11. ternyata

641 40 8
                                    

Aku pernah terpaksa harus melepasmu. Dan aku pernah terluka karena berhenti mempertahankan mu.

***

"Aldi.."

Suara itu membuat aldi membeku ditempat. Ia tertangkap basah kah?

Aldi berbalik ke arah sumber suara dibelakangnya,aldi memaksakan seulas senyum "eh b-bang" ucap aldi pelan

"Lo ngapain malem malem ada disini?" tanya edgar yang masih memegang payungnya agar tidak kehujanan

"G-ga se-sengaja le-lewat d-d-doang" ucap edgar mengigil

"Astagfirulah sorry di gue lupa kasih lo masuk" edgar membuka kunci pagarnya lalu membukanya lebar "ayo masuk di" lanjutnya

Aldi mengangguk lemah lalu berjalan masuk. Edgar mengunci pagarnya lalu berjalan menyusul aldi ke dalam.

Aldi duduk di sofa dengan tatapan kosong.

Edgar merasa ada yang berbeda dengan manusia sableng ini. Ia tidak seperti biasanya.

Edgar melempar aldi dengan handuk berwarna putih "tuh pake. Lo pasti dingin. Keringin rambut lo" ucap edgar yang sedang berdiri di dekat jemuran kecil tempat handuk.

"Makasih" ucap aldi singkat

Edgar mengangguk pelan "lo mau minum apa?"

"Gak usah repot repot bang. Air zam zam aja" ucap aldi dengan senyum manisnya

"Eh sempak! Itu mah ngerepotin bege! Ya kali gue harus umroh dulu" sinis edgar

"Hehe canda bang. Gue minum apa aja deh yang anget anget" ucap aldi dengan senyum yang tetap mengembang

Edgar pun berjalan menuju dapur untuk membuat minuman untuknya dan tamu tidak warasnya.

Tidak lama edgar berjalan ke arah aldi dengan nampan di tangan. "Nih minum biar agak anget" ucap edgar sambil menyerahkan coklat hangat pada aldi

Aldi mengangguk "makasih bang"

Mereka pun meminum coklat itu sekilas lalu menyimpannya di meja

"Eh lo tadi ngapain ke sini?" tanya edgar membuka obrolan

"Tadinya gue pengen ketemu dara. Tapi kayanya dia udah tidur" ucap aldi santai

"Iya. Tapi gue ngerasa ada yang beda sama wajah lo" selidik edgar

Aldi menghela nafas panjang "sebenarnya gue..gue lagi..itu..anu" ucap aldi terbata

Edgar menoyor kening aldi "ngomong yang bener setan!" ketusnya

"Eng.. Gini bang,gue sebenernya lagi kangen aja sama dara. Dara mana?" tanya aldi dengan senyum tipisnya

"Dia dari tadi ngurung diri dikamar. Dari pas dia baru balik nyampe sekarang gak keluar keluar" jelas edgar

"Dia kenapa?" tanya aldi khawatir

Rasa TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang