epilogue

531 72 32
                                    

"jan, udah kenapa sih telat entar ini!" ucap felix saat melihat kakak tiri beda beberapa bulannya itu masih memeluk senja.

senja sendiri tidak membalas pelukan hujan, ia justru sudah mendorong-dorong hujan untuk segera check-in.

ibu hujan tertawa, ia menepuk-nepuk pundak felix. "udah gapapa, kita gak bakal telat kalo masuk 10 menit lagi. biarin hujan perpisahan dulu sama senja, sama temen-temennya."

felix mencebikkan bibir kesal. "dari tadi juga udah perpisahan mam!"

"kamu makanya cari pacar lix biar ngerasain apa yang hujan rasain, gak laku sih kamu."

felix makin kesal karena ibunya bilang begitu. "mam, aku bukannya gak laku, aku emang gak mau pacar-pacaran, ribet!"

ibunya hanya tertawa mendengar perkataan felix.

"jan udah sana ibumu sama felix nungguin."

"tapi nanti bakal kangen."

senja menghela napas. "iya, iya," balasnya, tak bisa membantah perkataan hujan.

namun akhirnya hujan melepas pelukannya sebelum ia memeluk rachel, riko dan sega bergantian.

kemudian ia kembali memeluk senja. "sehat sehat ya nja, kamu harus bahagia terus disini."

senja mengangguk. "kamu juga, baik-baik sama ibumu, sama ayahmu disana, sama felix."

hujan melepas pelukannya, kemudian melambaikan tangan kepada sahabat-sahabatnya.

setelah itu punggungnya menghilang di balik pintu kaca.

senja tersenyum.

di belahan dunia manapun, hangatnya akan selalu bersama hujan, begitupun dengan hujan yang akan selalu menjadi biru bagi jingganya.

ini awal baru untuk senja dan hujan.

end.

+

huhu selesai guys! gue sedih sekaligus seneng akhirnya cerita ini selesai juga hehe. abis ini masih ada bonus chapt dan author's note, jangan lupa dibaca!

senja & hujan [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang