Ketika bis mulai melewati jalan tol, matahari mulai menunjukkan sinar teriknya. Semua orang yang ada di dalam bis terlihat mulai bosan. Rata-rata pada sibuk dengan ponselnya masing-masing, menikmati fasilitas wifi yang jaringannya mengalir dengan baik.Selama perjalanan, kerjaan Jiho hanya tidur, bersama dengan bantal leher berbentuk penguin yang ia temukan tadi malam di kamar kakaknya. Kata Joshua sih, itu punya dia. Dibeliin sama Papa tapi jarang dipake.
Jiho juga gak sadar pas bis mulai parkir di rest area yang cukup besar karena menampung beberapa cafe-cafe dan restoran cepat saji. Namun ia mengenali tempat ini. Ia sering berkunjung kesini ketika pulang kampung ke Tasikmalaya.
"Disana ada masjid, jadi anak-anak diperkenankan untuk sholat terlebih dahulu. Kalau bisa di jama' sama sholat Ashar biar nanti gak ribet." Saran Bu Raina, kemudian berlalu.
"Ayo, abis sholat kita beli Big Mac!" Kata Roa semangat sambil menunjuk lambang McD yang menjulang tinggi.
"Iya, yaudah ayo, sholat dulu." Ajak Saerom, yang kemudian berjalan tenang disamping Jiho.
Setelah sholat, mereka langsung ngacir ke McD. Jiho ngikut aja. Padahal dia lagi pengen mendoan yang juga berada disini. Bukannya sok lokal, tapi karena Jiho sering ke rest area ini dan emang warung mendoan disini enak. Tempenya tipis, dan tepungnya tebal namun lembut. Apalagi waktu dimakan saat masih panas.
Udah lah. Jiho bisa beli abis dari McD.
"Ho, Jiho." Kata Saerom pada Jiho yang berada di depannya. Sekarang, mereka tengah mengantre untuk memesan makanan yang akan mereka bawa ke bis.
"Apa?" Jawab Jiho. Saerom menunjuk seseorang dibelakangnya, Sujeong.
"Heh, Jiho. Lo kan yang paling depan. Kita berempat duduk ya. Lo pesenin."
Wah, enak di elo. Batin Jiho. Tapi akhirnya, cewek itu mau-mau aja.
Setelah menerima selembaran uang dan mengetahui pesanan teman-temannya, Jiho hanya tinggal menunggu satu orang lagi di depannya. Dan kemudian orang itu berlalu.
"2 Double Cheese Burger, 2 Big Mac, dibawa pulang ya. Terus.." Jiho melihat daftar makanan yang terpajang tinggi di hadapannya. Ah! Bukankah es krim enak disantap di tengah cuaca seperti ini?
"Mbak, 1 Mc-"
"McFlurry oreonya satu ya, Mbak!"
Mata cantik Jiho bergerak ke arah antrean disampingnya. Cowok yang bersuara lebih keras darinya ikut menoleh pada Jiho.
Baru saja Jiho ingin angkat bicara, cowok tadi, Jaehyun, malah duluan berbicara. "Apa? Mau McFlurry juga? Yaudah, Mbak satu McFlurry oreo lagi ya."
Jiho mendengus sebal. Setelah ia menerima pesanan teman-temannya, ia berjalan mengikuti Jaehyun yang berada di luar. Ia menyerahkan cup eskrim berwarna biru itu.
Jiho mengeluarkan selembar uang berwarna ungu dan mengulurkan tangannya. "Nih."
"Apaan?" Tanya Jaehyun. "Gue emang mau ngasih buat lo kok."
"Ya- tapi kenapa?"
"Kenapa ya? Gak tahu. Pengen aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dazzling Nightmare
Fanfiction𝘸𝘩𝘢𝘵 𝘢 𝘥𝘢𝘻𝘻𝘭𝘪𝘯𝘨 𝘯𝘪𝘨𝘩𝘵𝘮𝘢𝘳𝘦 𝘪𝘯 𝘩𝘪𝘴 𝘦𝘺𝘦𝘴 [lagi di revisi ya] Was: #1 in Jaeho #1 in 97liner #1 in Jiho #1 in omg #1 in kimjiho Thank you🙏🏻