33. Jiho diculik!

1K 154 34
                                    

Bang Taehyung
| lo ada masalah?
| gue denger, lo marah lagi tadi pagi di depan loker.

Jiho
gak papa|
out of my mood today, so yea|

Bang Taehyung:
|i know you so well, Ji.
| maybe i can give my hand for you.
| Joshua nitipin lo sama gue.

Jiho
thank you, but dont screw up on this stupid|issues, bang.
gue bakal jadi mangsa mutilasi fans lo kalau|keliatan lagi deket sama salah satu bubuk berliannya sekolah. Wkwkwkw nggak. Cukup bubuk berlian yang lain aja. Jangan nambah lagi. Well, i can protect myself tho. Thought that i'm weak, but actually i'm not🙆🏻‍♀️🤟
mungkin nanti gue bisa bikin "jiho's grow up, |check!" Kalau dia lupa gue udah gede.

Bang Taehyung
| just promise to yourself that you'll be okay, dek.

Jiho:
avv how sweet|
lo tukeran posisi aja sama Joshua, jadi abang |kandung gue. Gak ada bener-benernya tuh orang.
i will. Thank you, hyung:)|

Bang Taehyung
| sama-sama nder👌🏻
| pulang sama siapa?

Jiho
paling kak Jisoo. Joshua mana mau?|
kalau nggak ya naik bus.|

Bang Taehyung
| kenapa ga sama jaehyun?

Jiho
🖕🏻|

Perempuan bersurai hitam itu memasukan kembali ponselnya pada saku rok, kemudian kembali fokus menulis catatan dari bukunya.

Siang ini masih dingin. Sama seperti siang di hari sebelumnya. Padahal hari biasanya, jam-jam mendekati pulang sekolah akan terasa seperti surga karena bel pulang, dan terasa sangat mengerikan saking panasnya.

Ah, namanya juga Ibukota. Tapi setidaknya, Jiho masih bisa bersyukur karena panas Jakarta tidak sejahat panasnya Bekasi.

Terkadang gadis itu berdoa agar hujan turun dari pagi hingga siang pada hari libur. Bukan pada jadwal masuk sekolahnya karena hal tersebut berdampak pada jiwa rebahannya.

Seolah tidak peduli, catatan rapihnya perlahan mulai berantakan. Imajinasi gadis itu mulai melayang, entah ke pulau apa bagian mana. Dan tiba-tiba saja, wajah Jaehyun muncul di kepalanya, mengantarkan ingatan Jiho pada sore lalu.

Diam-diam gadis itu tersenyum, kemudian menyembunyikan wajahnya pada kedua telapak tangannya. Gelenyar aneh kembali ia rasakan saat ini. Menyeruak dari dalam perut, kemudian membuncah keluar, menghasilkan warna merona pada pipinya yang lumayan berisi dan senyum yang tidak bisa ia tahan.

Rasanya aneh ketika Jiho kembali merasakan gelitik kupu-kupu di perutnya. Terakhir kali... ah bahkan ia tidak ingat kapan terakhir kali jatuh cinta.

Jatuh cinta itu hal paling menggelikan yang pernah dibayangkan Jiho, tapi juga hal paling menyenangkan karena saat ini ia merasakannya.

Tapi Jiho tidak pernah mengetahui jika dekat dengan salah satu laki-laki kebanggaan sekolahnya akan mengantarkan dirinya pada banyak kejadian tak terduga. Salah satunya orang aneh yang selalu mengiriminya sticky note dan kaca beling yang ia temukan di dalam tasnya saat persiapan pulang menuju Jakarta. Bukan hanya itu, bahkan tempo hari kepalanya terkena bola kasti dari bawah. Katanya, yang ngelempar itu kakak kelasnya, si Angka Sepuluh. Tapi bahkan, Jiho tidak punya masalah dengan Ten. Kenal saja tidak.

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang