9. cemburu

885 45 12
                                    

Tak ada seorang pun yang kuat dan tabah,saat dia disia siakan oleh seseorang yang dia anggap cinta sejatinya.

***

06:00

"Dara anak setan lo mau sekolah gakkkk" teriak edgar dari luar

"Ehh siluman bisulan bacot amat gausah tereak bangke gue gak budeg!" dara mengerjap ngerjapkan matanya beberapa kali. Dia bangkit menuju kamar mandi

"Buruan elahh gue udah bangunin lo dari tadi. Udah lebih dari setriliun kali. Kalo lo gak keluar dalam hitungan ke lima puluh,gue yang masuk. Satu dua tiga" edgar ngoceh sendiri sambil berhitung tidak jelas

Dalam hitungan ke empat puluh sembilan dara sudah berada di ambang pintu menatap tajam ke arah edgar

"Manusia laknat,ganggu orang aja bisanya" sinis dara

"Ehh adek durhaka lo mau gue kutuk?" ancam edgar

"Udah yaa abang ku yang paling bacot,gue udah telat nihh mending buruan anter gue ke sekolah" ucap dara dengan senyum manisnya

"Anter ke neraka sekalian" sinis edgar lalu berjalan melewati dara menuju tangga

"SETAN BANGGGG!" teriak dara

Dengan cepat dara menyusul edgar ke bawah sambil mulut yang komat kamit seraya mengoceh tak henti henti.

"Kalo dara lagi ngomong tuhh jangan ditinggal dong bang. Dara kan belum sele..sai" dara terdiam mematung saat ia melihat lelaki dihadapannya yang sedang duduk bersama abangnya.

"Lah raihan? Ngapain ke sini?" tanya dara

"Hehe hai dara. Aku mau ajak kamu ke sekolah bareng hehe" ucap raihan gugup

"Emang gak repot?" tanya dara lagi

"Enggak ko. Kebetulan rumah aku di depan rumah kamu. Tuh" tunjuk raihan pada rumah besar yang bernuansa biru putih yang berada tepat dihadapan rumah dara

"Sebrangan ra hehe" lanjutnya

Dara hanya mengangguk ngangguk sambil ber' oh ' ria.

"Yaudah yuk ra keburu telat" raihan menggandeng tangan dara dan menarik lembut menuju ninja hitamnya.

Raihan memakai helm hitam ke kepalanya. Lalu naik ke motornya. Raihan memberikan tangannya pada dara untuk membantu dara naik ke atas motornya

"Siap?" tanya raihan

Dara hanya mengangguk pelan. Raihan dapat melihatnya dari kaca spion

"Abangg dara berangkat!" teriak dara.

Raihan melajukan motornya dengan lumayan cepat. Keluar dari pekarangan rumah dara.

Diperjalanan,keduanya hanya diam sibuk dengan pikiran masing masing. Tak ada seorang pun yang berniat membuka suara.

Sesampainya di parkiran sekolah, raihan dan dara turun dari motor. Saat sudah melepas helm,raihan menggandeng tangan dara menuju pekarangan sekolah. Tanpa mereka sadari seseorang kini tengah melihatnya sambil tersenyum miring.

Rasa TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang