"senja, gue cariin dari tadi."
senja menoleh dan melihat hujan menutup pintu di belakangnya, kemudian menghampiri senja yang sedang menumpukan tangannya di railing atap, melihat pemandangan.
"kenapa masih disini?"
"kenapa nyariin gue?" tanya senja balik, tidak menjawab pertanyaan hujan.
"mau ngajak pulang bareng."
senja yang tadi masih menatap lurus pun menoleh kaget. ia menatap hujan yang juga sedang menatapnya. "gue gak salah denger?"
hujan menggeleng mantap.
"gak usah, gue dijemput kak ma-"
"kak mada gak bisa jemput," potong hujan sambil mengangkat ponselnya yang menunjukkan chatroom-nya dengan mada.
senja membaca chatroom tersebut. isinya adalah mada yang meminta tolong kepada hujan untuk mengantarkan senja pulang karena ia masih ada keperluan di kantor sehingga tidak bisa menjemput senja.
senja menghela napas. dari tadi ponselnya mati karena baterainya habis sehingga ia tak dapat membaca kabar dari mada.
"gue pulang sendiri aja." senja memutar tubuhnya, hendak berjalan meninggalkan hujan. namun tangannya ditahan oleh hujan sehingga ia berhenti melanjutkan langkahnya.
"sama gue aja nja."
senja menoleh kepada hujan dan mengernyit. "kalo lo ngerasa lo masih punya hutang budi sama gue, gak usah, yang kemaren udah cukup."
senja hendak menepis tangan hujan yang masih setia memegang tangannya, namun hujan justru makin mengeratkan genggamannya dan menatap senja lekat-lekat. "gak nja, gue dikasih amanat sama kak mada, gue harus nganterin lo."
"kalopun lo gak nganterin gue, kak mada gak bakal tau."
hujan menghela napas. "tapi gue pengen, gue pengen nganterin lo."
senja tersentak akan kalimat hujan. apa laki-laki apatis di hadapannya ini sedang bercanda? tapi hujan terlihat serius. terlalu serius.
"gue anterin ya?"
sekarang hujan terlihat lembut. tangannya masih menggenggam tangan senja.
senja frustrasi. "kenapa?"
hujan mengangkat alisnya bingung. "kenapa apanya?"
"kenapa lo pengen nganterin gue?"
"emang harus ada alesannya?"
senja mengangguk. "kalo lo gak mau jawab, gue pulang sendiri aja." senja sudah ingin menarik tangannya dari genggaman hujan, namun kembali ditahan.
"gue mau lebih lama bareng elo?" hujan terdengar tidak yakin, ia mengutarakan kalimat itu seperti bertanya kepada dirinya sendiri.
senja kaget dengan jawaban hujan, tapi berusaha untuk tidak menunjukannya. "lo gak bosen terus-terusan ngeliat muka gue di kelas?"
"masih kurang."
senja menghela napas, melepaskan tangannya dari genggaman hujan. "yaudah," ucapnya sambil berlalu meninggalkan hujan. senja tak melihat senyuman yang merekah di bibir teman sebangkunya itu.
+
setelah penantian yang panjang akhirnya bakal banyak yang uwu uwu abis ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
senja & hujan [✓]
Fanficsenja dan hujan, keduanya berhenti merasa pada satu titik di hidup masing-masing. senja yang tidak peduli dan hujan yang tak mengerti. saat orang-orang bilang opposites attract, bagaimana dengan dua orang super mirip ini? / hwang hyunjin x park siye...