15. kesempatan kedua

625 33 6
                                    

Gue cuma minta satu hal sama lo. Jangan pergi tanpa alasan ketika hati ini udah stuck sama hati lo.

-Dara

***
16:00

Aldi memarkikan motornya dihadapan rumah dara. Dia beranjak dari motornya lalu berjalan menuju pagar rumah dara lalu menekan bel beberapa kali.

Ckk pada kemana sih?. Batin Aldi

"Permisi!! Pakett datang!!!" teriak Aldi dengan lantangnya

Terdengar derap langkah seseorang di balik pintu.

Ceklekk

Slot pintu terbuka. Menampilkan orang yang tidak Aldi cari. Orang itu menatap heran pada Aldi.

"Ngapain teriak teriak?" ketus orang itu

Aldi tersenyum lebar "gue mau cari dara bang" ucap Aldi pasti

Edgar mengerutkan keningnya "lo gak jauhin dia? Kan udah gue bil.."

"Iya gue tau. Tapi gue mau nyelesain masalah gue sebagai lelaki yang bertanggung jawab"

Edgar mengangguk paham "oh yaudah. Tapi dara lagi gak dirumah"

"Dimana dia? Belum pulang kah?" heran Aldi

"Bukan bukan. Dara tadi sepedahan ke taman komplek. Katanya butuh refresing"

"Taman komplek?"

"Iya. Lo gatau ya?"

Aldi menggeleng pelan

"Ckk oke gue jelasin ya. Ntar lo lurus kesono ya. Trus nanti belok kiri ada bunderan lo lurus udah deh nyampe" jelas Edgar

"Okeoke makasih bang" aldi menaiki motornya

"Eh bagong gue belum selese ngomong" kesal Edgar

"Apa lagi?"

"Kesana itu gak boleh bawa motor atau mobil. Karena bisa menyebabkan polusi udara. Jadi lebih disarankan naik sepeda!" jelas Edgar

"Lah tapi gue gak bawa sepeda"

"Ckk yaudah pake yang gue."

"Wuih makasih bang." ucap Aldi bersemangat.

"Bukain gerbangnya dong. Motor gue mau masuk" titah Aldi seenaknya

Edgar mendesah pelan lalu membuka pintu pagar lebar agar Aldi bisa memasukan motornya ke pekarangan rumah Edgar.

Edgar mengambil sepedanya dari garasi "nih. Pake aja. Masih bagus ko" Aldi mengangguk cepat "sip sip oke" Aldi segera naik sepeda Edgar dan beranjak dari sana.

"Doain gue ya abang ipar. Dadah abang saranghae!!" Aldi mengayuh sepedanya cepat. Ia sudah tidak sabar untuk menjelaskan semuanya pada dara. Dia sudah tidak kuat diem-dieman gini sama gadis itu. Aldi merindukannya.

***
16:36
Dara terduduk dibangku taman dekat sungai ditaman kompleknya. Pandangannya kosong menatap air sungai yang mengalir dengan tenang.

Dara menghela nafas kasar. Pikirannya terus saja tertuju pada Aldi dan dita yang berpelukan ditaman belakang sekolah tadi pagi.

"Apa gue bisa pergi dari hidup Aldi?" tanya dara pada dirinya sendiri

Rasa TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang