia muncul di hadapannya, menggodanya dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya tidak berhenti membuat Jiho meringis malu.

Namun gadis itu hanya diam, mempertahankan emosi dengan cara meremas pelan kertas kecil berwarna kuning pucat di tangannya.

"Jiho." panggil Sujeong saat menyadari jika Jiho hanya diam. Ia menatap loker Jiho yang- astaga. Kenapa Sujeong baru menyadarinya. "Lo... kenapa?"

Loker Jiho yang ia kenal sangat rapih. Bahkan ketika Roa melihatnya, gadis itu berkata jika loker Jiho merupakan tempat dimana orang-orang dapat mengenali sisi lain Jiho yang jarang diketahui kebanyakan orang. Ada beberapa hal yang pasti membuat mereka menyadari jika Jiho tidak seburuk yang mereka kira.

Terdapat skecth book berwarna turqoise disana, mengingat bahwa gadis itu cukup mahir dalam menggambar. Juga terdapat binder besar berwarna pastel dan persediaan kertas berlubangnya yang cukup banyak. Tidak lupa, sebuah kotak pensil yang cukup gemuk berwarna hitam dengan telinga kucing disana, yang kata Sujeong, berisi koleksi pulpen mahal bermerek, brush pen, juga highlighter.

Dan rahasia bagaimana gadis itu memiliki aroma bayi yang menyenangkan, menunjukkan diri di samping tumpukan buku random yang gadis itu tata rapih. Dua botol parfum johnson berwarna merah muda dan biru, yang Jiho pakai secara bergantian.

The other side of Jiho: soft and aesthetic.

Namun yang Sujeong lihat sekarang berkebalikan dengan apa yang ia lihat seperti biasanya.

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang