"orangtua mana yang namain anaknya hujan."
"apparently, mine."
senja bukan berusaha mencari teman, apalagi dengan laki-laki urakan yang duduk di sebelahnya. senja terbiasa sendiri, tidak menyusahkan.
"anak baru?"
"menurut lo gimana?"
hujan mengangkat bahu. ia mengalihkan pandangan, menatap papan tulis yang penuh dengan rumus matematika.
"senja."
hujan kembali menoleh, melihat senja yang sedang mengeluarkan kotak bekalnya dari tas.
"nama gue."
hujan mengangguk singkat. "nama yang aneh."
"gak seaneh nama lo."
hujan tidak menanggapi perkataan senja dan berdiri dari duduknya, berjalan keluar kelas, meninggalkan senja tanpa sepatah katapun.
senja segera memakan bekalnya. bel istirahat sudah berbunyi dari tadi, namun guru matematikanya mengambil waktu istirahat untuk memberikan pr yang harus dikumpulkan minggu depan.
senja selalu membawa bekal. selain lebih sehat, senja tak perlu repot-repot ke kantin dan berinteraksi dengan makhluk hidup lain. oh, senja juga seorang vegan. ia mempunyai banyak alergi, termasuk alergi telur dan daging sapi, yang membuat dirinya takut memakan makanan yang bukan dari dapurnya.
tiba-tiba seseorang menduduki bangku di depannya. perempuan itu menghadap senja dengan senyuman terbesar yang pernah senja lihat.
senja merutuk dalam hati. teman sekelasnya itu pasti ingin mengajak senja berkenalan.
benar saja, si senyum-besar mengulurkan tangannya kepada senja. "nama gue rachel, biasa dipanggil ale."
masa bodoh dengan nama panggilannya yang tidak nyambung itu, senja tak mau ambil pusing. senja membalas uluran tangan rachel cepat-cepat. "senja."
rachel tertawa. "nama lo aneh."
senja mengernyit. bukan karena kesal atau apa. ini pertama kalinya ia berkenalan dengan orang yang langsung dengan gamblang mengatakan bahwa namanya aneh. um, mungkin kedua, karena hujan juga melakukan hal yang sama.
"nama panggilan lo aneh."
"oh ya?" rachel tertawa.
senja yang dari tadi masih asyik memakan bekalnya pun mengadah dan bertatapan langsung dengan manik coklat terang di hadapannya.
"lo bule?" tanya senja sekedar basa-basi.
"engga, kebetulan aja mata gue terang begini." rachel mengangguk-anggukan kepalanya bersemangat.
senja mengangguk, tidak berniat melanjutkan pembicaraan mereka lebih lanjut. berkenalan dengan satu dua orang di kelasnya bukan masalah, lagipula senja harus punya teman sekelas yang bisa ia tanyakan tentang pelajaran.
"emang enak ya makan daun-daun gitu?"
senja mengadah sebelum kembali melihat bekalnya. "ini?"
rachel mengangguk mengiyakan.
"gue vegan."
"demi ap—"
perkataan rachel terpotong dengan kedatangan hujan yang kembali duduk di sebelah senja dengan membawa seplastik siomay. "berisik amat sih le."
+
✧ shin ryujin as rachel (ale) ✧
KAMU SEDANG MEMBACA
senja & hujan [✓]
Fanfictionsenja dan hujan, keduanya berhenti merasa pada satu titik di hidup masing-masing. senja yang tidak peduli dan hujan yang tak mengerti. saat orang-orang bilang opposites attract, bagaimana dengan dua orang super mirip ini? / hwang hyunjin x park siye...