15. Sunday Morning

1.5K 300 37
                                    




Hujan di pagi hari adalah salah satu penyemangat nafsunya untuk bermanja-manjaan dengan kasur, guling, dan bantal. Enaknya lagi, kalau hujan terus lampu kamar di matiin. Ngorok, ngorok dah. Beuh, kampret.

Daerah gue mendung doang, ujan kagak.

Jaehyun menghela nafasnya lega ketika tubuhnya mendarat dengan sempurna di atas tempat tidur.

Sebelum subuh tadi udah hujan. Dia ngeliat di snapgram punya Yerim kalau jam 2 pagi, air-air itu udah turun dengan derasnya. Sedikit informasi, Yerim sedang mengisi malam Minggunya sambil mengerjakan tugas yang sudah dimintai oleh guru-gurunya.

Sekarang hujannya sudah mulai berhenti kok. Tapi ngantuknya Jaehyun masih ada.

Saat Jaehyun mulai melayang ke dunia mimpinya lagi, deringan telepon memecahkan semua itu. Ia menggerutu kesal sambil mengambil ponsel disampingnya. Tanpa melihat siapa si penelepon, Jaehyun langsung mengangkat nomor asing tersebut.

"Hallo?"

"H-hallo? Ini nomornya Pak Benny kan?"

Jaehyun terdiam. Bibirnya sedikit terangkat ke atas ketika mendengar suara perempuan yang tidak asing ini. Ditambah lagi, ia mengenali Pak Benny. Jaehyun sangat yakin jika perempuan ini adalah perempuan di sekolahnya.

"Hallo? Pak?"

"Ah iya! Ini benar Pak Benny. Ini siapa?"

Terdengar suara helaan nafas di ujung sana.

"Saya Jiho Adriana dari 11 IPA 1. Kata Mingyu Gaviar, saya masih ada tugas matpel bapak yang kurang kan? Maaf pak, neleponnya jam segini. Saya dikasih tahu Mingyu barusan."

Benar. Ini Jiho. Si perempuan galak sekaligus mengerikan yang sekarang meneleponnya dan mengira bahwa orang yang ia tuju adalah gurunya.

"Aduh. Kamu memang masih punya tugas sama saya. Tapi saya lupa halaman berapa. Simpan saja nomor saya, nanti saya kirim fotonya di WA." Jaehyun masih melanjutkan sandiwaranya.

"Ooh. Oke pak. Maaf kalau menganggu pagi-pagi. Assalamualaikum."

"Nggak apa-apa, gue malah- eh! Gak masalah. Waalaikumsalam, Jiho."

Telepon pun diputus oleh Jiho di seberang sana. Jaehyun tidak menyangka kalau paginya akan dikejutkan dengan dering telepon dari Jiho.

Apalagi, nama Jiho telah terdaftar di kontak WhatsApp-nya.

Benar-benar.

Pagi yang berkah di hari Minggu setelah shalat subuh.

Jaehyun kudu bilang makasih sama Mingyu.

-

Jiho meletakkan kembali ponselnya. Ia baru saja menelepon gurunya. Suara penerima telepon di sana terdengar agak aneh.

Jadi tadi pagi, Jiho baru saja mendapatkan line dari Mingyu.

Mingyu: Ho.
Mingyu: kemarin gue dapet perintah dari pak Benny kalau lo masih punya tugas yang belum dikumpul.
Mingyu: 0852xxxxxxxxxx
Mingyu: itu nomornya. Telepon aja. Jangan SMS, beliau jarang punya pulsa. Paling dia udah bangun.

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang