23. Rumpang

1.4K 274 51
                                    

Pernah mendengar istilah kalau gosip lebih cepat dari angin?

Mungkin seorang Adriana Jiho harus mengenali makna kalimat tersebut lebih dalam. Maksudnya, menjauhi, menghindari, dan berhenti membuat orang-orang menjadikannya bahan gosipan.

"Perasaan gue, atau emang lo beneran diliatin beberapa orang?" Tanya Roa, yang ternyata juga peka.

Jiho hanya memutar bola matanya, ia mencoba untuk menatap sinis beberapa orang yang menurut Jiho memperhatikannya. Salah satunya adalah kumpulan perempuan yang duduk didekat tempat pengambilan minum.

Para gerombolan tadi langsung membuang pandangan dan melanjutkan sarapan mereka.

"Coba kalau Sujeong gak pake nyorot gue." Kata Jiho lagi. Ia mengambil macaroni basah yang telah dibumbui oleh saus keju susu dan butiran kornet. "Mana ngasih tempat buat gue ditengah-tengah gitu kan agak gimana ya."

Sujeong yang berada di depan Jiho menurunkan kedua sudut bibirnya ke bawah. "Ya maaf dong." Katanya.

"Beberapa orang ngira lo deket sama Jaehyun. Gue malah seneng loh." Kata Sujeong.

"Kenapa?" Sambung Saerom yang meletakkan piring dan gelasnya. Setelah berputar-putar, mereka menemukan tempat untuk sarapan.

"Nih cewek," Sujeong menunjuk Jiho. "Gak pernah deket sama cowok dari SMP. Gue sampe takut temenan sama dia. Takut belok."

"Beneran?"

Sujeong mengangguk mantap.

"Tapi kalau gak salah, Jaehyun ini deket sama Chaeyeon loh. Mereka temen SMP gitu." Tambah Gyuri.

"Chaeyeon yang cantiknya Masya Allah itu?" Tanya Roa. Gyuri mengangguk.

"Temenan dari putih biru itu udah lumayan lama loh. Menurut gue gak mungkin kalau salah satu dari mereka gak nyimpen perasaan." Komentar Saerom. "Atau... Chaeyeon yang suka?"

"Chaeyeon yang masih suka kali." Tambah Gyuri.

Sebenernya Jiho mau ikutan ngobrol. Tapi dia lebih sayang sama sarapannya kalau diabaikan karena ngobrolin hal yang sebenernya gak penting-penting banget untuk dibahas.

Sementara teman-temannya masih ngomongin tentang friendzone, mata Jiho melirik perempuan dengan kaus hitam dan celana jeans sepertinya. Rambut panjangnya digerai, poninya dijepit dengan bobby pin hitam.

Chaeyeon tengah mengobrol bersama Jaehyun. Sesekali perempuan itu menatap Jaehyun dengan cemas. Tapi sesekali ia tertawa. Dan bukan hanya Chaeyeon yang tertawa, tapi juga Jaehyun.

Ia memandang dua insan itu tanpa ekspresi, namun tangannya menggenggam sendok dan garpu dengan erat. Rasanya ia ingin mematahkan benda yang terbuat dari besi di tangannya itu.

Tak!

Suara yang cukup keras itu mengundang perhatian dari orang-orang di sekitar Jiho, termasuk keempat temannya. Jiho yang menyadari perbuatannya hanya diam. Lagipula, memukul piring dengan ujung sendok lebih baik daripada mematahkan sendoknya.

"Ngapa sih, Adriana?" Tanya Sujeong pelan.

Jiho menahan napasnya. Ia berdiri dan segera berjalan cepat ke toilet.

Bodoh. Nggak mungkin dia cemburu.

-

Perempuan dengan surai hitam itu membelalakan matanya ketika melihat seseorang yang sangat tidak asing di matanya. Ia mengenalinya saat masih menduduki bangku menengah pertama.

Diantara ratusan orang Bandung, kenapa dia harus ketemu sama Hyunjae?

Kaisar Hyunjae. Cowok yang pernah nembak Chaeyeon tapi dia tolak karena dia sukanya Jaehyun. Chaeyeon cuma takut kalau Hyunjae masih suka sama dia.

Yauda si. Chaeyeon cuma geer doang soalnya Hyunjae ini masih sering nanya kabar Chaeyeon.

"Kenapa?" Tanya Rose dan Yuju ketika menyadari temannya merasa tidak enak.

Mata Chaeyeon bergerak ke segala arah, sampai ia menemukan Jaehyun dan segera menghampirinya.

"J-jaehyun.." panggil Chaeyeon dengan suaranya yang kecil. Ia menarik-narik kaos Jaehyun dan mengumpulkan keberaniannya, ia juga berharap agar dirinya tidak terlihat oleh Hyunjae.

"Lah?" Kata Jaehyun ketika menyadari Chaeyeon yang berada di belakangnya. Jaehyun berpamitan sebentar pada teman-temannya dan mengambil tempat yang sedikit jauh dari keramaian.

"Kenapa?"

"Lo.. Lo percaya gak kalau gue ngomong ada Hyunjae disini?"

Mata Jaehyun membulat sempurna. Ah, bukannya ini waktu yang tepat untuk menggoda temannya?

"Ah! Yang lo tolak waktu itu, soalnya lo suka cowok lain?" Jaehyun tertawa, Chaeyeon juga. Namun tiba-tiba mata gadis itu melebar sempurna.

"HAH? SIAPA?"

"Lo dulu pernah bilang kalau lo nolak Hyunjae karena lo suka cowok lain kan? Lo mah gak pernah ngasih tahu."

Ye si anjing? Gimana mau ngaku, yang dia suka itu elo kok.

"YA ADA LAH POKOKNYA. Pokoknya ini gimana caranya biar gue gak diliat dia! Kan dia tahu ini rombongan dari sekolah kita."

"Gue gak mau ya. Lo sama dia cocok padahal-"

"Chaeyeon? Jaehyun? Tuh kan bener. Ini rombongan sekolah lo pada. Apa kabar?"

Sweet-deep voice yang selalu membuat Chaeyeon merinding datang kembali.







Di sisi lain, Jiho tengah melamun di dekat depan kaca. Ia menepuk-nepuk pipi sesekali memperhatikan setiap inci wajahnya. Apakah ia sehat?

Jiho benci kondisi ini. Kondisi dimana dirinya merasa ada sesuatu yang rumpang, hilang, dan kosong dari hatinya. Ia merasakan hal tersebut ketika melihat Jaehyun dan Chaeyeon.

"Gue pucet banget gak sih?" Tanyanya pada diri sendiri, sambil mempoleskan lip tint pada bibirnya. "Hhh, bolot amet gue sampai ninggalin sarapan.

Ia meletakkan kembali botol merahnya ke dalam tas dan berjalan keluar. Ketika ia membelokkan tubuhnya dan bertemu dengan tembok putih, ia menemukan sticky note kuning pucat menempel disana. Dilengkapi dengan tulisan yang membuat Jiho segera menarik kertas itu dan meremasnya kuat-kuat.


Yang deketnya cuma karena gosip bakalan kalah sama yang deket dari lama kan? Hehe. -youruglycinderxxx






Selamat istirahat! Have a nice dream buat yang mau tidur! Lah udah pagi

Good morning buat yang baca subuh-subuh:3

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang