fifty nine

354 78 23
                                    

guys karena gue udah nulis cerita ini sampe kelar, gue bakal update lebih sering tapi jangan lupa vommentnya ya!

+

"senja, lo kenapa?"

senja merasakan sebuah tepukan di bahunya, membuyarkan lamunannya. ia mengerjapkan mata pelan sebelum menatap rachel yang berada di hadapannya.

"hm?"

"lo bengong terus dari tadi, you okay?" tanya rachel terlihat khawatir. di dalam hati, rachel menggerutu kesal, apakah hujan belum membicarakan masalahnya dengan senja?

melihat hujan yang langsung pergi ke kantin saat bel istirahat berbunyi tanpa mengatakan sepatah katapun kepada senja, rachel menyimpulkan bahwa kedua sahabatnya itu belum menyelesaikan masalah apapun yang ada di antara mereka.

"gue gapapa kok." senja menganggukkan kepalanya, berusaha meyakinkan rachel dengan memasang senyuman di bibir.

rachel mengernyitkan dahi, ia tidak sepenuhnya percaya dengan ucapan senja, namun ia tidak akan mengusik permasalahan senja dengan hujan. ia yakin kedua sahabatnya itu bisa menyelesaikan permasalahan mereka tanpa ia harus turun tangan.

+

"loh senja, belom pulang?"

senja menoleh. oh. sudah lama senja tidak melihatnya.

"ini udah mau pulang kok."

juan mengangguk. "gerbang udah mau ditutup soalnya."

"lo sendiri kok belom pulang?"

juan tertawa kecil, menggaruk tengkuknya. "gue keasikan belajar di perpus sampe lupa waktu."

senja mengangguk. mereka sudah mau ujian, tentu saja yang seharusnya mereka pikirkan saat ini hanya belajar, belajar dan belajar. dan disini senja justru pusing memikirkan hujan yang sejak pulang tadi sudah tidak kelihatan batang hidungnya, saat bel berbunyi ia langsung keluar kelas lalu menghilang dari pandangan senja.

"ah, belajar."

melihat wajah senja yang tiba-tiba muram, juan tak kuasa menahan tanya. "kenapa nja?"

menyadari perubahan ekspresi juan yang terlihat khawatir, senja tertawa canggung. "enggak, gue baru sadar kalo gue belom belajar apa-apa, padahal ujian udah di depan mata."

"ooh." juan mengangguk, kemudian sebuah ide terlintas di kepalanya. "kalo lo mau, kita bisa belajar bareng di perpus abis pulang sekolah. lo boleh ajak hujan juga, atau rachel."

mata senja membulat. "a-ah, makasih juan. gimana kalo besok abis pulang sekolah kita belajar di perpus?"

"kita? berdua aja?" tanya juan heran, kedua alisnya tertaut.

senja terdiam, sebelum mengangguk menanggapi pertanyaan juan. "iya berdua aja."

now it's just a game of hurting each other.

senja & hujan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang