12. Sakit

1.6K 312 33
                                    


Jiho

Gue merasa kalau dunia gue memburuk sejak kelas 4 SD. Dimana pelajaran matematika yang dulunya bisa gue kuasai dengan baik, malah jatuh ke tangan orang yang harusnya jadi saingan gue kalau gue masih pintar pelajaran itu.

Masa kecil gue berjalan dengan menyenangkan. Menghabiskan waktu sambil nonton Phineas and Ferb yang sampai sekarang gak pernah sekolah-sekolah walau udah 104 hari lebih. Atau berkhayal kalau gue tinggal di Cozy Land, tempat tinggal Dibo The Gift Dragon. Gue juga suka nonton Charlie and Lola dan In The Night Garden di Cbeebies, kemudian terlelap dengan boneka Stitch merah muda (yang namanya Angel) yang sampai sekarang masih berada di tempat tidur gue.

Gue mulai jarang nonton TV sejak SD kelas 4. Gue merasa kalau seorang Jiho butuh belajar, jadi gue membatasi tontonan gue. TV mulai dikuasai Mama Papa dan kak Jisoo yang suka nontonin suatu channel yang menayangkan video klip idol Korea.

Tapi untuk malam ini, gue bakalan jadi Jiho yang dulu sering banget nonton TV. Hari ini, gue yang nguasain remot TV. Kenapa? Karena gue-

"Jiho, kalau lagi sakit istirahat. Bukan nonton TV kayak gini, nak."

Sakit.

Hal yang paling gue benci karena selalu membentengi jalannya aktivitas gue. Anehnya, gue lebih sedikit manja dan ngambekan kalau lagi sakit.

"Ish. Sekali aja, Jiho yang nonton TV." Ucap gue sambil merapatkan selimut yang gue gunakan untuk menutupi seluruh tubuh gue.

Pulang sekolah tadi, gue ngerasa kecapekan banget. Gue langsung tidur tanpa makan siang terlebih dahulu. Bangun-bangun kepala gue berat. Gak enak. Kepala gue panas. Mungkin efek hujan-hujanan tadi siang. Gue harus rela kebasahan karena harus nyebrang lapangan yang udah diserbu sama hujan.

Tapi semoga besok gue bisa sembuh. Daritadi Mama udah ngasih obat dan disuruh ngabisin air putih di dalam botol tupperware oranye besar. Biasanya kalau gue sakit, gue cuma disuruh banyak minum, dan besoknya, panas gue turun.

"Kak Jisoo.." rengek gue kecil dengan mata yang sedikit sembab. Gak tahu kenapa.

"Hm?" Jawab Kak Jisoo yang masih sibuk dengan laptopnya.

"Di dapur masih ada indomie gak?" Tanya gue. "Gue pengen indomie salted egg yang baru itu. Terus masa' sampai sekarang gue gak pernah nyobain ultra milk rasa taro. Padahal enak loh, katanya Sujeong."

"Beli sendiri sana."

Gue mencebikkan bibir.

"Kak Jis.. Udah lama loh gak makan di Pizza Hut."

"Kak Jis.. McD enak loh."

"Tapi kalau ayamnya enakan Burger King."

"Kulit ayamnya enakkan KFC. Di KFC juga ada soup cream."

Gue cemberut karena Kak Jisoo yang malah bergumam gak jelas.

"Ambil di kulkas sana." Kata Kak Jisoo tiba-tiba, bikin gue tersenyum.

"Ada apaan emang?"

"Cek aja."

Gue melepas selimut, kemudian berjalan dengan pelan sambil memegangi kepala gue yang terasa berat. Gue berjongkok di hadapan kulkas dan membukanya.

Banyak makanan sih. Tapi bukan kayak yang gue mau tadi. Melainkan buah-buahan yang masih segar disana.

"Makan buah sana. Biar cepet sembuhnya." Tiba-tiba Kak Jisoo muncul di belakang gue. Gue menjatuhkan diri karena nggak kuat sama kepala gue yang memberat. Kesel sendiri jadinya.

"Mau buah apa? Tadi siang Mama nyuruh beliin buah. Kulkas kosong."

Gue kembali melihat kulkas. Apel enak. Jeruk juga. Anggur enak juga.

Gue milihnya mangga.

"Mangga. Kupasin terus bikin bentuk kotak-kotak."

Kak Jisoo hanya mengangguk sebagai jawaban, kemudian mengambil dua buah mangga dan talenan.

Gue berdiri. Duduk di meja makan dan membuka ponsel. Ada beberapa notif yang masuk. Satu follow requested dan gue tertarik untuk membukanya.

Alvaro je je ha.

Hm.

Accept.

Gue tertarik untuk melihat isi akun Jaehyun yang postnya gak jauh-jauh dari foto bareng teman-temannya atau waktu bareng sama anak-anak OSIS. Intinya gak alay.

"Nih mangganya." Kata kak Jisoo sambil memberikan semangkuk potongan mangga. Gue hanya bergumam, tapi masih asyik dengan ponsel gue. Ngestalk orang itu emang menyenangkan. Gue emang punya hobi mantengin isi komen suatu post, atau ngeliatin akun-akun yang berisi anak alay. Kadang juga gue suka ngeliatin akun anak-anak SMA yang suka pamerin lekuk tubuhnya walau ujungnya eneg sendiri.

Selain itu, gue juga suka ngescroll post pertama suatu akun besar kayak Nando Natnat, Terangkanlah, sampai Awreceh.

"Dimakan, Jiho."

Gue mengangguk tanpa melepas genggaman gue pada ponsel. Gue mengambil garpu dan menusuk salah satu mangga secara random. Hingga sebuah notif DM masuk.

Alvarojjh
Follback dong kak:(
Masa ngelike tapi gak follow:(
Cie ngestalk:(

Gue terkejut ketika Jaehyun memberikan sebuah screenshot notifikasinya, dimana gue memberi like pada foto Jaehyun bersama keluarganya di sebuah pantai. Mana si Jaehyun cuma pake kaos hitam terus basah gitu terus-

Astagfirullah.

"Heh, Jiho!" Tegur Kak Jisoo bikin gue segera meletakkan ponsel gue.

"Serius banget ngeliatnya. Makan yang bener."

Gue berdecak, melupakan DM dari Jaehyun dan gak menjawabnya.

"Pipi lo merah." Kata Kak Jisoo, yang bikin gue mendelik tajam padanya, kemudian melirik notifikasi yang yang terus masuk. Gue membuang nafas, kemudian memutuskan untuk menjawab DM dari Jaehyun.

Alvarojjh
Nyai elah dibaca doang:(
Jihoo~
Jahatnya.
Ih:(

Jihoadriana
Bct.

Kemudian gue menekan tanda mengikuti di akun Jaehyun.

Apasi.









Hai:)

Dazzling Nightmare Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang