31 penghibur

447 20 4
                                    

Turunnya hujan tak pernah ada yang merencanakan. Badai salju pun tak pernah orang ketahui. Begitu juga hati. Jika mungkin sekarang bahagia bukan berarti detik selanjutnya kamu akan terus bahagia. Kamu pernah mendengar kata pelangi setelah hujan? Itu adalah bonus untuk setiap hati yang mau patah lalu beranjak bangkit kembali. Jadi bersabarlah.
-rasa terdalam-

***
Dara masih saja berduka. Tak henti hentinya ia menangis. Hatinya sangat sakit saat mengingat kejadian kemarin. Dimana dirinya baru mengetahui bahwa Dion sudah pergi.

Dipeluknya boneka sapi pemberian Dion dengan erat. Rasanya ia tak ingin melepaskan sedetik saja

Dara mengambil ponselnya diatas nakas lalu mengetikan sesuatu disana

"Halo?"
"..."
"Gue mau ketemu lo sekarang"
"...."
"Gue tunggu dirumah ya"
"...."
"Oke hati hati"

Setelah itu dia menyimpan ponselnya kembali lalu mendudukan tubuhnya bersandar pada boneka sapi besar kesayangannya

"Ra.." Dara melirik ke arah Edgar yang mendekat ke arah nya

"Sarapan dulu ya. Nih gue bikin susu sama roti" ucap Edgar sambil tersenyum menenangkan

Dara mengangguk "makasih bang" ucapnya lemas

Edgar tersenyum getir lalu mengelus rambut Dara lembut "jangan berlarut dalam kesedihan kaya gini ra. Lo harus terus jalani hidup setelah ini" ucap Edgar lalu mengencium lembut kening dara
"Gue kebawah dulu. Kalo ada apa apa kasih tau gue aja" pamitnya dan direspon anggukan oleh Dara

Tak lama setelah Edgar pergi kini giliran Aldi yang datang "sorry lama. Jalanan macet banget" ucapnya memulai percakapan

"Santai aja"

"Oh iya ada apa lo pengin ketemu gue pagi pagi?" tanya Aldi

"Lagi pingin aja" jawab dara dengan senyum palsunya

Aldi duduk di kursi dekat ranjang dara "masih sedih?" tanyanya lembut sambil mengelus lembut rambut dara

Dara mengangguk "masih amat teramat" lirihnya

Aldi tersenyum kecil merasa tak tega melihat dara seperti ini "kita jalan mau?" tanyanya

Dara tersenyum kecil lalu mengangguk. Mungkin gue butuh refresing otak. Batin dara

Aldi tersenyum lalu ia menatap ke arah roti dan susu. "Sarapan dulu ya" ucapnya lembut lalu menyuapi roti itu kedalam mulut dara

Rasa TerdalamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang