37. Dia kembali (bukan) untuk ku

376 15 7
                                    

JANGAN LUPA BACANYA SAMBIL DI PLAY JUGA VIDEONYA. BIAR MAKIN BERASA WKWKW.

VOTE COMMENT🙏
___________________

Jika kembali mu hanya untuk pergi lagi. Jangan pernah kembali. Jangan pernah membuat aku merasa bahwa kamu akan melanjutkan kembali kisah ini bersama dengan ku. Disisi ku.
Jika memang kebahagiaan mu ada di sana. Maka pergilah dan perjuangkan semua yang menjadi kebahagiaan mu. Karena aku akan bahagia jika kamu pun sama.

•••

Dara terduduk sendirian di cafe tempat biasa Dara dan Aldi kunjungi bersama dulu.

Bayang bayang Aldi selalu saja muncul dipikiran Dara. Aldi yang dahulu sehangat nafas dan sekarang sedingin embun pagi.

Mencintai Aldi membuat Dara lupa dengan dirinya sendiri, mencintai Aldi membuat Dara menjadi orang lain. Dia pun sampai lupa akan kebahagiaan nya.

Dara membenamkan wajahnya di tumpuan tangan diatas meja. Haruskah dirinya menjadi seperti ini? Haruskah Dara tersiksa perasaan sendiri?

"Permisi mba" seorang pelayan datang menghampiri Dara

"Eh? Iya ada apa?" tanya Dara heran.

"Ini ada titipan bungan untuk mba nya" pelayan itu pun menyerahkan sebuket bunga mawar merah pada Dara

Dara terdiam menatap bunga itu
"Tapi ini dari siapa ya?" tanya Dara heran

"Tadi ada seorang lelaki yang menyuruh saya untuk memberikan ini pada mba" jawab pelayan itu

"Namanya?" tanya Dara lagi

"Maaf mba, tapi lelaki itu tidak memberitahu namanya. Dia hanya menitip salam pada mba" jelas si pelayan

"Makasih" pelayan itu pun segera pergi dari hadapan Dara karena dia harus mengantar pesanan ke meja meja lain

Dara menatap buket bunga itu dengan seksama. Terselip secarik kertas didalamnya

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sorry for everything. Sorry for the promise I can't keep. Sorry I can't back and eating ice cream with you again. Now Amsterdam is my new life.

Aldi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dara terkekeh pelan membacanya. Jadi? Apakah ini bisa dibilang akhir dari segalanya? Apa ini adalah jawaban dari semua penantiannya?

"Sorry" Dara melirik kebelakang. Seorang lelaki sedang tersenyum gentir ke arah Dara

Laki laki yang selama ini dara rindukan. Laki laki yang selama ini Dara nantikan. Kini lelaki itu sedang berdiri menatapnya sambil tersenyum

Rasa TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang