"nja pegangan ya."
"apa?" senja tak mendengar ucapan hujan, ia sedang sibuk memakai helm yang dari tadi tidak bisa ia kaitkan.
"pegangan," ulang hujan.
senja mencari dan tak menemukan apapun yang bisa dijadikan tempat berpegangan. "ke-"
senja nyaris terjungkal. ia tak tahu bahwa sebuah sepeda bisa melaju secepat ini. mungkin memang hujan yang mengayuh sepedanya dengan tenaga super kuat.
"HUJAN!"
"heh? suara lo kenceng juga." hujan terdengar kaget. ia memang kaget. ini pertama kalinya ia mendengar suara senja sekencang itu.
"hujan pelan-pelan!"
"ini udah pelan nja, makanya pegangan."
"kemana?!" senja masih heboh, bingung mau menaruh kedua tangannya dimana.
"pinggang gue lah!"
saking takutnya, senja tidak berpikir dua kali untuk menaruh kedua tangannya di pinggang hujan. tidak ia peluk, tentu saja tidak. senja benar-benar hanya menaruh tangannya di pinggang hujan.
kalau di sinetron-sinetron, mungkin terlihat romantis saat sang wanita menaruh tangan di pinggang sang lelaki ketika dibonceng di motor.
namun senja yakin ia terlihat konyol sekarang. sepeda hujan tak melaju secepat itu, tapi mungkin karena efek senja terlalu sering naik mobil, ia jadi tak terbiasa naik kendaraan beroda dua seperti sepeda.
hujan tertawa mendengar kehebohan senja sebelum akhirnya bertanya, "mau mampir dulu gak?"
"kemana?" tanya senja balik. sekarang ia sudah mulai tenang, hujan juga sudah memelankan laju sepedanya.
tuh kan tadi dia emang ngerjain gue, batin senja kesal.
"ada tempat sorbet deket sini, mau?"
"sorbet?"
"iya, sorbet kok bukan es krim. gue tau lo vegan."
senja terdiam. hujan tau darimana? mungkin hujan sering mendengar percakapannya dengan rachel. lagipula sebagai teman sebangkunya, sudah sewajarnya hujan tahu senja setiap hari makan salad.
"mau gak?"
senja mengangguk, karena ia tahu hujan tak bisa melihatnya, ia sengaja mengenai ujung helmnya ke punggung hujan.
"oke sorbet!"
hujan terdengar sangat bersemangat. tanpa sadar senja tersenyum mendengarnya. ia jadi ikut-ikutan bersemangat, tak sabar ingin segera sampai di tempat sorbet dan mencicipinya. lagipula hari ini sangat panas, daritadi telinga senja dibuat ikut-ikutan panas oleh ocehan rachel yang tak henti-hentinya mengeluh kepanasan.
"sampe deh, yuk nja."
KAMU SEDANG MEMBACA
senja & hujan [✓]
Fanfictionsenja dan hujan, keduanya berhenti merasa pada satu titik di hidup masing-masing. senja yang tidak peduli dan hujan yang tak mengerti. saat orang-orang bilang opposites attract, bagaimana dengan dua orang super mirip ini? / hwang hyunjin x park siye...